Share

21. Ikhlas

Keesokan harinya pak Suprapto pergi ke pesantren kiyai Soleh, karena sudah beberapa kali kesana jadi beliau langsung disuruh masuk ke ndalem utama, setelah duduk beberapa saat kiyai Soleh datang menemui.

"Ada apa lagi kang Prapto?."

"Begini Romo? tadi malam Dwi dan Satrio datang kerumah saya?"

"Loh ... bagus itu! terus bagaimana apakah Dwi mau pulang ke alam manusia?"

Pak Suprapto menghela nafas panjang, wajahnya sayu dan sedih, matanya diselimuti mendung yang akan segera berubah menjadi hujan, pak Suprapto menggeleng lemah.

"Tidak Romo! Dwi anak saya tidak kembali, dia cuma sebentar dan langsung pergi meninggalkan kami!" Jawab pak Prapto setengah terisak.

 Benteng pertahanan pak Suprapto jebol akhirnya airmatapun berderai membasahi kedua pipinya yang mulai keriput, terbayang jelas dimatanya bahwa Dwi kini sudah benar-benar bahagia dengan suami nya.

"Kenapa kang Prapto tidak mencegah kepergian Dwi?" Romo kiyai bertanya pen

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status