Share

Beri Aku waktu

Hari telah berlalu begitu cepat bagi Lukman. Dari pagi hingga senja, ia terperangkap dalam rutinitas kantor yang melelahkan. Namun, yang lebih menguras tenaganya adalah ketegangan yang dirasakannya sepanjang hari ini.

Setiap langkahnya terasa berat, setiap nafasnya terasa terengah-engah di tengah tekanan yang terus menerus menekan dari segala arah. Meski ia mencoba menyembunyikan kelelahannya di balik senyumannya, namun batinnya menjadi medan perang yang penuh gejolak.

"Aku harap Andin tidak berpikir buruk dengan lamaranku yang tiba-tiba itu," gumam Lukman.

Melepas dasi dan jasnya dengan gerakan lambat, Lukman merasakan beban berat dari hari yang panjang dan penuh tantangan mengendap di pundaknya.

"Apa dia masih mengurung diri di dalam kamarnya?" tanyanya entah pada siapa. Sejak pagi Lukman belum bertemu dengan Andin. Perempuan yang biasanya menyambut dirinya dengan senyum itu, tidak menampakan batang hidungnya bahkan sampai dia pulang dari kantor.

Dia menghela nafas dalam-dalam,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status