Share

145.

"Jangan sampai tertinggal, Pak." Entah sudah peringatan yang keberapa kalinya, kata-kata yang sama terus berulang dikatakan Indah.

"Baik, Mbak."

Mereka sempat kehilangan jejak, tapi untungnya Indah berhasil menemukan keberadaan mobil suaminya lagi sehingga mereka masih terus membuntuti kemana mobil lelaki itu pergi.

Hujan deras di beberapa tempat membuat Indah menggigil, tapi tak menyurutkan niatnya untuk mengetahui tujuan suaminya pergi kali ini.

Motor terus melaju dengan menjaga jarak aman. Indah yakin suaminya juga tak akan mengetahui kalau dia sedang dibuntuti. Mantel dan helm serta masker yang dia pakai rasanya cukup untuk melakukan penyamaran itu.

"Kita menepi di sana saja ya, Mbak. Jangan terlalu dekat, takutnya ketauan."

"Iya, Pak terima kasih. Nanti saya kasih tambahan, jadi Bapak nggak usah khawatir."

Tanpa melepas helm di kepalanya, Indah turun dari motor. Ia berjalan mengendap ke arah pagar yang tingginya setengah badan. Keberadaan pohon pucuk merah yang rindang mengun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
indah pergi tanpa kejelasan dan membawa luka yg tak berperi
goodnovel comment avatar
Puput Assyfa
apa yg sudah km lakukan bara, knp ada ank kcl memanggilmu pada dan ada wanita hml, jgn bilang km sudah menduakan indah dgn menikah lagi.
goodnovel comment avatar
Tari Emawan
kasusnya mirip Lea dan suaminya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status