Share

Bab 7 Dasar Bodoh

Author: Tusya Ryma
last update Huling Na-update: 2024-11-11 17:14:04
"Hah?" Wihaldy mengerutkan kening.

Wanita disampingnya bertanya, apa dia akan menculiknya?

"Nona! Saya bukan penculik! Kalau diculik pun, Anda sudah saya ikat di belakang!"

"Lalu ... kenapa kau membawaku dari bar? Di sana masih ada temanku, loh! Bukankah kita tidak saling mengenal?" tanya Danisha dengan mulut yang dikerucutkan ke depan. Matanya setengah menyipit, menatap pria di sampingnya sambil mencondongkan tubuhnya ke arah pengemudi. Sedikit lagi mereka akan bersentuhan.

Orang mabuk memang sangat bodoh. Sudah tahu mereka tidak saling mengenal, tapi Danisha terus saja mendekatinya.

"Nona!" panggil Wihaldy sambil menoleh ke samping.

Seketika ia beradu pandang dengan mata indah nan cantik dengan wajah imut Danisha dari jarak yang sangat dekat.

Detik berikutnya, Wihaldy segera menarik pandangannya kembali. Dengan pelan berkata, "Tadi ada mantan suami Anda di bar!"

"Hah, mantan suami? Siapa? Bian maksdumu?" tanya Danisha dengan malas.

Ia pun menarik tubuhnya kembali, duduk di k
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Baby Ozawa
bagus Danish.. ......
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 63 Apa yang Pacarku Lakukan

    "Kenapa neraka?" tanya Jane sambil tersenyum, seolah dirinya tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh Wihaldy. "Kalau kita menikah, bukankah itu akan menjadi surga dunia yang sangat indah?" ucap Jane sambil bangkit berdiri. Dia berjalan menghampiri Wihaldy sambil menatapnya dengan tajam. "Haha!" Namun, tiba-tiba Jane tertawa. "Aku jadi ingat, pacarmu yang cupu itu tadi keluar dari kantornya dengan kasihan." "Ckckck, suruh siapa dia bersaing denganku? Dia akan kalah dalam segala hal," cibirnya lagi sambil tersenyum membayangkan kemenangannya akan sesuatu hal. Mendengar hal itu, Wihaldy mengerutkan kening. Ia membuyarkan lipatan kakinya, lalu meminta Jane untuk menjelaskan apa yang dia katakan tentang pacarnya. "Apa yang kau lakukan di tempat kerja Danish?" "Kenapa? Apa kau begitu peduli pada pacarmu? Haha!" Jane tertawa lagi. Dia duduk di samping Wihaldy, lalu mencondongkan tubuhnya pada pria itu dengan gerakan yang sangat menggoda. "Kalau kubilang, aku baru s

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 62 Orang Tua Kita?

     Di dalam ruangan yang luas dan bersih, juga dekorasi yang sangat mewah dan modern, Danisha duduk di sofa kulit sambil menatap kagum pada semua yang ada di depannya. Di sana ada meja kerja yang terbuat dari marmer berwarna abu, yang biasa digunakan saat Wihaldy bekerja.  "Nona! Anda bisa menunggu Tuan di sini. Sebentar lagi Tuan kembali!" ucap Fay sesuai dengan apa yang dikatakan oleh sekretaris bosnya tadi di telepon.  Mendengar hal itu, Danisha pun mengerti. Ia mengangguk, duduk dengan tenang di sofa sambil menatap kiri dan kanan dan memperhatikan sekelilingnya.  "Baiklah! Kalau ada apa-apa, Anda bisa menghubungi saya!" ucap Fay lagi.  Setelah itu, Fay keluar dari ruangan itu.  Ditinggal sendirian di ruangan mewah itu, Danisha merasa gugup. Ini pertama kalinya ia masuk dan bahkan duduk di ruang kerja Wihaldy setelah mereka bersama. Ia pun menatap sekeliling, memperhatikan setiap sudut ruangan itu, khawatir ada kamera tersembunyi yang sedang memperhatikan dirinya. Ketik

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 61 Di Luar Dugaan

    Di luar gedung perusahaan, Danisha berjalan perlahan sambil melamun. Saat ini, dirinya tidak tahu harus pergi ke mana dan harus bagaimana? Pemecatannya yang tiba-tiba ini membuatnya syok dan juga tidak percaya. Tid! Dari belakangnya, sebuah mobil keluar dari kawasan itu lalu membunyikan klakson saat akan melewati Danisha. Tanpa rasa curiga, Danisha segera menyingkir ke samping. Ia melihat seseorang yang ada di dalam mobil menurunkan kaca mobilnya, lalu menatap Danisha dengan penuh keangkuhan. Setelah berpapasan, kacanya kembali diturunkan, dan mobil itu melaju pergi. "Eh ... itu?" Danisha terdiam sejenak. Ia ingat dengan wajah itu. Wanita yang baru saja lewat di depannya memakai make up tebal, juga kacamata dan topi berjaring hitam yang menutupi mata dan sebagian dari wajahnya. Tapi walaupun begitu Danisha bisa dengan mudah mengenalinya. "Jane! Apa dia dari kantorku?" gumam Danisha sambil terus menatap mobil yang mulai menghilang di balik jalanan yang lumayan padat itu. "

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 60 Dipecat

    Di jam 7 pagi, Danisha keluar dari tempat tinggalnya dengan pakaian rapi yang lengkap dengan tas dan sepatu. Ia turun ke bawah, lalu masuk ke dalam mobil yang sudah terparkir di depan gedung apartemen.   Bruk!   Danisha menutup pintu mobilnya. Ia duduk di depan, samping Stefia yang akan mengemudi.   "Ayo!" ajak Danisha sambil memakai sabuk pengaman.   Setelah itu mereka pergi dari sana dan berjalan menuju kantor tempatnya bekerja.   Pagi ini, Danisha sudah menelepon Wihaldy di kamarnya, meminta ijin pada pria itu untuk pergi ke kantor bersama Stefia. Jadi, sopir pribadinya tidak perlu mengantarnya pergi ke kantor.   Di perjalanan, Stefia penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa teman baiknya itu ingin pergi ke kantor bersama, sedangkan Stefia baru saja punya kendaraan roda empat hasil kreditnya kemarin. Danisha sendiri pun ada mobil dan sopir pribadi yang akan mengantarnya ke manapun dia pergi.   "Ada apa, Sha? Apa kalian bertengkar lagi?"   "Kalau tidak, kau tidak

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 59 Hancur Berkeping-Keping

    Malam ini, Danisha nampak murung selama perjalanan menuju tempat tinggalnya. Ia terdiam, tidak mempedulikan apapun selama berada di dalam mobil. Karena merasa tidak nyaman dengan situasi itu, akhirnya Wihaldy bertanya, "Ada apa?" "Apa kau tidak suka kuajak makan bersama Jane?" tanyanya lagi karena wanita di sampingnya tidak menjawab. Danisha masih terdiam sambil memalingkan muka ke samping, melihat pemandangan yang ada di luar, tidak melihat Wihaldy yang sedang menyetir. "Ya, maaf kalau kau tidak suka! Lain kali, aku akan memberitahumu lebih awal. Tidak akan melakukan apapun tanpa persetujuanmu! Sekarang, maafkan aku, ya!" bujuk Wihaldy sambil memegang tangan Danisha dengan satu tangan. Dan, satu tangannya lagi memegang roda kemudian sambil sesekali menatap ke depan, melihat jalanan yang mulai macet. Sebenarnya Danisha ingin marah, pipinya masih sakit karena ditampar oleh Jane. Tapi, melihat ketulusan dan kebaikan Wihaldy, Danisha menjadi tidak tega. Akhirnya ia menatap Wih

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 58 Riwayatmu Akan Tamat

    Suasana di ruangan itu terasa hening dan sepi. Semua orang terdiam beberapa detik, lalu saling tatap, setelah itu Wihaldy berdiri, mempersilahkan Jane untuk duduk.  "Hemmm!" Jane mengiyakan ucapan Wihaldy dengan enggan. Dia pun langsung duduk di kursi depan Danisha.  "Sayang! Perkenalkan, ini Jane, mantan tunanganku! Eh, ya! Waktu itu kalian sudah pernah bertemu di rumahku," ucap Wihaldy tanpa ragu sedikitpun.  Danisha tergagap sejenak. Namun kemudian ia membungkukkan badan dan menyapa.  Di depannya Jane menatap Danisha dengan sinis. Ia ingin berkata kasar, namun diurungkan karena Wihaldy ada di depannya.  Tadi siang Wihaldy sudah berbicara serius dengan Jane. Ia pun sudah menjelaskan alasan dirinya tidak bisa kembali pada wanita itu. Awalnya Jane tidak setuju. Ia tetap ingin mempertahankan pernikahan itu dan ingin Wihaldy menikah dengannya sesuai dengan apa yang telah dibicarakan oleh kedua keluarga. Namun Jane pun tersadar, keputusan Wihaldy sudah bulat, ia menyetujui keput

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 57 Seseorang Akan Datang

    Di jam pulang kerja, Danisha keluar dari gedung kantornya dengan lesu. Ia pun memikirkan banyak hal, termasuk ucapan teman baiknya tentang Bian, Fandy dan juga Lingga yang menghilang dari Kota A ini. "Apa benar Haldy yang membuat mereka pergi?" "Tapi kenapa?" Tiddd! Ketika Danisha sedang berjalan di trotoar jalan, tiba-tiba sebuah mobil hitam mewah berhenti di depannya, lalu sang sopir membuka pintu belakang untuknya. "Nona, masuklah!" ucap Fay dengan senyum ramahnya pada Danisha. Sedangkan wanita itu hanya terdiam sambil mengerutkan kening. Dari dalam mobil, Wihaldy melihatnya, lalu menyuruh Danisha untuk masuk. "Mau masuk sendiri atau mau digendong olehku?" canda Wihaldy karena wanita itu tidak kunjung merespon. Danisha yang mendengarnya jelas saja sangat malu. Ia bergegas masuk ke dalam mobil karena khawatir pria itu benar-benar akan melakukannya. Bruk! Pintu mobil pun sudah ditutup. Fay segera mengemudikan mobilnya dan melaju di jalanan yang lumayan padat. D

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 56 Jangan Membuatnya Tersinggung

    Di pagi hari, Danisha terbangun karena dering alarm dari ponsel yang ada di dalam tasnya. Ia pun mengulurkan tangan, mengambil tasnya yang ada di lantai samping tempat tidur karena arah suara itu muncul dari sana."Jam berapa ini?" Danisha menggeliat, membuka mata sedikit demi sedikit dan melihat jam di ponselnya."Jam 5! Aku harus segera bersiap pergi ke kantor!"Ini hari Senin, Danisha harus segera bangun, mandi dan pergi ke kantor sebelum kesiangan."Aishhh! Sakit ...." Danisha merasakan sekujur tubuhnya sakit, seperti habis lari maraton berpuluh-puluh mil. Selain itu, kepalanya berdenyut dan pusing."Eh...." Ketika membuka mata, Danisha terkejut, mendapati dirinya ada di kamar asing tanpa berpakaian. "Apa yang terjadi?" tanyanya sambil memeluk selimutnya dengan erat. Ia pun menoleh ke samping, melihat seorang pria tertidur pulas sambil memunggunginya. Yang terlihat hanya punggung polo dengan luka cakar di beberapa bagian. "Opsss ...." Danisha segera menutup mulutnya dengan tang

  • Dicerai Suami Jahat, Diratukan Konglomerat   Bab 55 Tidak Mau Lihat

     Seketika di kamar yang luas dan mewah itu menjadi hening dan dingin. Baik Danisha maupun Wihaldy, keduanya terdiam tanpa bergerak. Tidak terdengar sepatah katapun sampai akhirnya Danisha mengulurkan tangan, menarik pegangan pintu dan berniat membukanya. "Eh!" Semakin ditarik, pintu itu semakin sulit untuk dibuka. Wihaldy yang ada di belakangnya hanya terdiam sambil melihat Danisha yang terus berusaha keluar dari kamar itu. "Kau tidak lupa, kan! Ini kamarku! Kau tidak bisa keluar dari kamar ini tanpa seijin dariku!""Hah?" Danisha berbalik badan, mendongak, menatap pria di depannya dengan heran."Atas dasar apa kau menahanku di sini?" tanya Danisha dengan lantang.Ia tidak mempedulikan ekspresi wajah pria di depannya yang sudah sangat buruk."Jangan terlalu egois kalau jadi pria! Aku terus kau ganggu, tapi di belakang, kau menikahi mantan tunanganmu! Lebih baik lepaskan aku, menjauh dari hidupku, aku tidak mau bersama dengan pria sepertimu!"Bruk!Baru selesai berbicara, tiba-tiba

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status