Share

Bagian 38

Author: Iva puji J
last update Last Updated: 2025-12-15 22:06:21

Setelah acara usai, Anindya langsung mandi. Tubuhnya terasa begitu lengket setelah seharian menjalani pesta pernikahan. Tubuhnya juga terasa begitu lelah dan pegal-pegal.

Zevan menyuruhnya untuk berendam air hangat yang dicampur minyak aroma terapi di dalam bathtub. Bahkan Zevan sendiri yang meraciknya khusus untuk dirinya.

"Berendamlah. Aku biasa meracik sendiri. Air hangat akan melemaskan otot-otot tubuh, sedangkan minyak aroma terapi ini untuk membuatmu lebih rileks," jelas Zevan menunjukkan bathtub di dalam kamar mandinya yang luas. Didalamnya sudah berisi air hangat bercampur minyak aroma terapi. Tak lupa Zevan juga menaburi dengan kelopak mawar merah diatasnya.

Anindya tertegun melihat perlakuan manis dna romantis dari Zevan untuknya. Bahkan Adrian tak pernah sama sekali memperlakukannya seperti itu. Berbeda sekali dengan berondong muda ini. Pemuda ini terlihat sangar dan super cuek, hanya dari penampilan luarnya saja, namun di dalamnya ia malah begitu paham cara memanj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 40

    Dengan tangan gemetar, Anindya menerima hasil tes dari dokter kandungan. Setelah disarankan oleh dokter umum untuk pindah poli dan meminta untuk melakukan pemeriksaan kembali, Anindya kini dibuat ternganga oleh hasil tes yang baru saja dilakukannya tersebut. "Jadi, ini artinya saya beneran hamil dok?" Tanya Anindya setengah tak percaya setelah dokter memberitahunya soal hasil tes kehamilah yang dilakukannya. Dokter kandungan itu mengangguk sambil tersenyum lebar. "Iya betul. Anda hamil Bu Anindya. Selamat ya." "Tapi dok, sepertinya nggak mungkin saya hamil," ujar Anindya masih tak percaya dengan kertas hasil pemeriksaan itu. "Kenapa Bu? Apakah yang menyebabkan Anda tidak percaya dengan hasil testnya? Apakah sebelumnya ada masalah dengan alat reproduksi atau rahim Anda?" Selidik dokter kandungan itu. "Saya kurang yakin dok," ucap Anindya seraya melirik Zevan yang duduk di sampingnya juga ke arah Nyonya Martha yang hanya diam mendengarkan keterangan dokter kandungan. "Dulu

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 39

    1 Bulan setelah pernikahan***"Ma, apa ini tidak terlalu berlebihan?" Anindya terperangah setelah membaca sebuah berkas yang diberikan oleh ibu mertuanya. Bagaimana tidak? Dalam berkas itu berisi surat pengangkatan dirinya sebagai direktur di anak perusahaan dimana dia bekerja menggantikan Pak Lukman disana. Ia juga baru tahu, bahwa perusahaan dimana dia bernaung selama ini adalah bagian dari bisnis keluarga yang dikelola oleh mertuanya.Anindya menyenggol kaki Zevan, lalu berbisik, "Kenapa nggak bilang jika perusahan tempatku bekerja adalah bagian dari bisnis keluargamu?"Zevan menoleh dan hanya tersenyum tipis. Selanjutnya ia hanya menggendikkan pundak dan lanjut sarapan. "Berlebihan bagaimana maksudmu?" Ibu mertuanya menaikkan alisnya heran. "Sudah sepantasnya aku menempatkan menantuku sendiri sebagai pemimpin disana. Apalagi kamu cukup kompeten. Aku sudah melihat laporan kinerjamu selama beberapa bulan belakangan ini dan kinerja 5 tahun yang lalu. Aku merasa kamu mampu, Nindy.

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 38

    Setelah acara usai, Anindya langsung mandi. Tubuhnya terasa begitu lengket setelah seharian menjalani pesta pernikahan. Tubuhnya juga terasa begitu lelah dan pegal-pegal. Zevan menyuruhnya untuk berendam air hangat yang dicampur minyak aroma terapi di dalam bathtub. Bahkan Zevan sendiri yang meraciknya khusus untuk dirinya. "Berendamlah. Aku biasa meracik sendiri. Air hangat akan melemaskan otot-otot tubuh, sedangkan minyak aroma terapi ini untuk membuatmu lebih rileks," jelas Zevan menunjukkan bathtub di dalam kamar mandinya yang luas. Didalamnya sudah berisi air hangat bercampur minyak aroma terapi. Tak lupa Zevan juga menaburi dengan kelopak mawar merah diatasnya. Anindya tertegun melihat perlakuan manis dna romantis dari Zevan untuknya. Bahkan Adrian tak pernah sama sekali memperlakukannya seperti itu. Berbeda sekali dengan berondong muda ini. Pemuda ini terlihat sangar dan super cuek, hanya dari penampilan luarnya saja, namun di dalamnya ia malah begitu paham cara memanj

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 37

    "Kalian? Kok bisa ada di pesta ini?" Anindya menghampiri keluarga mantan suaminya itu dengan mengarahkan jari telunjukknya ke depan.'Jangan sampai ketiga orang ini berbuat onar dan merusak pesta, batin Anindya cemas. "Ka....Kami tentu saja diundang oleh Nyonya Martha sendiri," sahut Adrian sedikit gelagapan saat mantan istrinya itu tiba-tiba menghampiri tempat mereka. Dadanya berdegup lebih kencang. Anindya manggut-manggut. Ia bisa memahami jika ibu mertuanya mengundang Adrian juga. Memang perusahaan Adrian pun juga bergerak di bidang bisnis property. Jadi, tak salah jika mereka masih saling terhubung. "Sayang." Zevan menyusul Anindya. Ia memeluk pinggang Anindya di depan Adrian. Mata Adrian langsung tertuju pada tangan Zevan yang melingkar di pinggang mantan istrinya, membuat hati Adrian menjadi panas. Tanpa sadar ia mengepalkan tangannya sendiri dengan erat. "Mereka?" Zevan menatap ketiga orang di depannya itu sambil mengingat-ingat sesuatu. Wajah mereka tentu saja sangat f

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 36

    "Aku jadi penasaran siapa yang menjadi menantu Nyonya Martha ini? Mungkinkah dia juga berasal dari keluarga terpandang dan juga kaya? Hm...sepertinya memang sudah seharusnya mereka mengambil menantu yang se-level," ujar Viona yang ikut mendampingi Adrian datang ke pesta pernikahan yang diadakan rekan sesama bisnis mereka. "Kamu sabar dulu sayang. Jangankan menantunya, aku sendiri saja belum pernah bertemu dengan putra tunggal dari Nyonya Martha. Aku dengar, setelah ini dia akan menggantikan ibunya memimpin perusahaan," balas Adrian."Benarkah?" Bu Sarita dan Viona langsung menatap Adrian serius. "Secepat itu? Bukankah dia masih muda? Belum berpengalaman, apalagi harus memimpin perusahaan sebesar itu," imbuh Bu Sarita. "Bukankah keputusan Nyonya Martha ini terlalu tergesa-gesa? Menjadikan anak kemarin sore yang belum memiliki pengalaman untuk memimpin perusahaan itu sangat beresiko sekali. Nyonya Martha benar-benar nekat.""Dia tidak sendirian Bu. Ada Mahendra yang membantunya. Mahen

  • Dibuang suami, dikejar berondong manis    Bagian 35

    "Nindy!" Sebuah suara terdengar menggema saat pintu kamar untuk make up terbuka. Anindya dan tim make up kompak menoleh kearah sumber suara. Kalila langsung menghambur dan memeluk Anindya yang belum selesai di make up. "Akhirnya kamu melepas masa jandamu juga. Sama berondong ganteng lagi. Aah....senengnya!" "Kenapa telat sih?" Anindya berpura-pura memasang wajah kesal. Bibirnya mengerucut , mengabaikan kalkmat yang dilontarkan sahabatnya itu. "Hehehe....maaf ya. Pagi tadi agak pusing, trus mual-mual gitu. Rasanya nggak enak banget," jawab Kalila seraya mengelus perutnya. "Kenapa, maag kamu kambuh lagi kah?" Wajah Anindya berubah khawatir. "Udah ke dokter belum?" "Udah nggak usah khawatir, aku nggak pa-pa kok," sahut Kalila menenangkan. Ia menepuk-nepuk pundak Anindya yang masih mengkhawatirkannya. "Nggak pa-pa gimana sih? Kalo maagmu kambuh lagi trus parah kayak waktu itu gimana?" Anindya masih teringat sahabatnya itu pernah dirawat intensif karena penyakit maagnya yang k

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status