Share

Bab 8. Cinta pertama Gibran

"Aku rindu Ibu," ucap Irana. Dia berulang kali mengucapkan hal yang sama.

Gibran yang tidak tega dengan keadaan Irana pun memilih untuk segera pergi. Dia membereskan tugasnya sebagai dokter kemudian ia berjalan ke arah pintu dan segera keluar dari ruangan itu.

Hakikatnya manusia perlu seseorang untuk mencurahkan keluh kesahnya. Disadari atau tidak semuanya pasti pernah merasakannya.

Irana yang malang, di usianya yang cukup belia dia sudah berada di dalam masalah yang besar.

Ia harus menanggung beban sendirian. Perbuatannya membuat hidupnya sengsara dan semuanya tiada lain atas keinginannya sendiri.

****

Di tempat lain.

Di rumah Tania yang berada di megahnya ibu kota.

Seorang Tania terlihat sibuk menghisap rokok, ia mengkonsumsi rokok dengan begitu tenang bahkan ia melakukannya di depan suaminya.

Rio, yang sedang berada di dekat Tania hanya bisa pasrah. Sesekali ia melirik istrinya itu dengan tatapan yang hampa.

Tania memang sangat cantik. Wajahnya begitu bersih nan sangat teraw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status