Share

TIGA PULUH SEMBILAN

"Seandainya ibu tidak setuju dengan ide kalian, ibu pasti bisa datang ke pesta amal tanpa malu!" Keluh ibu Krisna.

"Bu, hanya satu kali ini saja. Bersabar aja ya, toh juga ayah sekarang lebih memikirkan anak-anaknya." Krisna merayu ibunya.

Ibu Krisna menghela napas berat. "Pasankan makanan di restoran biasanya, ibu mau ke tempat ayahmu."

Kedua mata Krisna berbinar. "Ibu, ke tempat ayah? Apa bisa? Bukankah ayah mengeluarkan larangan ibu kesana?"

"Kami sudah menikah, tentu saja harus bisa. Dia bisa mencabut larangan ke kalian, masa istrinya sendiri tidak," tukas ibu Krisna.

Almira mengajukan diri. "Aku ikut nemenin, ya?"

Kening Krisna berkerut. "Kamu mau ganggu kencan orang tuaku?"

Almira menggeleng panik. "Tidak, aku hanya penasaran tempat kerja ayah kamu."

"Tidak perlu, nanti kamu temani Cynthia saja. Krisna, jangan lupa pesankan menu favorit ayah kamu." Ibu Krisna bangkit dari kursi.

"Tapi, aku gak tahu menu favorit ayah."

Ibu Krisna mendecak tidak sabar. "Tinggal tanya kepa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status