Share

Bab 7. Drama Kecil

Author: daisy
last update Last Updated: 2025-10-20 10:05:58

“Lihat itu. Myli selangkah lebih maju dari kau. Souvenirnya pun mahal dan bermerk, aku sangat iri…” Killyan menyenggol lengan anaknya yang banyak melamun hari ini. Sebagai Ibu ingin yang terbaik untuk anaknya.

Kayye memutar bola matanya, “Keeiko itu kaya raya sedari Ibu dan Ayahnya kecil. Wajar saja mewah dan mahal, jangan norak seperti itu.” Tidak bisa disangkal rumah Keeiko membuat Kayye ingin merasakannya juga.

“Maka cari lah yang seperti dia. Tinggalkan kekasihmu itu.”

“Tidak mau!! Setidaknya aku dan Gion saling mencintai. Sedangkan dia belum tentu dicintai, orang kaya itu seleranya tinggi dan harus setara. Hah… kasihan sekali mempunyai istri seperti itu. Pengangguran, lulusan SMA, dan pas-pasan, benar-benar aib di tengah-tengah keluarga mereka.” Kayye berdecih sinis. Muak sekali banyak yang mengagungkan Myli. Norak!!

Tapi jangan salah, justru penampilan orang kaya itu selalu sederhana. Mereka juga tidak memamerkan harta kekayaannya, yang seperti itu malah orang baru kaya.

“Kau jangan keras-keras kalau berbicara.” Killyan menyuruh anaknya diam, daripada semakin lebar omongannya.

“Aku menunggu dirinya diceraikan Keeiko!!”

Tidak semua orang mau menerima kebahagiaanmu.

••••

“Seperti ini?” Berkali-kali sang photografer mengarahkan dirinya berpose ini itu tetapi tidak juga sesuai.

“Lebih dekat. Kau terlihat sangat kaku, coba lemaskan tubuhmu dengan peregangan. Benar-benar kaku, bahkan hasil fotonya jelek. Ulang sampai benar-benar bagus, kalau kaku begini mirip patung manekin.” Ucap sang photografer yang menunjukkan hasil foto pertama ke mereka.

“Lemaskan dan coba kau hembuskan napasmu perlahan. Tenangkan dirimu dan biasa saja.” Keeiko mengarahkannya, membantu mengangkat tangan Myli ke atas lalu bergerak ke samping.

“Astaga… tanganmu sampai dingin sekali.” Ujarnya saat Keeiko menyentuh telapak tangannya. Ia menggeleng heran, apakah segugup itu dekat dengannya?

“Jangan menertawakanku atau aku tidak mau difoto.” Ancam Myli yang mana itu adalah bohongan. Momen ini sebagai bukti dan kenangan di masa depan, sangat disayangkan kalau dilewatkan begitu saja. Tidak bisa diulang lagi dan momen seumur hidup.

“Itu sangat lucu sekali. Apakah aku menyeramkan di matamu? Sampai kau selalu bersikap kebingungan, linglung, kaku, dan menegang.” Namanya juga pertana kali sedekat ini dengan pria. Belum terbiasa. Keeiko menjadi kepikiran bagaiman malam pertama mereka nanti? Kalau begini saja sudah canggung.

“Ah, iya-iya, aku akan diam…” Racau Keeiko saat dihadiai cubitan maut olehnya.

Photografer itu mengarahkannya lagi dengan tangannya. “Agak miring sedikit lagi, nah-nah seperti itu. Senyum lepas dan jangan tegang.”

Sudah berusaha membuang pandangannya berkali-kali dan menghindari tatapan pria itu, tapi mengapa Keeiko tidak juga menghentikannya. Sesekali Myli melihatnya dan saat saling bertatapan, ia langsung melihat ke arah lain. Begitu saja berkali-kali, sampai Keeiko dibuat tertawa geli oleh tingkahnya.

Belum lagi tangannya yang harus berpose menyentuh dada pria itu. Benar-benar dekat sekali.

“Nah bagus, gaya lagi yang lain.”

Jantungnya tidak berhenti berdebar. Kini posisinya membelakangi Keeiko, untuk menyesuaikan gayanya. Tentu saja laki-laki itu memeluk pinggangnya. Myli terus membatin kapan sesi pemotretan ini selesai. Belum juga berfoto sama anggota yang lain tapi sudah ingin kabur saja.

Mereka berfoto di banyak gaya, lalu yang terakhir benar-benar membuat Myli menahan napasnya. Foto berhadapan dengan jarak wajah yang dekat. Dia tidak kuat dengan tatapan pria itu, sama sekali tidak bisa menerimanya dalam jangka waktu yang lama. Karena memang semendebarkan itu.

“Perfect…” Sang photografer menunjukkan hasilnya pada mereka.

“Heii. Aku menunggu kalian senggang, lama sekali, aku lelah menunggunya.” Itu suara Arlian. Menjabat tangan sepupunya dan fokusnya buyar pada sosok Myli.

“Kau kapan menyusul?” Tanya Keeiko dengan wajah berseri-serinya.

Kurang ajar sekali pria ini, mendadak menjadi sombong. “Princess yang ditakdirkan untukku belum juga terlihat. Kau ini membuatku iri saja.” Tidur sudah ada yang menemani Keeiko.

Dari belakang ada yang menyenggolnya, “kau seperti tidak pernah melihat orang cantik saja.”

Mizy cengengesan di depan mereka, lalu melambaikan tangan, “hai. Bisakah kita berteman di waktu luang?”

Tanpa mengurangi rasa bahagia, Myli mengangguk, “ya, tentu saja.”

“Ck, kau ini. Dilarang mengganggu pasutri yang sudah punya kesibukan sendiri.”

Mizy menatap sengit pada sepupunya itu, “ini urusan wanita. Kau laki-laki mana tahu apa-apa.”

“Nanti kau akan hubungi,”

Ternyata mereka tidak semenakutkan itu. Myli selalu membayangkan tatapan sinis dan cuek yang akan diterimanya, ternyata perlakuan hangat. Keberuntungan yang sangat langka dan tidak bisa ditemukan kedua kalinya.

Tanpa mereka sadari, ada yang diam-diam memfotonya dari kejauhan. Entah untuk dipamerkan di status atau sekedar konten saja. Tidak ada yang tahu.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 10. Lanjut Part 2!

    “Bitch! Kau tidak usah merasa sok cantik. Bangga berlebihan seolah-olah perusahaan ini milikmu. Kalau saja bukan Istri dari Pak Keeiko, selamanya kau tidak akan pernah menginjakkan kaki di sini.” Siapa lagi jika bukan Elsa yang bermulut pedas dan bernada ketus. Entah jalan apa yang ia lewati sampai bertemu demit satu ini. Tetapi Elsa tidak sendiri, di sampingnya ada sosok lain yang malah menyembunyikan tawa darinya. Percuma saja, Myli sudah tahu bahwa itu tawa ejekan. Niatnya ingin jalan-jalan agar dirinya terhibur. Ah, nasib buruk akibat menolak ajakan Keeiko untuk menungguinya meeting. “Oh begitukah? Artinya aku beruntung ya. Selangkah lebih maju dari orang-orang yang mengagumi dan menyukai Keeiko.” Balas Myli tenang dan menganggapnya itu pujian baru untuknya. Ya, dirinya memang beruntung saat ini. Tapi masa depan tidak ada yang tahu kan… Menyebalkan. Elsa sudah siap mejawabnya lagi mendadak urung. Dipuji tidak pantas, dihina tidak tumbang. Kemudian mereka Elsa dan temannya sali

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 9. It shouldn't a problem!

    “Keeiko… apa tidak masalah aku datang ke sana? Aku kan tidak memiliki kepentingan sama sekali.” Tanyanya sendu. Sejujurnya ia merasa tidak percaya diri. Sudah pasti di sana tempatnya orang-orang sarjana berkumpul. Dari belakang yang jaraknya sedikit jauh. Myli ikut menelusuri penampilannya melalui kaca full body. Lebih tepatnya baju hari ini, sudah kah serasi atau belum? Ia lebih suka pakaian simple. Kok mirip pembantu ya ketimbang majiikan? Eh. Ia menyalahkan kaca itu yang bermasalah. Kalau dilihat dari cermin lain, ia terlihat sangat cantik kok. “Astaga… mikir apa aku ini!” Dalam batinya ia menggerutu. “Myli, kau pagi-pagi sudah bertingkah seperti orang yang memiliki hutang. Jangan dipukul seperti itu, kalau ada masalah ceritakan padaku…” Tegur Keeiko, dirinya merasa gagal fokus ketika memakai sepatu. Myli hanya menepuk keningnya, itupun pelan. Tidak mungkin menyakiti dirinya sendiri di saat berusaha selflove. Memandang Keeiko yang benar-benar sudah siap dan akan berangkat. Sem

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 8. My Little Wife

    Jari-jarinya sangat lincah dalam memencet keyboard laptop. Fokusnya terpecah, sesekali ia menoleh ke samping, ke arah pintu kamar mandi. Menunggu perempuan yang dicintainya, yang sudah sah menjadi istrinya, menunjukkan diri. Bukan apa, Keeiko itu terbayang Myli menceburkan diri ke bak mandi. Myli mengangkat kedua tangan ke atas kemudian ke bawah. Menenangkan dirinya sendiri yang hampir tremor. Dia berlari ke sini dengan harapan Keeiko tertidur duluan. Kalau begitu kan ia merasa lega selega-leganya. “Takut…” Cicitnya yang saat ini di dalam kamar mandi. “Takut dianu…” Gumamnya lagi. “Eh tapi,” pikirannya melayang ke arah ciuman perdana mereka. Ia pegang bibirnya yang sudah tidak perawan itu. “Hhh, enyah lah…” Myli menggeleng dan menepuk-nepuk pelan kepalanya. Biar segala pemikiran kotor hilang dari otaknya. “Myli, kau sedang apa di sana? Apa terjadi sesuatu?” Keeiko merasa janggal, sudah ia perhatikan istrinya ke kamar mandi sedari pukul 8 dan kini sudah pukul 10. Tidak ada

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 7. Drama Kecil

    “Lihat itu. Myli selangkah lebih maju dari kau. Souvenirnya pun mahal dan bermerk, aku sangat iri…” Killyan menyenggol lengan anaknya yang banyak melamun hari ini. Sebagai Ibu ingin yang terbaik untuk anaknya. Kayye memutar bola matanya, “Keeiko itu kaya raya sedari Ibu dan Ayahnya kecil. Wajar saja mewah dan mahal, jangan norak seperti itu.” Tidak bisa disangkal rumah Keeiko membuat Kayye ingin merasakannya juga. “Maka cari lah yang seperti dia. Tinggalkan kekasihmu itu.” “Tidak mau!! Setidaknya aku dan Gion saling mencintai. Sedangkan dia belum tentu dicintai, orang kaya itu seleranya tinggi dan harus setara. Hah… kasihan sekali mempunyai istri seperti itu. Pengangguran, lulusan SMA, dan pas-pasan, benar-benar aib di tengah-tengah keluarga mereka.” Kayye berdecih sinis. Muak sekali banyak yang mengagungkan Myli. Norak!! Tapi jangan salah, justru penampilan orang kaya itu selalu sederhana. Mereka juga tidak memamerkan harta kekayaannya, yang seperti itu malah orang baru k

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 6. Hari Bahagia Telah Tiba

    Yang dulu kedua tangan ini saling berjauhan, kini saling berpegangan. Tangan ini lah yang nantinya akan menuntun Myli menuju ke arah yang lebih baik. Setelah saling berikrar janji suci dan pemakaian cincin. Pemimpin agama memegang tangan keduanya seraya mengucap doa berkat, menyatakan keduanya menjadi suami istri yang sah di hadapan Tuhan juga dipertontonkan oleh mereka semua dan keluarga-keluarga. “Harus kah berciuman?” Tanya Myli, berharap ada kata tidak. Setelah sang pendeta menyuruhnya. Namun Keeiko yang tidak ingin melewatkan hal itu, tentu saja memanfaatkan ketidaktahuannya. “Ya, sebagai penyegelan janji.” Keeiko berkata disertai menahan tawa. Sama-sama ciuman first time, di penutup acara sakral ini. Keeiko mendekatkan wajahnya tanpa bisa disangkal lagi oleh Myli, mereka sudah sah. Dikecupnya sebentar saja bibir Myli yang malu-malu canggung dan kaku. Hingga kejadian itu membuat mereka bersorak gembira dan menggodanya. Myli ingin menghilang saja rasanya, benar-benar sal

  • Dicintai Ugal-ugalan Oleh Pria Mapan   Bab 5. Hati-hati Di Jalan

    Memuncak sudah kekesalannya. Setelah kemarin melihat ada laki-laki asing dan kaya berkunjung ke rumah tetangganya. Sekarang di meja ruang tamunya ada undangan pernikahan wanita itu dengan pria kemarin. Benar-benar tidak bisa dinalar, bagaimana bisa? Kayye kepanasan bukan main. Rasa geram dan kesal sudah mencapai ke ubun-ubunnya. Hanya dirinya saja yang boleh merasakan keberuntungan itu, sedangkan orang lain tidak boleh. Kayye tersenyum smirk, “pasti juga dimanfaatkan saja, cuma bua dipakai lalu dibuang. Tidak mungkin ada orang seganteng itu mau sama wanita biasa saja dan tidak begitu menarik.” Ia semangati dirinya sendiri dan menepis pemikiran jika Myli akan bahagia. Omong kosong!! Kenyataan pahit bahwa pria itu duluan yang menyukai Myli, membuat Kayye setres. Hingga tanpa sadar ia menendang kursi kayu dengan kuat. “Auhss. Sialan, sakit sekali kakiku…” Nyeri dan panas yang dirasakannya. Ya begitu lah, karena banyak tingkah. Nyatanya, setiap individu sudah mendapatkan porsinya

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status