Share

Meloloskan Diri

“Karan?” Ailyn mengernyitkan dahi, bingung dengan situasi ini. Ditambah Gandhi muncul dengan dibantu anak buahnya, membuat Ailyn semakin tak paham.

“Kau ... memanggil Karan dengan sebutan ‘Nak’? Kalian saling kenal? Atau .... ” Ailyn menurunkan high heel dan memakainya lagi.

Pria yang ia pukul dengan high heel pula mendekat. Kini mereka memerhatikan Karan dan Alex bergantian.

“Ay, sebenarnya .... “ Karan hendak mendekat, tapi Gandhi berdiri di depannya dengan kaki ditekuk-berdiri dengan satu kaki bertumpu.

“Tentu saja aku memanggilnya seperti itu. Dia kan masih muda. Masa iya, aku akan memanggil dia Kakak?” Alex terkekeh, menyembunyikan sebenarnya.

Kalau dia mengungkapkan jati diri sekarang, yang ada rencana bisa kacau. Karan malah akan mendapatkan simpati Ailyn, sedangkan dia kian dibenci.

“Oh.” Ailyn mengurut dada. Pikirannya tadi sudah negatif. Tak jauh berbeda dengan Ailyn, Karan menghela napas panjang. Aman semen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status