Share

Bab 59

Author: Juwita Liling
last update Last Updated: 2025-07-17 18:31:45
Eric tersenyum lebar begitu melihat istri dan putrinya memasuki ruangan. Ia segera bangkit dari balik meja kerjanya, lalu melangkah cepat mendekati mereka. Tanpa ragu, Eric memeluk Kasih dan mengecup keningnya dengan lembut, penuh rasa sayang.

Setelah itu, ia berjongkok agar sejajar dengan tinggi tubuh Nayla, lalu mengecup kedua pipi putri kecilnya itu dengan penuh kasih.

"Papa kangen sekali," bisiknya, membuat Nayla tersenyum malu sambil memeluk leher ayahnya.

Eric lalu mengajak mereka duduk di sofa yang terletak di sudut ruangan. Sementara itu, Kasih membuka rantang makanan yang dibawanya dan mulai menatanya di atas meja kecil di depan mereka.

Baru saja Kasih hendak bangkit, suara Eric menahannya.

"Mama mau ke mana?" tanyanya sambil memandang heran.

Kasih tersenyum lembut. "Mau ke pantry, ambil piring dan sendok."

"Duduk saja. Biar OB atau Cindy yang mengambilkannya," ujar Eric cepat.

Lalu ia bangkit dari sofa, melangkah menuju mejanya, dan mengangkat gagang telepon di sudut mejanya.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 60

    Sabtu siang yang cerah. Langit biru membentang tanpa sehelai awan pun, menyempurnakan suasana. Kasih melangkah pelan di samping Eric, menyusuri koridor pusat perbelanjaan mewah. Di antara mereka, Nayla tampak begitu bahagia. Gadis kecil itu berjalan sambil menggenggam erat tangan Kasih dan Eric, seolah tak ingin lepas dari kedua orang tuanya.Sesekali, bibir mungilnya bersenandung riang, mengisi udara dengan keceriaan. Ia menoleh ke kanan dan kiri, menatap wajah Kasih dan Eric bergantian, seolah ingin memastikan bahwa momen ini nyata, momen kecil yang mungkin akan ia kenang selamanya."Papa, nanti aku mau main di tempat bermain itu ya?" ujar Nayla sambil melonjak kecil, menunjuk ke sudut arena permainan anak-anak.Eric mengangguk. Ia mengulas senyum di wajahnya, lalu melirik jam tangannya. "Setengah jam saja. Setelah itu kita makan," ucapnya.Kasih tersenyum melihat interaksi hangat antara Eric dan Nayla. Ia memandang keduanya bergantian, merasa hangat melihat kebersamaan kecil itu. T

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 59

    Eric tersenyum lebar begitu melihat istri dan putrinya memasuki ruangan. Ia segera bangkit dari balik meja kerjanya, lalu melangkah cepat mendekati mereka. Tanpa ragu, Eric memeluk Kasih dan mengecup keningnya dengan lembut, penuh rasa sayang.Setelah itu, ia berjongkok agar sejajar dengan tinggi tubuh Nayla, lalu mengecup kedua pipi putri kecilnya itu dengan penuh kasih."Papa kangen sekali," bisiknya, membuat Nayla tersenyum malu sambil memeluk leher ayahnya.Eric lalu mengajak mereka duduk di sofa yang terletak di sudut ruangan. Sementara itu, Kasih membuka rantang makanan yang dibawanya dan mulai menatanya di atas meja kecil di depan mereka.Baru saja Kasih hendak bangkit, suara Eric menahannya."Mama mau ke mana?" tanyanya sambil memandang heran.Kasih tersenyum lembut. "Mau ke pantry, ambil piring dan sendok.""Duduk saja. Biar OB atau Cindy yang mengambilkannya," ujar Eric cepat.Lalu ia bangkit dari sofa, melangkah menuju mejanya, dan mengangkat gagang telepon di sudut mejanya.

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 58

    Kasih menyambut kepulangan suaminya dengan seulas senyum hangat. Namun, senyuman itu perlahan memudar ketika matanya menangkap raut wajah Eric yang tampak kesal. Dahinya berkerut, dalam hati ia bertanya-tanya. Apa yang terjadi pada suaminya? Mengapa suaminya pulang dengan wajah seburuk itu? Biasanya, meskipun lelah, Eric tidak pernah terlihat sekesal ini saat pulang ke rumah.Tanpa mengucap sepatah kata pun, Eric mengecup kening istrinya, lalu melangkah menuju sofa. Ia duduk sambil menggerakkan lehernya yang terasa tegang setelah seharian di depan laptop.Kasih mendekat dengan perlahan lalu duduk di samping Eric. Tangannya menyentuh lengan sang suami dengan lembut, berusaha menghadirkan ketenangan lewat sentuhan kecil itu."Ada apa? Kelihatannya capek sekali dan terlihat kesal. Apakah ada masalah di perusahaan?" tanyanya dengan nada lembut dan penuh kehati-hatian.Eric mengusap wajahnya dengan kedua tangan, lalu menatap wajah Kasih dengan pandangan letih.“Tidak apa-apa, hanya lelah s

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 57

    Kasih menghela napas lega. Ia duduk di atas ranjang dengan senyum yang merekah di wajahnya. Setelah dua minggu hanya berbaring di rumah sakit, hari ini tubuhnya terasa jauh lebih bebas. Rasa jenuh yang menumpuk selama dirawat perlahan sirna.Pagi tadi, dokter telah mengizinkannya untuk pulang, dan itu membuatnya sangat senang sekali. Akhirnya, ia bisa kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarga kecilnya yang begitu ia rindukan."Akhirnya aku bebas dari bau rumah sakit," gumamnya pelan. Senyumnya semakin mengembang di wajahnya yang tampak sedikit lebih segar daripada hari-hari sebelumnya.Sementara itu, Eric sedang berada di ruang kerjanya. Ia duduk berhadapan dengan Bima, tangan kirinya menopang dagu, sementara tangan kanannya memegang selembar berkas yang baru saja ia baca.Senyum tipis menghiasi wajahnya, menyiratkan kepuasan yang mendalam. Di hadapannya, tertata rapi lembaran-lembaran laporan yang berisi informasi lengkap tentang pelaku penabrakan mobilnya. Kejadian itu bukan ha

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 56

    Eric meremas lembaran kertas informasi yang diberikan oleh Bima, seolah melampiaskan kemarahannya. Matanya menatap lurus ke depan, rahangnya mengeras, dan giginya bergemelutuk, menahan amarah yang hampir saja meledak seperti bom waktu.Bima menahan napas melihat reaksi atasannya itu. Ia sudah menduga sebelumnya, beginilah respon Eric ketika mengetahui kebenaran yang sesungguhnya.Eric memandang wajah Bima, sorot matanya tak berubah sedikit pun. Selang beberapa saat, ia menghembuskan napas beratnya. Dengan sekuat tenaga, ia berusaha menenangkan amarah yang bergejolak dalam dadanya.Saat ini, Eric menyadari jika ia masih berada di ruangan Kasih dan tidak mungkin meluapkan kemarahannya yang hampir meledak itu. Eric tidak ingin membuat Kasih terkejut dan terbangun dari tidurnya.“Kamu tahu apa yang harus dilakukan, bukan? Berikan pelajaran pada pria yang telah membantunya dan mengeluarkannya dari penjara. Jika kamu tidak mampu memberikan hukuman pada keduanya, maka akulah yang akan turun

  • Dijebak Menjadi Istri Kedua CEO   Bab 55

    Siang itu, Eric duduk di samping ranjang rumah sakit. Tatapannya tertuju pada wajah Kasih yang masih tampak pucat. Setelah makan dan meminum obat, Kasih tertidur, dan Eric tak beranjak sedikit pun dari sisinya.Pria berparas tampan dengan sorot mata dingin itu kini terlihat jauh lebih segar. Kondisinya sudah membaik, ia tidak lagi menggunakan kursi roda dan selang infus pun telah dilepas.Namun tidak demikian dengan Kasih. Meski sudah sadar, perempuan itu masih dalam pengawasan dokter dan belum diizinkan untuk bangun dari tempat tidur.Kemarin, saat mencoba duduk untuk pertama kalinya, Kasih tiba-tiba pingsan dan mengalami muntah hebat. Kejadian itu membuat dokter segera melakukan pemeriksaan ulang untuk memastikan tidak ada masalah serius yang disebabkan oleh benturan di kepalanya.Tak lama, terdengar suara pintu dibuka dari luar. Eric menoleh dengan cepat. Di ambang tampak Bima berdiri bersama seorang wanita muda. Tanpa banyak kata, keduanya melangkah masuk ke dalam ruangan.“Pak Er

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status