Share

17. Kepergian Bapak

Sementara itu. Di dalam kamar. Amin sedang sekarat. Sejak diketahuinya Lastri hamil tanpa suami. Ia jatuh sakit-sakitan. Napasnya selalu sesak. Ia tak selera makan. Kepikiran.

Tubuhnya yang semula segar berubah menjadi ringkih. Nyaris tinggal tulang. Berbulan-bulan menyimpan sesak sendiri.

Hingga pada puncaknya. Malam di mana Rudi mengakui bahwa ia berdusta demi menyelamatkan Lastri. Kondisi Amin semakin tak keruan. Bukannya tenang. Justru beban berat menghimpit dadanya.

"Bapak ndak kuat, Bu. Bapak sudah gagal menjaga anak kita," ujar Amin sambil memegangi dada sebelah kiri. Angin malam berembus pelan. Menerobos masuk lewat celah jendela yang terbuka.

Nyeri yang Amin rasa tak kunjung hilang. Ia hanya bisa terdiam di pembaringan. Menikmati kesakitan.

"Jangan bilang gitu, Pak. Bapak harus kuat demi keluarga kita."

"Bapak gagal, Bu. Bapak gagal," ujar Amin putus asa.

"Ibu juga sudah gagal menjaga Lastri. Yang penting sudah ada yang mau mengakuinya. Rudi sudah membantu kita."

"Dia p
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status