Share

Bab 36

Penulis: Juwita Liling
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-02 21:39:40

Sore ini, taman bermain tampak ramai. Kasih duduk di kursi panjang, tatapan matanya tak lepas dari Nayla yang sedang asyik meluncur di perosotan. Suasana taman dipenuhi oleh gelak tawa dan teriakan anak-anak yang saling bersahutan, diiringi derit lirih roda ayunan yang terus bergerak.

Senyum tipis tersungging di bibirnya. Hatinya menghangat setiap kali melihat putrinya tertawa dengan riang. Kasih melambaikan tangan ketika Nayla berteriak memanggilnya.

Tadi, Nayla terus saja merengek ingin bermain di taman itu yang letaknya tak jauh dari kawasan elite mansion mewah mereka.

"Hari ini kan aku libur, Ma, jadi tidak apa-apa jika kita bermain di taman," rajuk Nayla.

Tatapan mata gadis kecilnya yang memohon dan penuh harap membuat Kasih akhirnya mengalah dan mengantarkan Nayla ke taman bermain, walaupun sebenarnya ia merasa sangat malas untuk pergi.

Kasih menghela napas panjang ketika mulai merasa lelah setelah menemani putrinya bermain. Ia bangkit berdiri, bersiap memanggil putrinya untuk d
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 73

    Cindy mengulas senyum tipis saat mendengar kalimat ancaman yang terlontar dari bibir istri atasannya itu. Ia menegakkan dagunya, seolah tidak ada sedikit pun rasa takut. Dalam benaknya, berbagai macam praduga berkecamuk. Saat ini, Cindy memang merasa takut pada ancaman Kasih.Bagaimanapun juga, ia tahu betul sifat Eric. Namun, ia segera menguasai rasa takut itu, mengingat apa yang telah dilakukan Eric padanya kemarin. Tanpa berpikir panjang lebar tentang konsekuensi yang akan dihadapinya, Cindy justru semakin berani."Silakan saja Anda melaporkan saya kepada Pak Eric. Saya yakin beliau akan lebih menghargai kinerja dan kesetiaan saya, daripada sekadar amarah sesaat dari seorang istri yang hanya datang sewaktu-waktu, tanpa mengetahui betapa lelah dan beratnya pekerjaan beliau," ucapnya.Nada suaranya terdengar dingin dan penuh keberanian. Tatapannya tak lepas dari mata Kasih, seolah menantang wanita yang kini berdiri di hadapannya.Mendengar ucapan Cindy, Kasih menggeleng. Ia benar-ben

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 72

    Kasih mendudukkan tubuhnya yang terasa lemas di tepian tempat tidur. Tangannya terangkat pelan, memijat pelipis yang berdenyut nyeri, berharap rasa sakit itu sedikit mereda. Sejak tadi, ia menahan semua keluhan yang dirasakannya karena tidak ingin membuat Eric khawatir.Ia tahu betul bahwa suaminya sangat mencemaskannya. Bahkan, Eric sempat memaksanya untuk pergi ke dokter keluarga mereka. Namun, dengan halus Kasih menolak.“Mama baik-baik saja,” ucapnya pagi tadi, mencoba meyakinkan Eric meskipun dirinya sendiri nyaris tak kuat berdiri.Setelah Eric berangkat bekerja, Kasih segera masuk ke kamarnya. Ia menutup pintu perlahan, lalu melangkah lemas menuju kamar mandi. Rasa mual yang sejak tadi ditahannya akhirnya tak terbendung lagi. Ia membungkuk di depan wastafel, memuntahkan seluruh isi perutnya dengan napas tersengal. Tubuhnya terasa lemah, tapi ia tetap mencoba bertahan."Apakah mungkin?" gumam Kasih pelan.Sejenak, Kasih tertegun. Ada sesuatu yang mengusik pikirannya. Dengan lang

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 71

    Cindy yang tampak kesal melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Berkali-kali terdengar umpatan terlontar dari bibir wanita berwajah manis itu. Ingatannya kembali melayang pada sikap Eric tadi di rumah pria itu. Ia benar-benar marah dan merasa terhina.Pengusiran yang dilakukan Eric membuatnya merasa dipermalukan, seolah ia tak memiliki harga diri di hadapan pria itu. Dengan rahang mengeras dan tatapan membara, Cindy mencengkeram setir mobilnya dengan sangat kuat, seakan hendak melampiaskan seluruh amarah yang sedari tadi berusaha ditahanya.Dalam hatinya, Cindy mendesis, “Berani sekali dia mengusirku seperti pembantu murahan. Dia pikir siapa dirinya? Hanya karena dia pemilik perusahaan, seenaknya saja mempermalukanku.”Matanya berkaca-kaca. Bukan karena ia merasa sedih, melainkan karena harga dirinya diinjak-injak begitu saja oleh atasan yang selama ini diam-diam menarik perhatiannya.“Tenang, Cindy. Kau hanya memerlukan sedikit waktu. Aku akan buktikan jika aku bukan wanita bias

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 70

    Kasih terbangun oleh suara pintu kamar yang terbuka perlahan. Di antara kantuknya, ia mendengar suara Nayla yang sedang mengomel pelan, nadanya sebal tapi terdengar sangat lucu.Ia mengerjapkan mata sebentar, lalu memejamkannya kembali, membiarkan tubuhnya tetap berselimut hangat. Dengan mata yang terpejam dia mencuri dengar perbincangan putri dan suaminya. Dalam benaknya bertanya-tanya, siapa wanita yang dimaksud oleh Naya? Mengapa putrinya sangat kesal pada wanita itu?Pernyataan itu menggema di telinganya sehingga membuat Kasih semakin penasaran.”Nay tidak menyukai dia, Pa! Wanita itu cerewet sekali,” gerutu Nayla.Ia menatap wajah Eric dengan sorot mata penuh kekesalan. Sementara itu, Eric hanya diam, lalu melangkah menuju sofa dan duduk perlahan. Tatapannya kembali tertuju pada putri kecilnya yang kini sedang manyun, bibirnya mengerucut seolah menahan rasa jengkel."Papa tahu tidak? Waktu aku dan Mama mengantarkan makan siang ke perusahaan Papa, tante sekretaris itu menghalangi

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 69

    Eric dan Nayla melangkah masuk ke dalam rumah. Namun, baru saja tiba di ambang pintu, langkah mereka terhenti. Pandangan keduanya langsung jatuh pada sosok Cindy yang tengah duduk santai di sofa, tampak begitu nyaman seolah rumah itu miliknya sendiri.Kening Eric berkerut. Ia bertanya-tanya dalam hati, mengapa Cindy yang datang? Bukankah tadi ia menyuruh Bima?Sementara itu, Cindy tidak menyadari bahwa Eric telah pulang dan berdiri di ambang pintu. Ia terlihat sibuk memandangi ruangan tamu yang megah dengan tatapan penuh kekaguman.Perlahan, Cindy berdiri dan melangkah menuju sudut ruangan, tempat sebuah meja kecil berdiri dengan beberapa pigura foto keluarga yang terpajang rapi di atasnya.Pandangan Cindy tertumbuk pada salah satu foto. Kasih terlihat sedang memangku Nayla, sementara Eric berdiri di samping mereka. Wajah ketiganya terlihat begitu hangat dan bahagia."Seandainya aku adalah Kasih," ucap Cindy dalam hati, matanya tak lepas dari sosok wanita yang kini menduduki posisi ya

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 68

    Kasih membungkuk di depan wastafel, kedua tangannya mencengkeram tepi marmer yang dingin. Tubuhnya gemetar, bahunya naik turun menahan sisa mual yang masih terasa di perutnya. Wajahnya pucat, keringat dingin membasahi pelipisnya. Napasnya berat dan tidak beraturan.Eric berdiri di sampingnya, tubuhnya tegang diliputi oleh kecemasan. Pandangannya tak lepas dari wanita yang sangat dicintainya itu. Ia mendekat, lalu menyentuhkan tangannya ke tengkuk Kasih. Jemarinya memijat lembut, mencoba memberikan ketenangan.“Aku akan memanggil dokter,” ucap Eric dengan nada pelan, tapi dari suaranya terdengar jelas, dipenuhi dengan kekhawatiran.Kasih menggeleng pelan. “Aku baik-baik saja,” bisiknya.Suaranya terdengar sangat lemah setelah memuntahkan seluruh isi perutnya. Tangannya meraih kenop air dan memutarnya. Aliran air dari keran mengalir deras, memenuhi wastafel dengan suara gemericik yang tenang.Kasih menangkup air dengan kedua tangannya, lalu membasuh wajahnya beberapa kali. Ia berharap a

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status