Beranda / Romansa / Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan / Season 2 ( Menawarkan Diri )

Share

Season 2 ( Menawarkan Diri )

Penulis: Brata Yudha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-25 22:27:36

Tak lama kemudian, Hanif kembali dengan sebungkus bubur ayam dan sebotol air mineral yang ia beli di kantin rumah sakit. Selina menoleh ketika pintu ruangannya terbuka. Hanif menyodorkan bungkus bubur ayam yang telah dilengkapi oleh sendok dan mangkuk kertas itu kepada Selina.

“Ini, silakan dimakan. Sementara Mbak Selina harus mengisi perut dengan makanan lunak agar perut Mbak Selina nggak kaget. Itu pesan dari dokter,” tutur Hanif kemudian mengambil tempat duduk di samping ranjang.

Selina menerima makanan tersebut dengan perasaan malu. Aroma gurih bubur ayam dan topping di atasnya membuat perut Selina kembali bergejolak. Setelah mengunyah obat tadi, mual di perut Selina sedikit bekurang.

“Terima kasih ya, Lettu Hanif. Maaf saya terus merepotkan Lettu Hanif,” ucap Selina lirih.

Hanif menggeleng pelan. “Tolong, jangan dipikirkan, Mbak. Habiskan saja makanannya dulu lalu sebentar lagi saya akan mengantar Mbak Selina pulang.”

“Ah, saya bisa pulang sendiri. Lettu Hanif pasti ada keperluan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Alfiah Ummi Hani
wah ide yg bagus tuh tp gmana kerjaannya selina brhenti gitu..
goodnovel comment avatar
Surtinah Surtinah
ceritanya bagus Kak... lanjutttt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Season 2 ( Menawarkan Diri )

    Tak lama kemudian, Hanif kembali dengan sebungkus bubur ayam dan sebotol air mineral yang ia beli di kantin rumah sakit. Selina menoleh ketika pintu ruangannya terbuka. Hanif menyodorkan bungkus bubur ayam yang telah dilengkapi oleh sendok dan mangkuk kertas itu kepada Selina.“Ini, silakan dimakan. Sementara Mbak Selina harus mengisi perut dengan makanan lunak agar perut Mbak Selina nggak kaget. Itu pesan dari dokter,” tutur Hanif kemudian mengambil tempat duduk di samping ranjang.Selina menerima makanan tersebut dengan perasaan malu. Aroma gurih bubur ayam dan topping di atasnya membuat perut Selina kembali bergejolak. Setelah mengunyah obat tadi, mual di perut Selina sedikit bekurang.“Terima kasih ya, Lettu Hanif. Maaf saya terus merepotkan Lettu Hanif,” ucap Selina lirih.Hanif menggeleng pelan. “Tolong, jangan dipikirkan, Mbak. Habiskan saja makanannya dulu lalu sebentar lagi saya akan mengantar Mbak Selina pulang.”“Ah, saya bisa pulang sendiri. Lettu Hanif pasti ada keperluan

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Sesan 2 ( Salah Menilai )

    “Selina!?”Pagi-pagi ketika membaca berita di salah satu portal media online, Nilam mendapati nama Selina tercantum sebagai penulis artikel yang membicarakan tentang sikap patriotisme. Karena masih tidak percaya, Nilam menelusuri lebih lanjut situs portal tersebut dan mencari nama Selina. Bahkan baru-baru ini terdapat artikel yang Selina tulis mengenai profil seorang tentara. Begitu melihat foto dan nama lengkap tentara yang menjadi narasumber, sekali lagi Nilam tersentak kaget.“Loh, Bang Hanif!?”“Hanif?” Galih tiba-tiba muncul di belakang Nilam seperti hantu. Mendengar nama Hanif disebutkan membuat Galih langsung mendekati istrinya dan berkacak pinggang. “Ada apa dengan Lettu Hanif?” tanya Galih skeptis.Nilam mendongak, menunjuk ponselnya dengan mata membelalak. “Mas Galih bikin aku kaget, tahu! Uh, ini aku baca-baca berita, tapi ada nama Selina sebagai penulis artikelnya. Nah, di salah satu artikelnya juga ada nama Bang Hanif.”“Selina? Hanif? Sudah lama saya nggak mendengar na

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Season 2 ( Ditagih )

    “Gawat,” Selina membatin, jantungnya berdegup kencang berkat tatapan intens Hanif padanya. Mata pria itu seakan berhasil melumpuhkan seluruh syaraf di tubuh Selina, membuatnya mendadak lemas sampai ke tulang-tulang. Barulah ketika suara tembakan terdengar dari prajurit tak jauh dari mereka, Selina melompat kecil dari Hanif. Ia mundur beberapa langkah. Pipinya merona seperti tomat segar dan mendadak wajahnya kepanasan.“Terima kasih sudah mengajari saya cara menembak,” ujar Selina, menjadi pertama kalinya berterima kasih kepada Hanif.Hanif mendesah panjang sambil menenangkan diri. Tadi itu hampir saja mereka...“Senang bisa membantu Mbak Selina,” sahut Hanif, senyum kecil terukir di bibirnya. “Bukan hal yang menyeramkan untuk dilakukan, ‘kan?”Selina mengangguk setuju. “Ah, iya. Ternyata nggak seburuk yang saya bayangkan. Mungkin karena diawasi juga oleh ahlinya.”Hanif terkekeh kecil. Ia meletakan senjata di tangannya ke meja, melepaskan perlengkapan latihannya. “Saya hanya memberik

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Season 2 ( Narasumber Menyenangkan )

    Hanif terkejut di ambang pintu. Tangannya secara otomatis mencengkeram gagang pintu dengan erat, sangat tidak menyangka melihat wanita bernama Selina itu di batalyon. Sebelumnya Hanif memang telah diberi kabar bahwa dia akan menggantikan rekannya untuk mengisi wawancara dengan seorang wartawan. Rekan Hanif ternyata mendapatkan tugas dadakan yang tidak bisa ditunda. Itu sebabnya Hanif ada di sini sekarang.“Apa.... saya boleh masuk?” tanya Hanif canggung, mengenali tatapan permusuhan yang biasa Selina lemparkan padanya.Selina segera mengedipkan matanya dengan cepat. Tanpa sadar dia justru meluapkan kekesalannya begitu melihat pria tentara itu. Selina berusaha keras agar beralih ke mode profesional. Dia memperbaiki posisi duduknya dan mengangguk pelan.“Oh, iya, silakan.”“Kalau begitu, permisi,” ucap Hanif. Meski sebenarnya dia tidak perlu meminta izin Selina untuk masuk karena ruangan yang mereka tempati masih di lingkup batalyon. Namun, Hanif tidak ingin meninggalkan kesan tidak sop

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Season 2 ( Dia Lagi Dia Lagi )

    “Iyalah, Sel. Mau siapa lagi? Riyani ‘kan ngomongnya sama kamu,” celutuk Satrio dengan santainya. Syukur-syukur Riyani tidak meminta bantuannya karena jujur, Satrio sedikit tidak nyaman berada di lingkungan formal militer.Selina langsung merengut masam. Ucapan Satrio malah semakin membuat moodnya buruk. “Aku nggak bisa, Ri,” tolak Selina tanpa pikir panjang. “Ada alasan aku nggak bisa ke sana... Tapi, maaf aku nggak bisa cerita...”Bahu Riyani sontak merosot lesu. Ia melirik Satrio yang memasang tampang ngeri. Karena jika Selina menolak, itu artinya Satrio-lah yang harus melakukannya. “Sat, boleh lah, ya? Sekali-kali ajalah ke batalyon. Enggak setiap hari juga.”Satrio garuk-garuk kepala. “Masalahnya minggu ini aku juga full liputan ikut timnya Bang Rozi.”“Yah...” Riyani menunduk dalam-dalam. “Emang, kayaknya aku harus minta izin dokter deh buat keluar RS. Minimal besok biar bisa istirahat di rumah sementara beberapa hari.”“Jangan maksain diri kali, Ri. Entar kondisi kamu drop lagi

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Season 2 ( Anti Tentara )

    Wanita itu, Selina, menyadari bahwa pria yang memanggilnya adalah tentara yang menabraknya di pesta pernikahan kawan lamanya. Wajah cantiknya langsung berkerut masam. Pandangannya kemudian jatuh ke jemari kasar yang melingkari pergelangan tangannya.“Tolong, lepaskan saya!” ujar Selina sambil menyentakkan tangan mereka dengan kasar. Dia mundur beberapa langkah dengan defensif. Entah kenapa Selina sama sekali tidak nyaman bersentuhan dengan pria ini.Hanif terkejut dengan reaksi Selina. Wajahnya cantik dan penampilannya anggun... tapi sikapnya agak kasar. Apa karena Hanif menyentuhnya tanpa izin?“Ah, maaf, maaf. Saya nggak sengaja memegang tangan Mbak. Saya hanya ingin—““Itu dompet saya,” tandas Selina saat menyadari dompetnya di genggaman Hanif. Hanif buru-buru menyodorkannya kepada Selina. “Iya, itu maksud saya. Tadi saya lihat dompet Mbak jatuh di jalan itu. Saya panggil Mbak beberapa kali, tapi kayaknya Anda sedang sibuk menelepon. Ini—“Lagi, belum sempat Hanif menjelaskan keja

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status