Share

Bab 29

Penulis: Yastin Arunika
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-18 09:19:49
Mobil yang mereka naikin akhirnya menuju kediaman orang tua Anjani setelah cukup lama Yudistira berputar mengendarai mobil tanpa arah. Awalnya Anjani meminta turun di persimpangan jalan. Tapi Andreas menolak dan meminta Anjani menyebutkan alamat rumah orang tuanya.

"Mba, maaf ya gara-gara saya ikut duduk di meja yang sama jadi bikin mba dan suami salah paham," ucap Yudistira memberanikan diri karena hatinya mengganjal jika tidak mengungkapkan rasa sesalnya.

Anjani tersenyum simpul dan melirik Yudistira, "Gak apa-apa mas, lagi pula itu bukan salah mas kok," sahutnya dengan suara yang lebih jelas karena merasa sudah lebih baik

"Tadi kita mau ikut jelasin tapi kayanya waktunya gak tepat, jadi saya minta maaf ya mba," Lanjut Yudistira.

Andreas sendiri hanya mendengarkan obrolan antara Yudistira dan Anjani. Sepanjang jalan, ia mendadak memikirkan semua obrolan antara Anjani dan keluarganya. Andreas pikir kehidupan Anjani begitu indah, tapi ternyata kenyataan berbanding terbalik.

Andrea
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Yastin Arunika
Ya Ampun, baru ketahuan. Makasih ya udah di komen, udah ku ubah dan bab terakhir udah di update
goodnovel comment avatar
Arisha Ramadhani Arisha
bab 28 dan 29 sama...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 38

    Sudah dua hari Anjani menginap di rumah orang tuanya, sekalipun Baskara tidak terlihat datang. Dia hanya mengirim pesan kepada Anjani untuk pulang ke rumah Bu Lili. Anjani tidak menggubris. Bukankah seharusnya Baskara yang menjemputnya jika memang dia ingin kembali membicarakan ini semua? Kenapa juga harus Anjani yang selalu mengalah dan menurut? Bu Aulia mulai curiga karena tidak biasanya Anjani diam dan lebih asik menulis, tapi kecurigaannya dia pendam. Bu Aulia mengerti bagaimana melelahkannya menjadi seorang IRT yang hanya bergelut dengan pekerjaan rumah satu persatu. Di kamarnya, Anjani bernyanyi sambil mencurahkan segala ide, melanjutkan jalan cerita yang selalu dinanti oleh pembaca setianya. Naskah yang diminta pun sudah dia kirimkan, waktunya semakin longgar dan ia manfaatkan untuk menulis saja. Ponsel Anjani menyala dan bergetar, sengaja dia bisu kan agar fokusnya tidak terdistraksi, melihat kakak laki-lakinya yang menelpon, secepat kilat dia langsung menjawabnya. "Halo

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 37

    Anjani akhirnya memutuskan untuk meminta jemput supir saja. Untungnya sang supir selalu standby dan selalu siap jika dimintai untuk dijemput. Saat makan tadi tidak banyak yang diobrolkan oleh Anjani dan Andreas, Yudistira yang lebih banyak berbicara dan aktif bertanya ini dan itu. Meski ingin sekali menanyakan hal yang mengganggu Anjani, Yudistira berusaha sekuat mungkin untuk tidak membuat Anjani tidak nyaman. Sesampainya di kediaman orang tua Anjani, ia langsung disambut hangat oleh ibunya. Kepulangan Anjani selalu membuat hati Bu Aulia bahagia. Berbeda dengan Pak Sanjaya yang justru langsung curiga dengan kepulangan anaknya lagi. Bagaimana tidak? Untuk datang ke rumahnya sebulan sekali saja, sulit untuk Anjani. Tapi bulan ini dia pulang bahkan sudah tiga kali termasuk sekarang. Kecurigaannya langsung diperkuat dengan tidak ada kehadiran menantunya disana. "Kenapa gak bilang dari siang kalau kamu lagi dia sekitar sini? Tahu gitu kan mama samperin kamu dan temenin kamu belanj

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 36

    Baskara yang terlanjur dikuasai amarah, langsung meminta Anjani untuk keluar dari rumah. Tanpa penolakan dan tanpa merasa keberatan, Anjani menuruti kemauan suaminya. Bu Lili yang melihat kepergian menantunya sedikit merasa lega. Kali ini dia tidak takut kehilangan Anjani, karena ada Melati yang akan menjadi menantunya. Sudah hampir magrib Anjani pergi. Dia menangis sendiri sambil berjalan tanpa arah. Anjani keluar dari area rumah mertuanya. Ketua RT yang melihat kepergian Anjani dengan wajah sembab dan langkah lemas langsung menghampirinya. "Neng... Neng Anjani…?" panggil pak RT. Anjani mengusap ujung matanya dan menarik napas sesaat, kepalanya menoleh dan tersenyum kepada pak RT. "Iya pak RT... Ada apa?" tanya Anjani dengan sopan. Pak RT langsung menghampiri, "Mau kemana neng? Tumben mau magrib kaya gini masih di luar..." ucapnya. Matanya terlihat biasa saja, tapi kenyataannya Pak RT menelisik dalam diam. "Emmm... Itu pak, saya ada urusan tadi kelupaan, jadinya saya pergi sek

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 35

    Keputusannya... Mas gak bisa selesaikan hubungan mas dengan Melati," Hati Anjani yang awalnya tenang itu langsung hancur seketika. Hatinya kembali berdesir merasakan luka yang kembali ditoreh oleh suaminya. "Mas gak bisa, Jan... Mas dengan kesadaran penuh meminta kamu mengizinkan hubungan mas dengan Melati sekaligus mas mau minta izin... Mas mau mempersunting Melati untuk menjadi istri kedua mas," lanjut Baskara. “Apa?” Tubuhnya seperti tersambar petir, Anjani meremas mukenanya dengan kencang menyalurkan keterkejutannya mendengar penuturan suaminya. "Mas harap kamu mengizinkan, mas yakin kamu paham dalam agama kita, seorang laki-laki bisa memiliki istri lebih dari satu dan itu diizinkan oleh agama," lanjutnya lagi tanpa mau tahu bagaimana perasaan Anjani saat ini. Anjani menyunggingkan senyum getir, senyuman dengan sirat kesakitan. "Alasan apa yang mendasari kamu untuk memilih dia menjadi istri kedua kamu mas?" tanya Anjani tanpa menatap Baskara. Baskara langsung duduk tegap

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 34

    Dua orang melaju menuju suatu tempat yang sudah ditentukan, Clarissa membawa mobil dengan fokus. Sesekali mulutnya bernyanyi diiringi musik yang sudah ia putar.Jalanan yang cukup lengang membuat mobil itu melaju mulus tanpa hambatan. Di sampingnya, Melati sibuk dengan ponsel dan bernyanyi pelan sama seperti Clarissa."Mau apa lagi sih lu ketemu si Baskara?" tanya Clarissa nadanya sedikit ketus belum lagi ekspresinya yang sudah jengah."Hmmm..." Melati bergumam tapi bibirnya terangkat lebar, "Ya gue mau ketemu dia lah, ada yang mau gue obrolin sama dia, jadi yaudah. Mumpung gue gak ada jadwal mending ketemu dia kan," lanjutnya lagi tanpa memudarkan senyumnya sedikit saja.Clarissa mencebik ,"Ck... Ribet amat sih hidup lu, udah ketahuan sama bininya masih aja nekat... Mending lu cut off aja lah tuh si Baskara. Lagian mokondo begitu malah lu tampung, heran gue," omelnya.Ia sudah berusaha agar Melati tidak terus berurusan dengan Baskara. Selain karena tidak setuju karena status Baskara

  • Diceraikan suami, Dipersunting Sultan   Bab 33

    Malam harinya Andreas makan malam bersama keluarganya, sudah menjadi kebiasaan di keluarga Hadijaya makan malam dijadikan waktu untuk kumpul keluarga setelah mereka melakukan aktivitas masing-masing di luar rumah.Bu Clarissa sendiri yang selalu membuat makan malam meski tetap dibantu oleh ART nya, karena bagi Bu Clarissa menyajikan makanan untuk anggota keluarganya langsung adalah salah satu bentuk ia mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya."Nak, gimana sama tawaran Tante Devi? Dia tadi telpon Mamih lagi nanyain kapan kamu mau ketemu anaknya," ucap Mamih Clarissa. Andreas tidak menyahuti, ia hanya asik mengunyah tidak tertarik dengan pertanyaan ibunya."Mamih itu tahu kalau kamu paling gak suka kalau soal kaya gini... Tapi mamih juga gak enak nolak permintaan Tante Devi," lanjutnya. Andreas masih tetap diam. Bukan sekali dua kali Andreas mendapatkan ajakan bertemu dengan anak dari teman orang tuanya, tapi sekali pun Andreas tidak pernah berminat sedikit pun."Mih, pasti mamih tah

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status