Share

Menang

Author: Daralist
last update Last Updated: 2025-10-01 10:15:58

“Baiklah, ini adalah babak terakhir untuk peserta. Para juri saat ini sedang berdiskusi untuk memilih siapa pemenangnya!”

Suara pembawa acara terdengar di seluruh penjuru ruangan. Evelyn mengatur napas dengan tenang. Perasaan gugup dan harapan kecil dia iringi dengan doa.

Evelyn telah melewati beberapa tantangan yang membuatnya terus maju ke babak akhir. Pengumuman itu adalah yang terakhir baginya. Hanya satu langkah lagi dia akan bisa menggenggam kemenangan itu.

Empat juri membentuk lingkaran dan berdiskusi. Mereka adalah campuran satu orang pecinta kuliner yang terkenal dengan pemilihan makanannya yang ketat dan tiga chef restoran Vilma yang terkenal.

“Oh, apakah sudah selesai?” juri bertanya sambil memainkan emosi setiap orang yang menonton saat melihat para juri sudah memisahkan diri.

Pembawa acara itu mendapat kertas dengan satu nama pemenang yang tertera di sana, “Wah, ini dia! Sepertinya aku bisa menebak siapa pemenangnya.”

Evelyn berdiri menundukkan kepala.

“Pemenangnya adalah … Evelyn Ro!”

Evelyn mendongak bahagia kemudian menangis haru saat dia diberikan piala dan dan pakaian seorang chef.

Di tengah tangis dan kerumunan yang merayakannya, sekelebat ingatan Evelyn yang tak dia inginkan terlintas di kepalanya. Kata-kata meremehkan dari ibunya tentang hobinya membuat dia mengeratkan pegangan di pialanya.

‘Ibu … akan aku buktikan aku bisa sukses dengan jalan yang aku pilih tanpa campur tanganmu,’ kata Evelyn bertekad dalam hati.

Di lantai atas tempat tamu VIP hadir, Lidya bertepuk tangan ringan dengan mata berbinar dan senyum tipis di bibirnya.

“Sudah aku bilang dia pasti akan menang. Apalagi makanannya sesuai seleramu. Ya, kan?”

Lidya menoleh kepada anak lelakinya yang duduk di seberang meja. Anak lelaki berusia tiga puluh satu tahun itu hanya menjawab seadanya saat matanya masih terfokus ke lantai bawah.

“Bagaimana kalau kita merekrutnya sebagai chef di rumah khusus untukmu?” tanya Lidya antusias.

Bukan salahnya jika dia terlalu antusias. Lidya sudah pusing dari melihat anaknya pemilih dalam hal makanan. Bahkan dengan uang yang banyak pun, dia belum menemukan ahli masak yang bisa membuat anaknya makan banyak.

Lidya begitu senang saat kontestan bernama Evelyn itu menggugah selera putranya. Masakan setiap babak yang diberikan pada mereka untuk dicicipi, membuat putranya itu meakan lebih banyak.

“Tidak perlu,” jawab Ernest pada akhirnya. “Itu sudah menyalahi aturan lomba. Dia akan tetap mendapat kontrak kerja restoran terlebih dahulu.”

Lidya sedikit kecewa, tapi tetap mencoba menawar, “Bagaimana jika kita melihat kinerjanya di sini dulu baru merekrutnya?”

Ernest tidak menjawab, tapi Lidya asumsikan sebagai persetujuan. Dia tidak masalah menunggu sedikit lama. Toh, restoran Vilma termasuk dalam jajaran cabang anak perusahaan Avram milik putranya.

“Sayang sekali dia tidak bisa memasak untukmu saat ini. Entah kenapa aku yakin dia akan mengembalikan nafsu makanmu.”

Ernest tidak menanggapi karena tidak suka bicara, tapi pandangannya pada Evelyn sedikit memiliki arti.

Evelyn yang tidak tahu dia menjadi topik pembicaraan Ibu dari pria yang dia tabrak, tengah bertelepon ria dengan Mia. Dia dengan bangga memamerkan hasil kerja kerasnya.

“Lihat apa yang aku dapat,” kata Evelyn dengan wajah berseri.

“Wah, kamu benar-benar memenangkannya?!” pekik Mia dengan heboh pada panggilan video yang tengah berlangsung.

“Aku hanya bercanda saat mendaftarkanmu, ternyata aku memasukkan sang juara ke dalam lomba itu!”

Mia memang tidak berharap banyak. Dia hanya ingin agar Evelyn bisa melupakan kesedihannya dengan kesibukan.

Evelyn tahu apa yang dia maksud. Dia juga tahu apa yang dia inginkan setelah dua minggu perenungan dalam hidupnya yang baru.

Evelyn tersenyum lebar ke kamera, “Ini baru permulaan, aku akan selalu seperti ini ke depannya.”

“Wow, ini baru temanku! Apakah ini akan menjadi kebangkitan seorang putri?!”

“Berhentilah berbicara omong kosong,” kata Evelyn tidak kuat dengan semangat yang disalurkan sahabatnya. “Aku akan menghadiahimu masakan yang membuat aku menang setelah aku pulang dari sini.”

“Wah, hebat! Rasanya aku ingin mengurungmu di rumah agar selalu membuat masakan lezat untukku.”

Evelyn mendengkus, “Jangan bermimpi!”

Mereka tertawa bersama dan akan makan malam sesuai menu yang telah dijanjikan.

“Aku akan menantikannya,” kata Mia lalu mengakhiri panggilan.

Evelyn memandang ponselnya dengan haru. Dia pikir telah kehilangan segalanya saat pertunangan yang dia yakini sebagai kebahagian terakhirnya. Namun, sahabat dan kegiatan yang dia sukai tidak dapat diambil siapapun.

Bahkan oleh Sira, adik angkatnya yang selalu mendapatkan apapun yang dia punya.

Acara telah selesai. Perlombaan itu direkam untuk ditayangkan paling lambat dalam waktu seminggu setelah pengeditan. Nama Evelyn menjadi terkenal saat penayangan karena hidangannya yang melokal dan menghadapi tantangan dengan siap.

Teman Sira yang tengah bosan saat bermain di club malam melihat berita Evelyn. Dia dengan semangat menyodorkan ponselnya pada Sira, “Hei, lihat! Bukankah ini kakakmu?!”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   56. Kesempatan Terakhir

    Sira menyembunyikan senyum licik di wajahnya atas respon jason pada foto yang dia ambil saat melihat Evelyn bersama pria lain. Isi obrolan Evelyn itu tidak penting. Reputasinya yang buruk sudah cukup untuk membuat Jason berpikir jauh tanpa dia merangkai kata untuk membalikkan fakta. Sira sekarang hanya melakukan hal kecil untuk menambahkan api di dalamnya.“Ayah, sepertinya itu temannya kakak. Dia tidak mungkin mendapat undangan dengan dekat laki-laki, kan?” tanya Sira dengan bingung. Padahal dari ucapannya, Sira sudah menuduh Evelyn dekat dengan laki-laki lain hanya agar mendapat undangan resmi saja.Benar saja, Jason langsung tersulut emosi. Matanya tampak melotot dan rahangnya mengeras menahan marah. Apalagi saat matanya melihat Evelyn dekat dengan seseorang yang terlihat seperti orang elite, Jason merasa malu atas namanya.“Beritahu dia jangan sampai aku mengurungnya untuk kedisiplinan!”“Tapi, ayah … kak Evelyn bilang dia sudah bukan lagi anggota keluarga Rowan.”Jason mendengku

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   55. Pikiran yang Seharusnya Tidak Ada

    Evelyn melemparkan pisaunya dengan refleks. Ernest yang tidak jauh dari tempatnya memotong buah pun ikut terkejut.Evelyn hanya bisa menahan sakitnya tangan yang teriris. Meski itu hanya luka kecil, rasa perih dan panas itu benar-benar menjalar. Darah merah segar pun terlihat saat Evelyn membuka tangannya dan melihatnya dengan lebih jelas.Ernest melihat itu sekilas lalu mengambil tisu dan meraih tangan Evelyn tanpa permisi. Evelyn membulatkan matanya tidak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Ernest.“Tuan Ernest, aku bisa sendiri!” ujar Evelyn panik saat tangannya dipegang.Ernest tampak tidak peduli saat dia dengan cekatan mengelap banyak darah dari jari Evelyn yang terluka. Ernest juga dengan perhatian memberi plester pada luka yang menurut Evelyn tidak perlu dibalut seperti itu.“Seharusnya tidak perlu sampai seperti itu,” kata Evelyn pelan setelah lukanya dibalut plester dengan sempurna.“Apa maksudmu tidak perlu sampai seperti itu?” tanya Ernest dengan alis terangkat. “Aku ha

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   54. Cemilan Tengah Malam

    Evelyn akhirnya tersadar dengan pertanyaannya sendiri. Evelyn tersenyum kikuk dan mengalihkan topik pembicaraan, “Saya hanya tidak menyangka Tuan akan bangun di tengah malam. Biasanya di jam ini tidak ada yang terjaga.” Ernest tersenyum tipis tanpa bisa dilihat oleh Evelyn. Dia tidak menjawab dan hanya memilih duduk di kursi meja makan tidak jauh dari kulkas. Evelyn menelan ludah dengan gugup. Tangannya pun tanpa sadar saling menggenggam di depan perut. ‘Apa yang aku lakukan sekarang? Haruskah aku tetap mengambil minum?’ Hati Evelyn gelisah. Dia bahkan tidak menyadari sedang berdiri tidak jauh dari tempat Ernest duduk dalam keheningan total. ‘Jika aku tidak mengambil minuman sekarang, aku akan mati kehausan.’ Pikiran-pikiran Evelyn menjadi semakin liar. Ernest yang tengah duduk di sana pun menyadari perilakunya yang aneh. Meski Ernest menyukai ketenangan seperti ini, bukan berarti dia tidak masalah ada seseorang yang berdiri diam dengan aura gugup yang tidak bisa diabai

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   53. Mencari Udara Segar

    Evelyn nyaris terjatuh sampai kemudian sepasang tangan menariknya. Belum sempat kesadarannya pulih, pertanyaan itu meluncur dari pria yang baru saja menabraknya.Setelah stabil dan melihat siapa yang dia tabrak, Evelyn buru-buru melepas pegangannya pada tangan pria itu dan berdiri dengan sedikit panik.“Maaf, Tuan Ernest. Saya tidak melihat jalan,” kata Evelyn dengan tulus. Dia sungguh tidak tahu dan memang tidak melihat jalan dengan benar saat menabrak majikannya itu.Ernest mengerutkan kening sedikit, sebelum kemudian menjadi rileks dalam sekejap.“Kamu sedang apa di sini?” tanya Ernest sekali lagi.Evelyn akhirnya tersadar dan menjawab, “Ah, saya hanya mencari angin segar. Di dalam terlalu ramai untuk saya.”Evelyn mengatakannya dengan jujur. Apalagi setelah bertemu dengan dua orang yang tak ingin lagi dia temui, energinya terkuras habis.Ernest tahu maksud Evelyn. Apalagi dia sempat melihatnya pergi dari meja yang diisi oleh orang yang kemarin bermasalah dengannya saat di resto wa

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   52. Ingin Dia Menghilang

    “Memangnya masalah apa sudah aku buat?” balas Evelyn atas pertanyaan Kevin yang sedikit memojokkannya. “Aku hanya memberikan Sira nasehat.”“Bukankah kamu bilang bukan lagi anggota keluarga Rowan? Jika itu benar, seharusnya kamu tidak berhak memberi nasehat apapun pada Sira,” kata Kevin merasa geram dengan cara Evelyn menjawabnya. Evelyn benar-benar orang lain di matanya sekarang.“Apa salahnya memberi nasehat yang baik pada orang lain? Bukankah ibumu yang bukan keluargaku juga memberi nasehat kepadaku?”Ucapan Evelyn membuat beberapa orang menahan tawa. Terutama para nyonya yang hadir menemani suami mereka, jelas masih mengingat kejadian yang memalukan tentang Vera, ibu dari Kevin.Rahang Kevin mengeras saat mendengar tawa tertahan dari para tamu yang hadir. Mengingatkannya pada peristiwa memalukan yang pernah melibatkan Evelyn.Evelyn hanya memandang Kevin setengah hati. Mereka datang lebih dulu padanya. Siapa yang tidak tahu bahwa mereka datang hanya untuk merendahkannya? Jelas di

  • Dibuang Keluarga, Diperistri CEO Berkuasa   51. Jangan Menangis Adikku Sayang

    Pada akhirnya masalah itu selesai dalam diam. Meski Raya menangis dengan keras dan sedih serta mengungkapkan betapa dia mengagumi Ernest, wajah dingin lelaki yang semula dia kagumi itu sudah mengatakannya dengan jelas. Tidak ada pengampunan untuknya.Jangan bertanya tentang Hana atau Hilda. Mereka masing-masing mendapat peringatan. Hana tentu saja menyeret Hilda dan Ernest segera memecatnya. Namun, Hilda tidak terima dan masalah itu ditunda.Mengingat kembali apa yang baru saja dia lalui sebelumnya, Evelyn hanya bisa menghela napas sambil duduk di sudut ruangan sambil memandangi pemandangan yang tersaji di jendela dinding besar di sampingnya.“Kakak, kamu juga ada di sini?!”Teriakan ceria itu membuat Evelyn tersentak. Untuk kesekian detik, Evelyn berharap bukan seseorang yang sudah dia kenal suaranya. Namun, saat membalikkan badan dengan tenang, Sira sudah duduk di seberang meja tempat dia menenangkan diri sekarang.“Kakak, kenapa kamu menatapku seperti itu? Kamu tidak suka aku ada d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status