Share

21

Arkana ingat, saat Svaha kembali dari kamar kecil. Menanyai hal tak penting yang dijawab dengan kata pendek yang juga tak penting. Arkana membasahi bibir bawahnya, Svaha memperhatikannya.

Arkana merasa aneh, hasrat itu turun dari langit seperti plastik tipis yang lengket. Membungkus badannya dan tidak menyisakan ruang nafas sama sekali. Otaknya terasa kosong. Hanya satu kata yang berpendar di sana.

Berteriak. Kesetanan. Kebingungan.

Svaha, Svaha, Svaha dalam desah yang menggebu dan menyakitkan. Arkana takut meledak.

Jadi ia berdiri. Svaha juga. Kebetulan. Dan rasa lapar; ayam bakar dan sate daging sapi telah mereka lupakan.

Arkana mengikuti Svaha ke kamar itu. Nomor sepuluh. Tanggal lahir sahabatnya, dua hari sebelum miliknya sendiri. Pentingkah itu? Lalu Svaha menjatuhkan kunci, Arkana menertawai kecerobohan lelaki itu dalam hati.

Lapisan itu menjerat Arkana lagi. “Cepatl

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status