Share

27

“Apa kita harus melapor polisi sekarang?”

Apa yang barusan itu? Apa aku salah dengar? Tidak, penjelasanku sudah membuatnya curiga. Arkana langsung menyesali semua bualannya tadi.

“Lapor polisi?” Arkana mengibaskan kepala, menuntun kesadaranku kembali. Ke sini, ke hadapan Svaha. Ia harus bersikap biasa.

Sahabat baiknya, dan tubuhnya yang kurus—jangkung menaungi kebingungan gadis itu. Bibir Svaha terangkat setengah. “Aku hanya bercanda.”

Oh!

Arkana menghela nafas lega. Ia kira dirinya sudah salah bicara. Ia terlalu ngelantur dengan hipotesisnya tentang isi kulkas umat manusia. Arkana hampir membuat Svaha khawatir, ia hampir saja membuat semuanya jadi runyam.

Memangnya kenapa jika Svaha tahu Laung memukuli Arkana? Jelas pertanyaan itu tak akan pernah ada. Karena Svaha tidak akan mempercayai gadis itu. Yang ia tahu Arkana adalah bom waktu. Arkana bertindak impulsif dan bersikap semaunya. Arkana tidak berpikir se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status