Share

undangan

Penulis: Brata Yudha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-14 12:31:02

Indra menyunggingkan senyum kepada Nilam. Padahal dalam hati, ia telah memiliki serangkaian rencana untuk menjatuhkan gadis ini. Jika Nilam pikir dia sedang berada di puncak kehidupan karena bisa membalas dendam padanya, maka Indra akan membalik posisi tersebut dengan cepat. Namun, tidak sekarang. Akan ada waktunya Indra beraksi.

“Enggak ada apa-apa kok. Kenapa sih Bu Danyon kelihatan kesal pas lihat saya?” ucap Indra dengan nada mengejek. Bahkan dia dengan sengaja menekankan kata ‘Bu Danyon’ di depan Nilam.

Nilam menghela napas. Kecurigaannya masih tetap ada.

“Kalau nggak ada kepentingan apa-apa, tolong Sertu Indra pergi sekarang. Saya sibuk,” balas Nilam. Sekarang giliran dia yang menekan jabatan Indra dengan kata-katanya, membuat Indra sedikit jengkel.

Akan tetapi, kali ini Indra harus bisa menahan emosinya. Setidaknya demi kelancaran rencananya. “Ck, sabar dikit ngapa. Aku cuma mau ngasih tau kalau Heri sama Bella mau nikah. Ingat mereka nggak? Harusnya inget, kan dulu kamu sama B
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Serli Ati
ceritanya kok aneh ya, rasanya tak adalah orang sebegok Nilam ini terlalu naif, percaya aja sama musuh sama suami jeles aneh...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Gara-gara Indra

    “Apa yang sudah kulakukan?” batin Galih, tak bisa berkata-kata dengan tindakannya. Penyesalan instan itu langsung mendera dirinya. Bagaimana tidak? Tak cukup menuduh Nilam dan merendahkan harga diri gadis itu, Galih bahkan menggaulinya secara paksa. Galih merasa seperti bajingan paling buruk di dunia. Kedua tangannya yang berada di kedua sisi kepala Nilam terkepal erat. Ia memejamkan matanya, tak sanggup mengucapkan maaf.Namun, bagian lain dari dirinya menginginkan hal ini. Panas di tubuhnya sudah menggebu-gebu dan mana mungkin Galih mengabaikan kenikmatan ini begitu saja? “Nilam, tolong lihat saya,” ujar Galih sambil berusaha membuka lengan Nilam dari wajahnya.“Enggak mau!” Nilam menolak dan tetap menutupi wajahnya yang merah karena menangis. Galih mengembuskan napas gemetar. Lagipula, pergulatan di antara mereka sudah terlanjur terjadi, jika Galih menghentikannya di tengah jalan, itu akan membuat dirinya dan Nilam sama-sama menderita. Dengan perasaan bersalah luar biasa, Galih

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Gelap Mata

    Hanif dan Nilam langsung menoleh ke arah pintu. Keduanya membulatkan mata begitu melihat Galih dan seorang staf hotel menyaksikan adegan itu. Untuk sesaat, baik Nilam maupun Hanif tidak bisa bergerak. Seakan-akan mereka melakukan kesalahan besar dengan posisi tersebut. Barulah ketika Galih berteriak dengan nyaring, Hanif segera menjauhkan dirinya dari Nilam. Pria itu mundur beberapa langkah, meninggalkan Nilam yang terpaku di atas ranjang.“Pak Danyon? Bagaimana bisa Anda di si—ukh!”Ucapan Hanif terpotong. Galih mengambil langkah seribu ke arahnya dan menyambar kerah bajunya dengan agresif. “Kamu masih punya keberanian bertanya bagaimana saya bisa di sini? Setelah terang-terangan menyentuh istri saya!?”Darah sontak menghilang dari wajah Hanif, dia benar-benar pucat pasi. Reaksi Galih ini bahkan lebih menakutkan dari saat dia menolong Nilam di rumah dinas. “Tolong, tunggu dulu. Apa yang Pak Danyon lihat itu bukan seperti yang Pak Danyon pikir. Enggak ada yang terjadi antara saya dan

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Terjebak

    Sebelum menghadiri undangan, Nilam terlebih dulu mengantar Ara ke kediaman Bu Salma. Di sana Bu Salma sudah menunggu kedatangan Nilam di ruang tamu. Begitu mendengar suara mobil yang membawa cucu dan menantunya tiba, Bu Salma segera keluar menuju teras depan.“Assalamualaikum, Ma,” sapa Nilam dengan senyum santun. Dia langsung meraih tangan Bu Salma untuk bersalaman.“Waalaikmsalam, Nak Nilam. Ya ampun, udah lama nggak ketemu Mama. Pasti sibuk banget, ya.” Bu Salma terlihat sangat gembira melihat Nilam dan Ara mengunjunginya setelah beberapa hari. Ara melompat dari mobil dan gelendotan di kaki omanya.“Oma, hari ini aku mau main sama Oma dan Sus Yuni,” ucap Ara dengan riangnya.Bu Salma mengangguk lalu mencubit gemas hidung Ara. “Iya, Ara main sepuasnya aja di dalam. Sus Yuni udah beresin mainan Ara. Nanti Oma buatin camilan buat Ara, oke?”“Oke, Oma,” jawab Ara antusias.Tatapan Bu Salma kembali jatuh pada Nilam. “Mau masuk dulu atau langsung berangkat? Jam berapa sih undangannya, Na

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   undangan

    Indra menyunggingkan senyum kepada Nilam. Padahal dalam hati, ia telah memiliki serangkaian rencana untuk menjatuhkan gadis ini. Jika Nilam pikir dia sedang berada di puncak kehidupan karena bisa membalas dendam padanya, maka Indra akan membalik posisi tersebut dengan cepat. Namun, tidak sekarang. Akan ada waktunya Indra beraksi.“Enggak ada apa-apa kok. Kenapa sih Bu Danyon kelihatan kesal pas lihat saya?” ucap Indra dengan nada mengejek. Bahkan dia dengan sengaja menekankan kata ‘Bu Danyon’ di depan Nilam.Nilam menghela napas. Kecurigaannya masih tetap ada.“Kalau nggak ada kepentingan apa-apa, tolong Sertu Indra pergi sekarang. Saya sibuk,” balas Nilam. Sekarang giliran dia yang menekan jabatan Indra dengan kata-katanya, membuat Indra sedikit jengkel.Akan tetapi, kali ini Indra harus bisa menahan emosinya. Setidaknya demi kelancaran rencananya. “Ck, sabar dikit ngapa. Aku cuma mau ngasih tau kalau Heri sama Bella mau nikah. Ingat mereka nggak? Harusnya inget, kan dulu kamu sama B

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Nggak Peka

    Tak terasa dua hari berlalu sejak Galih berpamitan ke luar kota. Sejauh ini semuanya masih dalam kendali Nilam. Ara tidak mencari ayahnya dan gadis itu bisa menghabiskan lebih banyak waktu bermain di taman. Namun, hari ini Ara mulai merengek saat Galih tidak terlihat di meja makan. Ara terus bertanya apakah sudah tiga hari dan ingin menghubungi Galih.Nilam bukannya tidak ingin menghubungi Galih sama sekali. Dia sudah berulang kali mencoba menelepon Galih, tetapi tidak ada tanda-tanda pria itu menerima panggilannya. Galih dan Nilam hanya berkomunikasi lewat chat pribadi. Itu pun Galih baru membalasnya berjam-jam kemudian ketika sedang senggang. Nilam tidak menyangka Galih akan sesibuk itu.“Ara, makan yuk sama Tante. Tante Nilam laper nih,” bujuk Nilam pada Ara yang meringkuk di sofa. Ara memeluk kakinya sambil berbaring memunggungi TV. Lagu anak-anak berputar di ruang tamu itu.“Ara nggak lapar. Mama makan sendiri aja,” jawab Ara ngambek. Nilam menggaruk bagian belakang kepalanya ya

  • Dibuang Ajudan Dinikahi Komandan   Anak Pintar

    Galih akan berangkat pagi-pagi sekali. Bahkan saat hendak berpamitan pada Ara, ia harus membangunkan bocah tiga tahun itu. Ara berjalan mengikuti orang tuanya dengan penampilan berantakan. Ia mengucek matanya yang mengantuk dan masih mengenakan setelan piyama bermotif panda. Nilam menggenggam tangan Ara karena takut gadis itu menabrak sesuatu ketika berjalan.“Papa kok bangunin Ara? Ara masih ngantuk,” keluh Ara dengan tampang masam.Galih berlutut untuk menyamakan tingginya dengan gadis itu. Dia mencubit pipi Ara dengan sayang. “Maaf, Ara. Kalau Ara masih tidur, Papa nggak bisa pamitan dong sama Ara.”Menyadari ayahnya akan pergi ke suatu tempat, matanya sontak terbuka lebar. Gadis itu mulai mengentak-entakkan kakinya dengan manja. Sudah pagi-pagi dibangunkan, sekarang dia mendengar ayahnya akan berangkat. Sudah jelas mood Ara langsung jelek. “Emangnya Papa mau ke mana?” tanyanya sambil merajuk.“Papa ada urusan di luar kota, Nak. Sementara ini Ara di rumah aja sama Mama Nilam, ya? N

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status