Share

Shera Sakit

Author: roxxi94
last update Last Updated: 2024-02-03 21:42:03

Dahlia sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Wanita paruh baya itu harus menerima sejumlah perawatan karena mengalami Hipertensi. Sejak dulu, wanita itu memang sudah langganan keluar masuk rumah sakit karena mengidap Hipertensi. Kondisi Dahlia akan semakin memburuk jika hati dan pikirannya sedang tertekan. Harusnya ada salah satu anak yang mengurus dan merawat Dahlia, namun nyatanya Selena yang Dahlia harap-harapkan, tak bisa mengabulkan keinginan kecilnya itu. Selena malah berkata kurang ajar dan menentang perkataan Dahlia, membuat Dahlia merasa kecewa dan akhirnya sakit seperti ini.

"Kira-kira kapan mama saya sadar dok?" Tanya Kevin pada dokter yang tengah memeriksa Dahlia.

"Kita tunggu saja ya pak, saya tidak bisa memastikannya. Namun anda tidak perlu khawatir, kondisi ibu Dahlia dalam keadaan stabil." Ucap dokter yang memeriksa Dahlia pada Kevin.

"Syukurlah, terimakasih dok."

"Sama-sama pak, saya permisi dulu." Pamit dokter tersebut. Kevin pun lantas mendekat kearah Shera yang sedang menunggui Dahlia, sedangkan Yuli kini tengah pulang untuk mengambil pakaian Dahlia.

"Sudah makan? Jika belum, sebaiknya kamu makan malam dulu. Biar saya yang menjaga mama." Ujar Kevin pada Shera. Shera tampak menggeleng, ia sama sekali tidak nafsu makan, entahlah, Shera tak merasa lapar sama sekali, dan semua itu gara-gara Dahlia. Memikirkan keadaan Dahlia membuat Shera menjadi tak bernafsu makan dan melakukan apa-apa.

"Aku udah makan om." Jawab Shera singkat.

"Kapan?"

"Udah tadi."

Jawaban Shera sontak membuat Kevin menghela nafas berat, kentara sekali jika mantan keponakannya itu sedang berbohong dan asal menjawab.

"Khawatir boleh, tapi jangan sampai telat makan. Biar saya carikan makanan dulu." Tanpa menunggu jawaban Shera, Kevin segera pergi meninggalkan kamar Dahlia untuk mencarikan Shera makanan di kantin.

"Tapi om!" Dan seruan Shera pun tak ada artinya, karena sekarang Kevin sudah pergi mencarikannya makanan.

Shera juga turut menghela nafas berat, tak suka dengan situasi yang ia hadapi sekarang. Sungguh, rasanya Shera ingin pergi menghindari Kevin, tapi ia juga tidak bisa meninggalkan Dahlia begitu saja. Mungkin disini Sheralah yang paling baper, padahal Kevin tidak, Kevin terlihat biasa saja, tidak seperti Shera yang kelabakan. Dan Shera juga tidak tahu kenapa dirinya bisa segila ini hanya karena Kevin.

"Ini bajunya non!" Tiba-tiba saja Yuli datang membawa sebuah koper berisikan baju dan keperluan Dahlia.

"Taruh di sana mbak!" Tunjuk Shera pada lemari yang tersedia.

"Iya non." Dan Yuli pun segera memasukkan baju-baju Dahlia ke dalam lemari.

"Non udah baikan? Kenapa nggak sekalian periksa disini aja sih non? Kalau non sakit juga gimana?" Tanya Yuli pada Shera dengan nada khawatir.

"Aku nggak apa-apa mbak, cuma pusing aja, nanti juga baik sendiri." Balas Shera dengan senyuman paksa.

"Tapi non-"

"Mbak... Aku beneran nggak apa-apa sumpah." Tekan Shera membuat Yuli akhirnya mengalah dan memilih diam. Yuli pun mengangguk, lalu selanjutnya ia lantas menata pakaian Dahlia di lemari yang tersedia.

Selang beberapa menit, Kevin akhirnya kembali dengan membawa sejumlah makanan, namun saat masuk ke dalam kamar, ia tak melihat Shera ada disana, Kevin hanya melihat Yuli yang tengah menunggui Dahlia.

"Mbak Yuli, dimana Shera?" Tanya Kevin pada Yuli.

"Non Shera lagi di kamar mandi tuan." Jawab Yuli.

"Oh." Kevin hanya ber-oh ria.

"Kayaknya lagi nggak enak badan, udah dari kemarin." Ucapan Yuli barusan tentu langsung membuat Kevin merasa cemas, ia jadi mengingat akan perkataan Dahlia kemarin saat mengunjunginya di restoran. Padahal sudah tiga hari berlalu, kenapa keadaan Shera masih belum juga membaik. Shera memang terlihat lebih pucat dan agak kurusan, namun Kevin tak terlalu memperhatikannya.

"Sudah ke dokter?"

"Nggak mau tuan, bilangnya nggak apa-apa terus." Kevin kembali menghela nafas. Teringat ketika dirinya sakit waktu itu, Shera begitu comel, menyuruhnya supaya menjaga kesehatan. Sedangkan Shera sendiri malah mengabaikan kesehatannya seperti ini.

Cklek

Pintu kamar mandi tiba-tiba saja terbuka, menampilkan Shera yang keluar sambil memegangi perutnya yang tiba-tiba saja terasa nyeri. Pantas saja dirinya merasa lemas dan pusing akhir-akhir ini, baru saja Shera melihat ada sedikit darah di celana dalamnya, itu artinya ia tengah datang bulan. Namun kenapa perutnya tiba-tiba sakit? Padahal ketika datang bulan selama ini Shera tidak pernah merasakan sakit perut sama sekali.

"Non!" Panggil Yuli. Sedangkan Shera tampak terkejut melihat sosok Kevin yang ada didepannya.

"Om." Bisik Shera hampir tak terdengar.

"Kamu sakit? Kita ke dokter sekarang!" Ajak Kevin dengan tatapan entahlah, Shera tak bisa menyimpulkannya, entah itu tatapan khawatir atau kasihan?

"A-ehhh... I-itu, nggak perlu om, aku baik-baik aja." Balas Shera dengan sedikit terbata-bata. Entahlah kenapa ia tiba-tiba jadi gugup begini, Shera yang bar-bar seketika langsung melempem ketika berhadapan dengan sosok Kevin yang tampan dan menyilaukan mata.

"Ada apa? Kenapa menatap saya begitu?" Tanya Kevin dengan nada heran.

Sedangkan Shera yang ketahuan segera memalingkan wajahnya, merasa kesal dengan sikap bodohnya yang sungguh memalukan.

"Enggak om." Balas Shera sambil menunduk, tak berani menatap Kevin.

"Apa ada sesuatu yang sedang kamu sembunyikan? Apa telah terjadi sesuatu setelah kejadi-"

"Om please... Jangan bahas masalah itu disini, lagian aku udah lupa, om sendiri kan yang nyuruh aku untuk lupain semuanya? Kenapa sekarang om Kevin malah bahas-bahas itu?" Skak mat, bibir Kevin langsung terkatup. Ucapan Shera barusan membuat hatinya tersentil, harusnya Kevin bisa menerimanya, tapi kenapa ia merasa tak terima ketika Shera sudah bisa melupakan kejadian panas itu.

"Maafkan saya." Ungkap Kevin tak enak hati.

"It's okay. Om bisa pulang sekarang, biar aku sama mbak Yuli yang jaga Oma."

"Kamu mengusir saya setelah saya mencarikan kamu makanan?" Nada bicara Kevin mulai tak enak, ia kesal karena Shera menyuruhnya pergi.

"Aku nggak pernah minta om untuk cariin aku makan, om sendiri yang punya inisiatif."

"Jadi kamu mau saya pergi?"

"Iya, lebih baik om pulang aja. Aku bisa jagain Oma sendiri." Tutur Shera sembari memalingkan wajah, malas menatap Kevin yang membuatnya semakin hilang kendali.

"Sebenarnya kamu kenapa? Kamu sedang sakit, biar saya disini menemani kamu." Kevin mulai kesal, ia hampir saja lepas kontrol membentak Shera.

"ENGGAK PERLU." namun malah Kevin yang dibentak Shera. Bahkan Kevin sampai menutup matanya karena saking terkejutnya. "Lebih baik om Kevin pulang, udah malam, kalau om maksa disini, aku nggak mau ada kesalahpahaman diantara kita."

Ucapan Shera yang kemana-kemana membuat Kevin semakin tak mengerti, karena tak ingin membuat Shera semakin emosi. Kevin pun akhirnya mengalah, mungkin karena Shera sedang sakit, makanya wanita itu jadi ngelantur. Biar besok Kevin kembali lagi kesini, dan sekarang ia akan pulang supaya Shera bisa tenang.

"Kamu aneh Shera." Ujar Kevin sebelum pergi meninggalkan kamar rawat Dahlia dengan perasaan kesal dan marah terhadap sikap Shera.

"Hhh..." Pecah sudah pertahanan Shera, wanita itu langsung menangis, dan Yuli pun segera menghampiri Shera.

"Non, ada apa non?" Tanya Yuli sembari memeluk tubuh Shera. Shera pun hanya menggelengkan kepalanya, tak mungkin juga ia menjelaskan masalahnya kepada Yuli. Shera sendiri bingung dengan dirinya yang tiba-tiba menjadi cengeng seperti ini, apa mungkin karena ia sedang datang bulan? Entahlah.

Shera juga bingung dengan sikapnya terhadap Kevin. Padahal ia sedang merindukan sosok laki-laki itu, namun kenapa secara bersamaan Shera juga merasa kesal dan marah terhadap Kevin. Shera bahkan sudah mengusir Kevin tanpa sebab, sungguh kekanak-kanakan sekali tingkahnya ini.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dihamili Paman yang Mandul   Extra Part 2

    Sembilan bulan sudah Shera berjuang mengandung sang buah hati dengan segala cobaan dan rintangan yang menghadang diawal kehidupan pernikahannya bersama dengan Kevin. Kini ia telah resmi menjadi seorang ibu setelah berhasil melahirkan buah hatinya bersama Kevin secara normal di rumah sakit Atma Medika. Bahagia tak terkira Kevin rasakan, hal yang ia impi-impikan selama ini akhirnya terwujud setelah ia mendengar tangisan keras dari bayinya yang baru saja lahir ke dunia. Selama empat puluh delapan jam, Kevin terus berada disamping Shera yang tengah mengalami kontraksi. Pria itu bahkan tak sedetikpun meninggalkan sang istri kecuali hanya ke kamar mandi. Kevin tentu saja tak ingin kehilangan momen-momen penting proses persalinan sang istri. Kevin ingin menjadi penguat Shera, ia tak mau Shera merasa sendirian dan sakit sendirian, meskipun Kevin tahu jika ia pun tak mampu menggantikan posisi Shera, tapi setidaknya dengan kehadirannya ia mampu membuat istrinya tak merasa sendirian dan kesep

  • Dihamili Paman yang Mandul   Extra Part 1

    Kevin sudah sembuh dan kini ia sudah kembali ke rumah. Masalah pekerjaan ia bisa memantau dari jauh, yang penting sekarang adalah kesehatannya dan juga kesehatan istrinya. Meskipun sudah sembuh namun lukanya masih terasa sakit jika ia terlalu banyak bergerak ataupun melakukan aktivitas yang berat. Kevin pun kini harus membatasi kegiatannya supaya cepat pulih seperti sedia kala. Mengenai kedua orangtua Shera, mereka seharusnya dijadwalkan kembali ke Rusia hari ini juga, namun karena kondisi Shera yang kurang fit, akibatnya Farah membatalkan kepulangannya dan menyuruh sang suami untuk pulang duluan. Karena kelelahan mengurus Kevin dan memang kondisi fisiknya yang lemah sejak Kevin berada dirumah sakit, akhirnya sekarang Shera tumbang karena terserang demam dan juga flu yang cukup berat. Selama Kevin tak bisa membuatkan makanan untuknya, Shera memang selalu memaksa memakan makanan apapun selain masakan Kevin. Ia memang bisa melakukannya, namun setelah itu Shera harus memakan es krim

  • Dihamili Paman yang Mandul   Akhir Yang Mengharukan

    Dua Minggu kemudian...Shera kini tengah menangis didepan makam Dahlia, wanita hamil itu tampak menatap makam sang nenek dengan wajah sendu. Setelah insiden penembakan yang Selena lakukan pada Kevin dua Minggu yang lalu, Dahlia langsung terkena serangan jantung. Kevin dan Dahlia pun segera dilarikan ke rumah sakit, dan keduanya pun sama-sama mengalami koma. Kevin mendapatkan tembakan tepat mengenai perut dan harus melakukan operasi untuk pengangkatan peluru. Saat itu Selena menembakan dua peluru, namun peluru yang satunya meleset mengenai vas bunga. Jika kedua peluru tersebut tembus ke jantung Kevin, mungkin Kevin kini sudah tidak tertolong lagi.Beruntung sekali Tuhan masih menyayanginya sehingga nyawanya masih bisa diselamatkan. Akan tetapi sampai saat ini Kevin masih koma meskipun sudah melewati masa kritisnya. Sedangkan Dahlia akhirnya harus menyerah setelah melawan penyakit jantung dan hipertensi yang ia derita.Seluruh keluarga pun sepakat mengirim Selena ke rumah sakit jiwa k

  • Dihamili Paman yang Mandul   Baby Shower Menegangkan

    Hari ini adalah hari yang sangat Shera nanti-nantikan. Acara baby shower untuk merayakan tujuh bulan kehamilannya telah dimulai. Acara yang cukup meriah dan dihadiri oleh keluarga dekat saja. Shera terlihat sangat cantik dan anggun dengan balutan gaun berwarna pink yang membalut tubuh hamilnya. Aura keibuannya pun semakin terpancar membuat Kevin semakin jatuh cinta. Kevin bahkan masih tak menyangka jika seorang wanita yang telah resmi menjadi istrinya kini adalah Shera, keponakannya, gadis yang dulunya sering sekali memanggilnya dengan sebutan 'om'. Orang yang bahkan sangat asing bagi Kevin karena mereka jarang sekali bertemu. "Papa kok diem terus dari tadi? Papa nggak enak badan? Pasti kecapekan ya karena sibuk nyiapin ini semua? Papa sih dibilangin ja-" kata-kata Shera langsung terpotong karena Kevin tiba-tiba menyentuh bibirnya dengan jadi telunjuk. "Mau jadi ibu, mulutnya makin bawel." Ujar Kevin membuat Shera langsung mengerucutkan bibirnya."Biarin aja." Ungkap Shera, Kevin

  • Dihamili Paman yang Mandul   Kecintaan Papa

    Shera mengusap-usap perutnya dengan penuh cinta, merasa sangat lega karena kandungannya kini telah berusia tujuh bulan dan besok ia akan mengadakan acara tujuh bulanan serta baby shower. Rencananya acara tersebut akan diadakan di restoran berbintang milik suaminya, dan Shera sudah tak sabar menunggu besok pagi tiba. Melihat Kevin yang semakin semangat dan begitu ceria akhir-akhir ini membuat Shera begitu terharu. Saat bertemu Bayu beberapa hari yang lalu, sepupu Kevin itu menceritakan banyak sekali hal tentang Kevin dimasa lalu. Bayu bilang jika baru sekarang ia bisa melihat kakak sepupunya sesenang ini, dan semua ini karena Shera, Shera tentu saja merasa sangat bangga dan tersentuh. "Kok senyum-senyum sendiri? Lagi mikirin apa? Ini manisannya." Tanya Farah sembari mengangsurkan manisan kepada Shera. Farah datang tiga hari yang lalu bersama dengan suami dan kedua putranya. Melihat Shera yang begitu bahagia dan antusias dengan kehamilannya, membuat Farah pun ikut merasa bahagia. "L

  • Dihamili Paman yang Mandul   Relakan Saja

    Hari ini Kevin mengajak Shera ke Dufan untuk menyenangkan hati istrinya. Meski hanya menaiki bianglala dan komedi putar hal itu sudah cukup menyenangkan bagi Shera. Karena suaminya sendiri melarangnya keras untuk menaiki wahana yang cukup ekstrim. Kevin sendiri merasa sangat senang dan bahagia melihat senyuman serta antusias Shera, karena ia sendiri tidak pernah jalan-jalan seperti ini dengan pasangannya. Baru kali ini Kevin bisa merasakannya bersama dengan Shera. Luapan kebahagiaan yang ia rasakan dalam hatinya bahkan tak mampu diungkapkan dengan kata-kata. Ini semua masih seperti mimpi, mimpi yang sangat indah, dan Kevin seolah enggan untuk bangun dari mimpinya. "Papa!" Panggilan Shera langsung membuyarkan lamunan Kevin, pria itu pun segera mendekat kearah istrinya. "Ada apa sayang? Apa yang ingin kamu beli?" Tanya Kevin. "Pah aku mau ini ya... Satu aja..." Pinta Shera seraya menunjuk gula kapas berbentuk hati yang ada didepannya. Kevin sendiri merasa heran, kenapa istrinya suk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status