Share

karena

Karena tahu dia menahan uangku, maka aku yang tidak mau tinggal diam segera mencarinya ke ladang ubi karena aku tahu dia sedang memanen di sana.

Kususuri pematang, melewati kebun mangga dan jambu mete lalu lewat beberapa petak sawah lagi dan sampailah di kebun singkong milik mertua. Ayah kak Aidil menang juragan tanah yang punya lahan berhektar-hektar yang ditanami berbagai macam jenis palawija, sayur dan buah. Masing masing anak diberi area untuk mereka kelola dan pertanggung jawabkan pada Pak Haji dan ibu mertua, namun hasilnya tetap ibu yang menguasai meski nantinya dibagi dengan rata, dengan cara sedikit demi sedikit. Alasannya simpel, agar uangnya tidak cepat habis.

"Kak Yanto!" seruku dari kejauhan. Pria yang tengah sibuk mencabut singkong bersama beberapa orang pria menoleh padaku. Dengan wajah kesal ia tinggalkan pohon yang baru dia pegang dan segera mendatangiku.

"Ada apa kau mendatangiku jauh jauh kemari?" tanyanya berkacak pinggang.

"Aku minta sisa uangku yang tiga ratus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status