Share

Bab 25. Curiga

Penulis: Ralonya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-11-05 22:04:31

Jantung Dina berdegup kencang, wajahnya memanas. Ia buru-buru memalingkan muka, tapi ekspresi paniknya tak luput dari mata Davin. Lelaki itu terkekeh pelan, matanya penuh geli dan rasa gemas. Melihat Dina yang cemberut, malu, dan serba salah, Davin justru semakin ingin menariknya kembali ke pelukannya dan memeluknya seharian penuh.

Dina menatap bayangan dirinya di cermin dengan panik. Bekas-bekas kemerahan itu tampak jelas di kulitnya. Ia berbalik menatap Davin dengan wajah kesal.

“Mas Davin, ini sangat kelihatan! Apa yang harus kujawab kalau Mas Arka melihat dan bertanya tentang bekas ini?”

Davin hanya terkekeh santai dari atas tempat tidur. “Bilang saja kalau itu ulahku.”

“Mas! Jangan bercanda!” seru Dina frustasi

“Aku tidak bercanda, Dina.”

Dina mendesah kesal lalu menatap lehernya lagi. “Aku harus menutupinya. Tapi semua barangku ada di kamar. Bagaimana kalau aku ke sana dan Mas Arka melihatnya?”

Davin mengangkat bahu, masih dengan senyum nakalnya. “Ya sudah, aku antar. Biar sekal
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 27. Selain kamu

    Davin menggenggam tangan Dina dan menariknya keluar dari hotel dengan langkah cepat.“Mas, kita mau ke mana?” tanya Dina setengah berbisik.Davin tak menjawab. Ia terus menariknya menuju area parkir. Sebuah mobil hitam menunggu di sana, seolah sudah disiapkan sebelumnya. Dina menunduk, berharap tak ada yang mengenali mereka. Bisa jadi bencana kalau ada rekan kerja Arka yang melihat.“Mas, serius, kita mau ke mana?” tanyanya lagi saat mobil mulai melaju meninggalkan hotel.“Ke tempat di mana kamu tidak perlu takut pada tatapan orang lain,” jawab Davin akhirnya, matanya lurus ke depan. “Tempat di mana tidak ada yang mengenal kita. Jadi kita bisa bebas berduaan.”Dina berdecak pelan. Wajahnya tampak kesal, tapi rona merah di pipinya dan senyum kecil yang terselip di sudut bibir justru mengkhianati perasaannya.Beberapa menit kemudian, mobil berhenti di sebuah bukit kecil di belakang hotel. Udara malam terasa dingin, tapi hamparan ladang dan cahaya kota yang berkelip di kejauhan di depan

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 26. Ingin dia seutuhnya

    Cengkeraman Arka di pergelangan tangannya begitu kuat hingga membuat Dina meringis menahan sakit.“Mas tanganku sakit,” lirihnya, berusaha menarik diri.Arka tidak menggubris. “Dari mana tanda itu kamu dapatkan?” “Sudah kubilang, Mas. Aku tadi kena gigit serangga, mungkin kugaruk tanpa sadar sampai memerah begitu,” jawab Dina cepat, matanya bergerak gelisah. Arka memicingkan mata, lalu mendekat lebih dekat. Ia mengusap leher Dina dengan kasar, perlakuannya itu membuat Dina meringis dan mencoba menahan, tapi genggaman Arka lebih cepat menahan gerakannya. Concealer di lehernya perlahan memudar, menampakkan bekas kemerahan di bawahnya.“Dina, aku bukan orang bodoh,” tekan Arka. Cengkramannya di pergelangan tangan Dina semakin kuat.“Mas, sakit!” jerit Dina, matanya berkaca-kaca. “Lepaskan tanganku!”“Kamu tidak mendapatkannya dari pria lain, kan?”Mata Dina melebar. “Mas! Tega kamu!” Jantungnya berdentum kencang, ia menelan ludah dengan susah payah, belum pernah ia merasa setakut ini.

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 25. Curiga

    Jantung Dina berdegup kencang, wajahnya memanas. Ia buru-buru memalingkan muka, tapi ekspresi paniknya tak luput dari mata Davin. Lelaki itu terkekeh pelan, matanya penuh geli dan rasa gemas. Melihat Dina yang cemberut, malu, dan serba salah, Davin justru semakin ingin menariknya kembali ke pelukannya dan memeluknya seharian penuh.Dina menatap bayangan dirinya di cermin dengan panik. Bekas-bekas kemerahan itu tampak jelas di kulitnya. Ia berbalik menatap Davin dengan wajah kesal.“Mas Davin, ini sangat kelihatan! Apa yang harus kujawab kalau Mas Arka melihat dan bertanya tentang bekas ini?”Davin hanya terkekeh santai dari atas tempat tidur. “Bilang saja kalau itu ulahku.”“Mas! Jangan bercanda!” seru Dina frustasi“Aku tidak bercanda, Dina.”Dina mendesah kesal lalu menatap lehernya lagi. “Aku harus menutupinya. Tapi semua barangku ada di kamar. Bagaimana kalau aku ke sana dan Mas Arka melihatnya?”Davin mengangkat bahu, masih dengan senyum nakalnya. “Ya sudah, aku antar. Biar sekal

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 24. Tanda cinta

    “Aku tidak akan menyakitimu.” Dina mempercayai ucapannya. Ia mengangguk pelan, memberi isyarat setuju. Davin kembali mendaratkan kecupan ringan di kening sebelum meluncurkan miliknya dan kemudian perlahan, dengan amat pelan, masuk seinci demi seinci hingga sepenuhnya dan miliknya terkubur di dalam. Kedua tangan Dina spontan meremas sisi bantal. Sedang tubuhnya gemetar karena sensasi perih sekaligus nyeri yang tak bisa ia jelaskan. Rasa sakit dan nikmat perlahan menjadi satu. Wanita itu menggigit bibir menahan rintihannya. Ia hanya bisa memejam mata menahan milik Davin yang bergerak sedikit cepat di bawah sana. Davin tertegun dan menghentikan gerakannya. “Kamu … belum pernah sama sekali?” tanyanya pelan.Dina tidak menyangkal, hanya menatapnya dan mengangguk pelan. “Kamu yang pertama, Mas,” ucapnya lirih.Mata Davin melembut. Di balik rasa bahagia itu, ada getir yang sulit ia jelaskan. Ia bertanya dalam hati—seperti apa sebenarnya pernikahan yang dijalani Dina selama ini?“Karena in

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 23. Aku akan pelan

    “Kenapa tidak menahanku malam ini?” Malam kian larut, tapi ucapan Davin masih terngiang di kepala Dina. Seusai membersihkan diri, ia duduk di kursi dekat jendela menatap gemerlap kota di luar. Ia sadar, meski sudah menikah, ia nyaris tak pernah merasakan sentuhan suaminya. Terakhir kali ia disentuh dengan cara yang kotor, membuatnya semakin jijik mengingatnya. Ponselnya bergetar di meja. Dina segera mengambilnya, melihat layar, dan wajahnya langsung memanas. [Bisakah kita bertemu malam ini? Aku ingin melanjutkan apa yang tertunda tadi.]Hatinya berdebar. Pesan dari Davin membuat dadanya hangat sekaligus cemas. Ia melirik Arka yang sudah terlelap, lalu membalas pesan itu.[Baik, Mas. Aku akan datang.]Ia segera bangkit dan berganti pakaian, bergerak hati-hati agar Arka tidak terbangun dan memergokinya. Setelah itu, ia keluar kamar dan berjalan di lorong menuju kamar Davin.Matanya berhenti pada nomor kamar Davin yang diingatnya sejak sore. Ia menarik napas, mencoba menenangkan diri,

  • Dibenci Suami, Dicintai Sahabatnya   Bab 22. Cemburu

    Davin bersandar di pintu, menghembuskan napas panjang. “Nyaris saja,” gumamnya pelan, tapi matanya tak lepas dari wajah Dina. Tatapan itu membuat jantung Dina berdetak tak karuan. Apalagi melihat bibir Davin yang baru saja mengecup Natania, ada dorongan aneh dalam dirinya untuk menghapus jejak itu. Ia menggeleng pelan, menepis pikirannya sendiri. “Mas Davin …,” panggil Dina. “Aku harus pergi. Aku harus kembali ke kamar. Mas Arka mungkin sudah mencariku.”Davin melangkah mendekat. “Pergi?” ujarnya rendah. “Kita baru saja memulainya, Dina.” Namun Dina cepat menggeleng. “Tidak, Mas. Ini sudah terlalu jauh,” potongnya tegas. Ia menatap lantai, tak berani menatap mata Davin. “Kalau saja Natania tidak datang …,” katanya tak sanggup melanjutkan, suaranya tenggelam di antara napas berat dan penyesalan.“Tapi kamu tidak menyesal, kan?” potong Davin cepat. “Jujurlah, Dina. Apa kamu menyesal dengan semua yang sudah terjadi antara kita?” Dina terdiam, sementara Davin melanjutkan, “Aku senang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status