Share

Pertemuan Ke Dua

Penulis: Yulia Sastika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-05 21:27:28

Setelah kepulangan dari kediaman sang orang tuanya, Rigel terus memikirkan kata-kata sang Ayah. Waktu enam bulan bagi RIgel adalah waktu yang begitu cepat, ia tak mungkin membayar seseorang wanita untuk berpura-pura menjadi kekasihnya, jika pun menikah kontrak ia lebih baik menikah sungguhan karena ingin melkaukan pernikahan satu kali seumur hidupnya.

"Siapa yang akan aku jadikan istri." Pikirnya, tiba-tiba saja ia teringat suatu hal.

Segera ia mengambil benda pipih di meja dekat ranjang tidurnya, menelfon seseorang di larut malam seperti ini demi menanyakan hal penting baginya.

"Hei, apa kau sudah tidur?" tanyanya.

"Tentu saja Tuan, ada apa?" tanya Kelvin dari balik telfon.

"Bagimana informasi tentang wanita itu, apa kau sudah menemukanya?" Tanya lagi Rigel.

"Belum Tuan, aku belum menemukanya. Akan aku laporkan jika aku sudah mengetahuinya, sebaiknya Anda tidur ada hal penting besok," ujar Kelvin dari balik ponselnya.

"Hal penting ap ..."

Tuut ..! Tuut...! Tuut..!

"Sial! Beraninya dia memutuskan sambungan telfonnya, lihat saja besok." Melempar ponselnya ke kasur, dan ia segera merebahkan tubuhnya untuk segera menyelami alam mimpi.

Keesokan harinya ...

Gedung-gedung tinggi menjulang, Kalea sudah berada diloby perusahaan tempatnya bekerja. Karena akan menyerahkan hasil pekerjaannya, dia melihat banyak orang memakai pakaian kerja yang begitu bagus.

Tiba-tiba dia membayangkan mengenakan pakaian kerja yang indah, dan berjalan didalam gedung tersbut. Terangkat sudut bibirnya mengurai senyum samar membayangkan dirinya, namun panggilan dari salah satu staf kantor menyadarkannya dari lamunan.

"Nona Kalea Revere Theresa, Anda sudah ditunggu dilantai lima belas oleh Tuan Kelvin," kata Staf.

"Baik, terimakasih." Ucapnya.

"Mari Nona, kami akan mengantar Anda," ajak seorang staf yang bertugas mengantar tamu atau orang baru diperusahaan tersebut.

Kalea mengangguk dan mengkuti orang yang akan mengantarnya ke lantai tujuan, dia merasakan gugup yang jarang dia rasakan. Karena kali ini dia memilih perusahaan besar, ditambah dia akan mempresentasikan pekerjaanya di depan CEO juga orang-orang yang memiliki pangkat diperusahaan tersebut.

'Kalea, kendalikan dirimu.' batinnya sembari dia menarik nafas perlahan supaya tenang.

Pintu lift terbuka, lalu staf itu mengantar Kalea keruang Kelvin asisten dari Rigel. Dan meninggalkannya, sebelum rapat mulai Kelvin mengecek hasil kerja Kalea.

"Apa Anda sudah lama bekerja tanpa ke kantor?" tanya Kelvin.

"Sejak menikah aku bekerja untuk beberapa perusahaan, aku tak menjadi pegawai tetap. Karena merasa tak nyaman jika diatur dengan hal yang tak masuk akal, jadi aku memutuskan untuk mengambil setiap pekerjaan dari rumah," jelas Kalea.

"Skil Anda sangat bagus, jika aku tawarkan bekerja di sini apa mau?" tanya Kelvin.

"Akan aku pikirkan." Jawabnya.

"Baiklah, Anda bisa masuk keruang rapat itu lebih dulu. Sudah ada beberapa karyawan disana akan menyambut Anda, saya akan menjemput Tuanku," ujar Kelvin, sembari menunjukkan ruangan yang harus Kalea masuki.

Kalea langsung berjalan memasuki ruangan tersebut, sementara itu Kelvin menuju keruang kerja Rigel untuk memberitahu jika orang yang tengah ditunggu telah tiba, dan rapat akan segera dimulai.

"Tuan,diasudah datang. Dan rapat sebaiknya kita lakukan sekarang,karena setelah ini Anda harus menahan orang tersebut untuk menetap diperusahaan kita," jelas Kelvin padq Rigel.

"Apa kamu sudah melihat hasil kerjanya?" tanya Rigel.

"Sudah Tuan, dan itu sangat luar biasa." Kelvin merasa takjub.

"Ayo kita lihat." Ajak Rigel pada Kelvin.

Keduanya segera menuju keruang rapat, disana sudah ada beberapa orang menunggu. Saat Rigel dan Kelvin masuk semua memberikan hormat, begitupun Kalea yang baru kali pertama berada diantara mereka.

Rigel duduk, namun tiba-tiba netra Kalea dan Rigel saling bertemu, dan hal itu membuat kklkkeduanya diam untuk sejenak. Tak menyangka keduanya di pertemukan disituasi yang tak terduga, Kalea tersadar jika ini ditempat umum banyak orang.

Rigel tersenyum simpul, sesuatu yang jarang dia perlihatkan pada semua orang. Hingga semua orang terkejut dengan senyuman yang terukir di bibir Rigel, walaupun hanya singkat saja.

"Tuan, apa bisa kita mulai sekarang?" Bisik Kelvin pada RIgel.

"Ah iya, tentu saja. Mulai lah," sadar dari lamunannya.

Rapat dimulai, Kalea menjelaskan detail peoyek yang dikerjakan. Tentu banyak sambutan baik atas kerja kerasnya, semua bersorak atas hasil kerja Kalea yang dirasa begitu sempurna. Bahkan banyak yang meminta Kalea untuk menetap kerja diperusahaan tersebut, karena hasil kerjanya begitu bagus walaupun dikerjakan dirumah. Semua memberikan saran pada CEO mereka, dan tentunya Rigel akan mempertimbangkan mempertahankan Kalea untuk dirinya juga perusahaannya.

Diruangan Kerja Rigel ...

Kelvin tengah menyiapkan kontrak untuk Kalea, kini Kalea tengah berada diruangan kerja Rigel. Masih hening belum ada pembicaraan setelah di tinggal Kelvin keluar, Rigel seperti tak menyangka akan bertemu dengan wanita yang dia sukai ketika SMA.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Rigel untuk membuka obrolan, walaupun pasti terdengar basa-basi. Tapi setidaknya dianatra mereka ada yang bicara, jika tidak rasa canggung akan terus menerpa ruangan luas itu.

"Baik, seperti yang kamu lihat," jawab Kalea, dengan sedikit memaksakan senyumnya.

"Bagimana kabar orang tuamu? Sudah lama sekali kita tidak bertemu," kata Rigel, dia mengatakan tentang masa lalu.

"Kabarnya, Ibu sudah meninggal. Ayahku sedang dirawat dirumah sakit kota," jawab Kalea dengan kejujurannya, karena dia terdidik untuk tidak pernah berbohong.

Deeeegg!

Terkejut, tentu saja itu yang dirasakan Rigel saat ini. Setelah hampir sepuluh tahun tak saling bertemu dengan orang tua Kalea, dan kini mendnegar kabar yang tak sangat enak tentu membuat RIgel sedikit bersalah karena memutuskan hubungan dengan mereka.

"Sakit apa Ibumu hingga meninggal?" Tanyanya.

"Kecelakaan dua tahun lalu, kini Ayah yang belum sadar dari koma. Hem, kamu ternyata masih ingat mereka. Aku kira sudah lupa tentang kami," ujar Kalea.

"Aku tak pernah melupakan kalian, aku harus meneruskan kuliahku diluar negeri. Lalu bagaimana dengan dirimu?" Tanyanya lagi.

"Aku baik saja, jangan terlalu dalam mengetahui tentangku atau kamu akan menyesal. Aku menerima tawaran kerja disini karena merasakan kenyamanan, dan kalian memberikan kontrak sesuai kenyamanan para karyawannya. Juga butuh biaya untuk Ayahku," jelas Kalea yang tentunya dia menghindari Rigel, karena dia sudah sangat kecewa dengan pria hingga memiliki pandangan jika semua pria itu sama.

Rigel terdiam, dia tak tahu apa yang sudah Kalea lewati tanpanya. Padahal dulu dia berjanji akan selalu memberikan kabar pada Kalea, tapi janji itu tak bisa ditepatinya.

"Maafkan aku, aku tak menepati janjiku." Dengan perasaan yang begitu bersalah.

"Tak usah meminta maaf, aku sudah melupakannya. Tapi saat ini kita berhubungan hanya sebatas pekerjaan dan tak lebih, dulu adalah masa lalu, dan sekarang adalah masa depan yang belum pasti. Aku harus menjalaninya, tapi jangan mengungkit masa lalu atau diriku, kita tetap berjalan di jalan kita masing-masing. Agar tak saling melukai satu sama lain," pinta Kalea pada Rigel, yang tentunya Rigel mengerti apa maksud dari Kalea.

"Aku paham, terimakasih sudah mau bergabung dengan perusahaan kami." Senyumnya yang khas.

Kelvin masuk dan menyerahkan surat kontraknya, Kalea membacanya dengan teliti dan langsung menandatanganinya dengan cepat. Agar urusannya lekas selesai dan pergi dari ruangan kerja Rigel, usai selesai Kalea segera pamit.

"Aku pergi dulu, dan akan datang lusa untuk memulai bekerja. Terimakasih." Berjabat tangan dengan Rigel juga Kelvin, lalu segera keluar dari ruangan tersebut.

Rigel menatap sendu, wanita yang baru saja pergi tetap sama seperti dulu. Menyimpan lukanya sendiri tanpa bercerita, memeluk lukanya tanpa tahu bagaimana itu akan sembuh. Dia segera meminta Kelvin mencari tahu tempat tinggalnya, karena jujur saja Rigel lupa akan alamat Kalea.

Kenyataannya pun Kalea sudah pindah keapartemen yang sekarang dia tempati sekitar satu tahun sebelum pernikahannya dengan Kay kala itu, Rigel tetap menyimpan perasaannya yang sama seperti dulu, tapi belum bisa dia ungkapkan hingga saat ini.

"Cari tahu kediamannya, aku ingin tahu dia tinggal dimana saat ini," titah Rigel pada Kelvin.

"Baik Tuan."

Kelvin merasa tak percaya ternyata yang mengerjakan proyek utu adalah Kalea, wanita yang tengah dicari oleh Tuannya lebih dari satu bulan lalu. Namun Kalea benar-benar pintar menutup informasi akan dirinya, tentu Kelvin sangat kesulitan.

'Kali ini, ijinkan aku menjagamu dan menepati janjiku. Aku senang bisa melihatmu lebih dekat saat ini, aku harap kita bisa seperti dulu walaupun kamu meminta berjauhan. Maaf, aku tak bisa menghapus rasa ini setelah bertahun-tahun, entah apa yang sudah kamu lalui hingga menjadi bersikap dingin,' batin Rigel.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Merasa Di Hargai

    Kini Rigel menuju ketempat dimana dia memesan cincin pertunangan, butuh waktu satu pekan untuk menyelesaikan desain yang di inginkan oleh Rigel, karena itu sangat spesial untuk wanitanya."Tuan, cincin Anda sudah selesai. Coba Anda lihat ini, apa ada kesalahan atau tidak." Menejer toko perhiasan."Baiklah."Rigel bangkit dari duduknya bersama dengan Kalea, mereka melihat cincin yang sudah dibuat dengan cantik juga elegan."Bagaimana kamu bisa mendesainnya?" tanya Kalea."Dulu aku pernah bekerja ditoko prhiasan, aku mempelajari beberapa desain hingga aku bisa membuat desain perhiasan sendiri." Jawaban Rigel."Wow, seorang CEO pernah bekerja di toko perhiasan. Itu sangat langka," ungkap Kalea yang terpukau dengan Rigel calon suaminya."Kenapa? Aku memulai semuanya dari nol tanpa nama Ayah, atau bantuan keluarga. Jadi aku juga harus bekerja dari nol, untuk memulai hal besar. Harusnya kamu bangga bukan memiliki calon suami sepertiku." Menatap ke arah Kalea."Tentu aku sangat bangga, apa b

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Persiapan one

    Kalea menengkok kearah belakang, cukup terkejut karena dia bertej dengan pria yang sama sekali tidak ingin dia temui. "Kay." Dengan lirih, tangannya mengepal namu Rigel menggenggam tangan Kalea agar tidak usah takut dengan masa lalunya."Sedang apa kamu disini? Ada perlu apa?" tanya Kay yang mendekati Kalea."Itu bukan urusanmu." Ketusnya."Ah iya, waktu itu Ayahmu menelfon. Dan bertanya tentang kita, aku tidak memberitahu dan hanya membritahu sedikit saja. Dan ...." Melihat tangan Rigel menggenggam tangan Kalea."Apa kalian memiliki hubungan? Bukankah Anda Tuan Rigel?" tanya Kay."Ada urusan apa Anda menanyakan hal itu? Bukankah kalian sudah Tidka memiliki hubungan apapun, jadi terserah Kalea mau pergi dan dekat dengan siapa." Tegas Rigel, memberikan sinyal jika dia tidak suka dengan perkataan Kay."Akh maaf Tuan Rigel, sedikit informasi. Jangan sampai kamu dekat dengannya, atau bahkan menikahinya. Mungkin menjadikan wanita ini simpanan boleh saja, karena dia tidak akan memiliki ana

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Sebuah Persiapan

    Beberapa hari kemudian lamaran resmi dilakukan, namun pesta pertunangan akan diadakan setelah Kalea selesai dengan proyeknya. Padahal Rigel tidak memburu proyek tersebut, tapi Kalea ingin menyelesaikannya tepat waktu sebelum mereka melakukan acara pertunangan."Dia itu ..." Memijat pelipisnya, merasa pening merasakan Kalea yang tetap kekeh bekerja."Tuan? Apa Anda sudah melamarnya?" Kelvin sedikit kepo."Tentu sudah, kami tinggal mengurus acara pertunangan secara resmi. Tapi dia memilih menyelesaikan pekerjaannya, mungkin butuh waktu beberapa hari sembari kami mempersiapkan acara. Padahal aku ingin dia istirahat, agar tidak lelah bekerja. Tapi ...""Bukankah jodoh itu seperti sebuah cermin, jadi jangan kaget Tuan jika Nona Kalea seprtimu." Meledek Rigel.Rigel terkejut dengan ucapan Kelvin, seakan apa yang di ucapkan asistennya itu benar. Kalea gila kerja, dulu sebelum adanya Kalea juga dia gila kerja bahkan tak mengenal waktu.'Astaga, sepetinya kata-kata Kelvin benar. Tapi sudahlah,

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Menerima Lamaran

    Mendengar reaksi Kalea keluarga Rigel bingung, jangan-jangan Rigel belum memberitahu niatnya pada Kalea. Rigel hanya tersenyum melihat sikap Kalea, karena wanita itu begitu terkejut dan kebingungan."Sepertinya Rigel belum memberitahumu, kami setuju hubungan kalian. Bukankah semakin cepat lebih baik, kalian harus mengikat hubungan kalian." Ujar Tuan Yama."Tapi Om, Tante. Maaf bukankah kalian semua perlu tahu siapa aku dulu, karena aku bukan seorang wanita gadis. Aku wanita yang sudah pernah menikah, jadi bukankah kalian perlu mempertimbangkannya lebih dulu sebelum memutuskan. A-aku juga akan menerima lapang dada jika tak ada restu, karena aku sadar siapa diriku. Dan ...""Mereka semua tahu tentangmu." Jawab Rigel, hingga membuat Kalea ternganga tak bisa membela dirinya lagi."A-apa?""Kalea, aku kagum denganmu. Aku juga seorang wanita dan sekaligus istri, kamu wanita hebat yang bertahan demi sebuah hubungan. Tapi kamu begitu kuat demi mempertahankannya, bukankah sudah waktunya kamu b

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Berkunjung Keluarga Rigel

    Orang tua Rigel sudah mempersiapkan penyambutan Kalea, mereka diberitahu oleh Kelvin asistennya anaknya jika Rigel akan berkunjung. Walaupun Rigel juga bilang, tapi terkadang mereka pelupa dan perlu diingatkan kembali."Apa benar kekasih Rigel akan datang sayang?" tanya Aurelia pada Daru suaminya."Kata Kelvin begitu, Rigel juga bilang pada Ibu begitu. Tapi bukan kekasih, mereka baru dekat saja. Jadi kita liat saja seperti apa selera anak itu, paling tidak jauh dari wanita glamor." Ujarnya."Apa kamu berani bertaruh dengan istrimu ini." Menantang Dari suaminya."Siapa takut." Menerima tantangan istri."Kalian itu, adik kalian sedang berusaha mempunyai calon istri malah buat taruhan. Astaga." Ibu merasa heran melihat putra dan menantunya itu, dan hanya disambut dengan senyum tanpa rasa bersalah oleh keduanya.Sedangkan sang Ayah masih berada diruang kerjanya, melihat laporan pekerjaan yang dikirim oleh asistennya sembari menunggu kedatangan putranya."Apa benar dia akan membawa wanita

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ajakan Memperkenalkan

    Kalea membuat sarapan untuk Ayahnya, karena jika dia libur Clara juga libur bekerja dirumahnya. Dia meberikannwaktu temannya untuk keluarganya, agar tidak terfosir bekerja bersamanya.Karena putra Calra juga butuh perhatian lebih, dia tahu benar anak-anak diusia mereka perlu pendampingan dan kasih sayang orang tuanya terutama ibu."Pagi Ayah." Melihat sang Ayah keluar dari kamar, dan yang ternyata beliau sudah rapih."Pagi putri cantik Ayah, oh iya ada yang ingin Ayah berikan." Mengeluarkan buku harian milik Ibunya, dan memberikannya pada Kalea. Karena mendiang pernah berkata jika tiada nanti serahkan bukunya pada Kalea, dan hari ini Ayah Kalea memberikan pada putrinya."Apa ini Ayah?" tanya Kalea saat menerima buku tersebut."Buku harian Ibumu, bacalah nanti saat dikamar. Kita sarapan pagi dulu," kata Ayah sembari bersiap depan meja makan."Oh baiklah, Ayah harus minum obatnya tepat waktu bukan. Jadi mari kita sarapan lebih dahulu." Senyumnya sembari mengambilkan makanan untuk sang A

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Dia Masih Sama

    Akhirnya Rigel mendapatkan restu dari Ayah Kalea, hanya saja memiliki syarat jika pria yang sudah membuang Kalea harus merasakan akibatnya setelah apa yang dia lakukan. Tentu saja Rigel menerima itu, karena dia juga sedang bergerak perlahan memberi pelajaran pada Kay mantan suami Kalea. Kini Ayah Kalea memberikan ruang keduanya untuk bicara, karena pasti Kalea terkejut dengan keputusan beliau langsung menerima dan merestui RIgel mengejar hati Kalea.“Apa tak ada yang ingin kamu tanyakan?“ Menoleh ke arah Kalea yang tengah menatap langit malam.“Banyak yang ingin aku tanyakan padamu, kenapa kamu tidak mengabariku jika akan datang? Kenapa kamu tiba-tiba meminta restu pada Ayahku, bukankah kamu tahu bagaimana kondisinya saat ini? Kenapa kamu mau menuruti Ayahku?“ Tanyanya, nertanya menatap lekat Rigel sehingga keduanya saling menatap.“Banyak sekali pertanyaanmu itu, pertama aku datang kemari tak perlu mengabarimu karena itu sudah kebiasaan dari dulu. Kedua, aku memang sudah berencana me

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Mendapatkan Restu

    Ayah Kalea merasa tidak asing dnegan wajah pria yang ada dihadapannya, seolah telah mengenalnya sejak dulu hanya saja beliau tidak ingat siapa pria itu. Rigel yang ditatap begitu lekat sedari tadi merasa gugup, entah kenapa seperti sedang didalam persidangan.“Ini minumnya, silahkan diminum.“ Kalea membawakan satu cangkir coklat hangat untuK Rigel.“Terimakasih.“Kalea duduk dan menoleh kearah Ayahnya yang terus menatap ke arah Rigel, hingga membuat pria itu begitu canggung untuk kali pertamanya. Mungkin Ayahnya samar-samar mengingat Rigel, hingga membuat beliau penasaran.“Ayah tidak tahu siapa dia?““Siapa? Tapi dia tidak asing.“ Bisik beliau.“Rigel Ayah, kakak kelasku ketika SMA. Dia yang tinggal disebrang apartemen kita dulu, Ibu selalu memanjakannya tapi dia pergi tanpa pamit lalu hilang kontak.“ Menatap tajam kearah RIgel, dan pria itu hanya tersenyum menahan rasa bersalahnya.“Astaga! Kamu pemuda itu.“ Ingatan Ayah kembali, beliau benar-benar masih ingat tentang Rigel.Tak seg

  • Diceraikan Dikira Mandul, Menikahi CEO Diratukan   Ayah Sudah Tahu Kebenarannya

    Jam kerja sudah berakhir, Kalea segera bergegas karena dirinya kini memiliki orang yang tengah menantinya. Clara saja sudah memberitahunya jika Ayahnya sudah merindukannya, tentu saja Kalea tahu karena kini hanya dirinyalah yang beliau miliki dalam keluarga.“hemm, sepertinya sudah semua. Aku garus cepat, agar tidak ketinggalan bus.“Kalea mempercepat langkahnya menuju lift, Kelvin dan Rigel melihatnya dari kejuahan. Tentu saja kedua pria itu tak tahu apa yang tengah membuat Kalea terburu-buru, Rigel pun mengrimkan pesan pada Klaea.“Tuan, tinggal berapa bulan lagi?“ tanya Kelvinm dia mebgingatkan rigel tentang tantangan sang Ayah.“Ini jalan dua bulan bukan? Atau lebih? Astaga aku lupa, tapi kalo sudah setengahnya pasti Ayah memberikan perinagtan.““Kenapa Anda tidak mengunjungi rumah Kalea?“ tanya Kelvin.“Malam ini.““Apa Anda akan melamarnya?““Belum, aku ingin mendapatkan restu dari calon Ayah mertuaku.“ Melangkah meninggakan Kelvin yang masih terpatung karena ucapan darinya.“He

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status