Share

Bab 60

last update Last Updated: 2025-08-15 09:06:53

Pernikahan berjalan lancar, semua tamu undangan dipersilakan untuk menikmati hidangan. Anjani beserta yang lainnya duduk satu meja. Mereka menikmati suasana pantai yang teduh dan indah.

Di antara yang lain, Anjani lebih banyak diam, berbeda dengan Selly dan Anindita yang sudah terlihat akrab dengan Alex dan Yudistira. Andreas pun sama ia mendadak tidak banyak bicara karena fokusnya selalu ke arah Anjani.

"Abis ini giliran siapa ya... Kayanya elu deh Lex yang harus duluan nikah. Kalau nggak lu bakalan terus jadi buaya darat," ucap Yudistira disela obrolannya.

"Enak aja lu kalau ngomong! Elu aja sana duluan, biar lu nggak ngintilin terus si Andreas! Dari kecil sampe segede gini, lu terus aja ikutin si Andreas! Gue yang liat aja bosen, apalagi si Andreas," timpal Alex tidak kalah nyolot.

"Eh, jangan salah... Gue itu udah jadi bagian si Andreas! Apalah arti Andreas kalau nggak ada gue," sahut Yudistira menaik-turunkan alis.

Andreas bergidik mendengar ucapan Yudistira, begitupun deng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Diceraikan Suami, Dipersunting Sultan   Bab 74

    Bu Lili duduk santai di ruangan tamu. Ia menunggu Basakra pulang karena ia ingin meminta uang bulanan. Seperti biasa, ia akan mendapatkan uang jauh lebih banyak dari sebelumnya. Bu Lili bahkan mendapat uang tambahan dari Melati setiap bulan meski jumlahnya tidak menentu. "Duh ibu jadi nggak sabar pengen cepet-cepet ke mall," gumam Bu Lili pada anak gadisnya. Putri hanya bergumam karena ia sedang asik membaca novel online kesukaannya. "Mas kamu sebenernya kapan sih mau nikahin Melati? Ibu tuh udah pusing tahu nanggepin para tetangga yang kepo sama hubungan mas kamu sama Melati," adu Bu Lili meski anaknya tetap tidak memberikan respon. Di lingkungan rumahnya, kabar Baskara dan Anjani yang bercerai sudah tersebar luas bahkan sebelum putusan. Bukan hanya itu, kabar perselingkuhan Baskara dengan Melati pun ikut menjadi perbincangan hangat. Tapi namanya juga Bu Lili, ia seolah tidak terpengaruh dengan gunjingan para tetangganya. Yang ada di pikirannya hanya rasa syukur karena tidak pun

  • Diceraikan Suami, Dipersunting Sultan   Bab 73

    Jadi gimana? Udah deal kamu dimanagerin sama Gilang Ramdan itu?" tanya Baskara yang sekarang mengantar Melati pulang."Belum, aku belum deal. Kayanya perlu dipikirkan lagi," Jawab Melati sedikit lesu.Baskara menatap wajah Melati yang tidak sesumringah sebelumnya."Emang kenapa? Keuntungannya nggak sesuai dengan apa yang ada di email?" tanya Baskara. Melati menggeleng tapi tidak menjelaskan apapun kepada Baskara."Yaudahlah, kamu pikir ulang lagi. Kalau sekiranya menurut kamu bagus, ya ambil aja, tapi... kalau emang nggak cocok, jangan maksain ya," Melati hanya memberi anggukan lagi, wajahnya seperti menyimpan beban, namun Baskara tidak berani bertanya lebih.Mereka memutuskan untuk langsung ke apartemen dan beristirahat. Baskara akhir-akhir ini lebih sering tidur bersama Melati dari pada di rumahnya. Kebetulan asisten Melati ada tempat tinggal sendiri jadi tidak menginap di apartemennya. -0-Andreas mendadak disidang oleh kedua orang tuanya. Tidak lupa Freya yang ikut-ikutan karena

  • Diceraikan Suami, Dipersunting Sultan   Bab 72

    Di ruangan yang cukup besar, Melati menunggu giliran untuk pemotretan. Kali ini tidak hanya ada dirinya yang ada di sana, tapi beberapa model yang ikut andil dalam projek kali ini, termasuk Karina rivalnya. Melati duduk dengan tenang kali ini. Ia hanya ditemani asistennya saja karena Baskara tidak bisa mengambil libur kembali setelah ia menerima surat peringatan dari pabrik. "Hai Melati," ucap wanita cantik bertubuh putih tinggi dengan hiasan wajah yang sangat cocok di wajahnya. Melati tahu suara itu. Ia tidak melirik atau menyahut sedikit pun. "Wah nggak nyangka ya kita ketemu di sini. Apa kabar? Lama sekali tidak mendengar kabar kamu," lanjutnya dengan tangan sudah di tilap di dada. "Hari ini kita akan kerja keras untuk bisa merampungkan tugas kali ini. Bagaimana kondisi tubuh kamu, apa baik-baik saja? Terutama..." Melati mendadak mendongak melihat Karina saat Karina menyelesaikan kalimatnya dengan berbisik ke telinga Melati. "Kandungan kamu.” Melati langsung terperanjat men

  • Diceraikan Suami, Dipersunting Sultan   Bab 71

    Andreas termenung sendirian di kamarnya. Masih jelas bagaimana ekspresi Anjani saat menatap dirinya. Andreas tidak tahu dari sekian banyak kalimat yang ada di otaknya mengapa kalimat itu yang keluar dari mulutnya. Ia mengambil ponselnya yang tergeletak di kasurnya, lalu melipir ke balkon dan mencari kontak Anjani. Sepertinya ia harus bicara dengan Anjani agar tidak ada kesalahpahaman. [Anjani, apa bisa saya menelpon sebentar?] Pesan di kirim ke nomor Anjani. Andreas menunggu sampai kurang lebih sepuluh menit. Pesannya belum ada tanda sudah terbaca. Andreas menikmati angin malam yang cukup dingin karena cuaca akhir-akhir ini cukup buruk. Tring! Tanda satu pesan masuk dan ternyata balasan Anjani. [Ya, silakan] balasnya tanpa panjang lebar. Andreas dengan cepat menegapkan tubuhnya. Ia langsung menelpon Anjani setelah mendapatkan izin. "Assalamualaikum, Anjani. Maaf saya mengganggu," ucap Andreas. Ini kali pertama mereka melakukan panggilan telepon. "Waalaikumsalam, iya tidak apa

  • Diceraikan Suami, Dipersunting Sultan   Bab 70

    "Mau pesan apa?" tanya Andreas ia menyodorkan menu makanan.Andreas mengajak Anjani untuk ke cafetaria. Anjani hanya menurut saja walau sebenernya ia bingung mengapa tiba-tiba Andreas mengajaknya pergi.Anjani memilih kopi dan camilan. Andreas langsung memesan sekaligus membayar pesanan keduanya. Tidak lupa ia juga memesan makanan untuk Selly."Dokter Andreas tadi sebenernya mau kemana?" tanya Anjani."Saya mau ke sini, cuma kebetulan ada kamu, jadi sekalian aja saya ajak. Kamu udah kan kontrolnya?" Andreas berbalik bertanya.Tangannya menggulung baju agar terasa lebih nyaman saat sedang di waktu santai begini."Oh iya sudah kok, dok. Tadi saya nunggu Selly tapi nggak tahunya masih ada pasien di dalem," jawab Anjani sambil tersenyum."Ya sudah, kamu makan aja dulu sambil nunggu Selly, kayanya sebentar lagi juga selesai," sahut Andreas.Anjani mengangguk ia meminum kopi dan sedikit demi sedikit memakan camilan. Keduanya tidak terlibat obrolan lebih .Andreas sendiri mendadak sibuk denga

  • Diceraikan Suami, Dipersunting Sultan   Bab 69

    Pihak penerbit sudah menghubungi Anjani perihal launching bukunya yang sudah selesai dicetak. Anjani bersama tim penerbit langsung membuat beberapa acara untuk meet and greet untuk pertama kalinya. Jelas antusiasme para pembaca setia Anjani begitu besar karena mereka merasa penasaran sosok penulis yang ia sukai. Tempat pertama kali yang akan didatangi oleh Anjani adalah toko buku yang paling terkenal di Indonesia di salah satu mall yang cukup besar di kotanya. Anjani belum ingin pergi keluar kota setelah kejadian dirinya yang hampir tidak selamat. Untung saja pihak penerbit menyanggupi dengan alasan Anjani. "Semoga ini langkah yang baik ya Bu Anjani. Sayang sekali jika sosok Bu Anjani hanya di kelas di sosial media saja, mereka juga harus mengenal sosok Bu Anjani secara nyata. Saya sangat kagum dengan antusias penggemar Bu Anjani dan respon mereka sangat baik," jelas salah satu tim yang selama ini selalu berkomunikasi dengan Anjani "Terima kasih mba, ini juga berkat tim yang tela

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status