Share

57

Beberapa menit setelah akhirnya Svaha berusaha memejamkan mata, dengan harapan bahwa ketika ia bangun nanti maka Cantra akan sadar juga. Cantra akan menyapanya, seperti biasa. Kekasihnya itu. Yang mengorbankan dirinya demi menyelamatkan Svaha.

Tentu Svaha mengabaikan pikiran soal bagaimana nanti kalau keluarganya sudah tahu. Mungkin mereka akan menuduhnya sebagai seorang yang berdampak buruk bagi anak mereka. Bagi si pewaris tunggal keluarga Bhuana. Lalu mereka akan memisahkan Svaha dan Cantra seperti dalam cerita-cerita tentang si kaya dan si miskin.

Tapi apa penting bicara soal uang sekarang? Sementara Cantra masih belum sadarkan diri. Meski lukanya nampak begitu sepele. Sepele. Dia hanya tertusuk pisau multifungsi. Sekali. Dan itu sepele. Kecuali fakta bahwa pisau itu tepat menusuk pinggangnya. Tempat semua saraf bercokol. Entah bagaimana kejadiannya. Terlalu cepat, Svaha hanya ingat bagian di mana ia terdorong menjauh. Saat wajahnya menukik ke dalam rimbun lavend

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status