Share

Bab 2 - Jangan Mudah Percaya

"Aku sudah tiba di depan! Ku beritahu padamu Javier! Aku sungguh tidak tertarik pada pelacurmu! Yang terakhir kalinya wanita itu meminta hubungan lebih padaku, dan dia bahkan mencuri barang-barangku, aku tidak peduli berapa banyak yang ia ambil, namun aku membenci kelakuannya itu!"

'Tenanglah Edward, aku menyuruhmu datang bukan untuk melihat-lihat koleksiku, meski hari ini akan ada beberapa wanita baru yang masuk ke tempatku. Tapi jika kamu sedang tidak tertarik, aku tidak akan memaksa. Aku memintamu datang untuk menemaniku minum-minum, sepertinya aku sedang patah hati karena cintaku ditolak.'

Edward mendengus geli dan mengangguk singkat, mematikan mesin mobilnya yang masih menyala.

"Baiklah, aku datang!"

Edward mematikan sambungan teleponnya dan berjalan masuk ke dalam rumah prostitusi yang dibangun sahabat baiknya ini.

Rumah mewah yang jika dilihat dari luar terlihat seperti rumah biasa dan normal pada umumnya.

Namun di dalamnya, begitu liar dan bebas.

Di lantai satu, ada pesta para pengusaha yang tengah mencari relasi atau bahkan hiburan, pesta yang diadakan setiap pekan oleh sahabatnya.

Dan di lantai dua, tempat orang-orang mencari kesenangan. Ada lift di luar yang bisa membawanya lansung ke lantai dua, namun Edward memilih untuk berjalan masuk melalui pintu depan.

Keningnya berkerut dalam, Edward dapat melihat dari kejauhan sosok wanita dengan penampilannya yang nampak berantakan mencoba kabur dari kejaran dua orang pria yang jelas Edward mengenalnya.

Keduanya adalah pekerja Javier, temannya itu yang menjemput para wanita yang bersedia bekerja padanya.

Namun yang membuat Edward bingung ialah wanita yang berlari kearahnya ini, ia tau jika wanita ini adalah salah satu pelacur di tempat ini.

Dan tentu, pelacur di sini akan mendapat bayaran besar, mengingat siapa pemilik tempat ini, namun mengapa harus kabur ketika wanita ini akan mendapat banyak pelanggan, kepuasan, serta kekayaan?

Tubuh Edward ditabrak oleh wanita yang tadi ia amati, melihat ketakutan dalam ekspresi wanita itu membuat sesuatu dalam tubuhnya bergejolak menginginkan wanita yang memiliki tatapan menyorot sedih dan takut itu.

"Kamu mau aku selamatkan?" tanya Edward pada Maura dari balik bahunya. Dan melihat anggukan cepat itu membuat bibir Edward tersungging lebar.

Sisi liarnya menginginkan Maura di atas ranjangnya.

Edward memang akan menolongnya terbebas dari rumah pelacuran ini, namun Edward tak menjamin keselamatan Maura di dalam kediaman pribadinya.

"Tolong saya Tuan, saya benar-benar mau pergi dari tempat ini!!"

Edward mengangguk, ia membalikan tubuhnya menghadap Maura yang telah menangis.

"Wanita cantik sepertimu jangan menangis, ikutlah denganku aku akan membebaskanmu dari rumah terkutuk ini"

Maura mengangkat pandang tak percaya pada Edward, Laki-laki yang belum ia kenal namun mau berniat baik menolongnya.

"Benarkah? Terimakasih banyak Tuan, saya harus membalas apa untuk ini?" Bisiknya penuh haru pada Edward yang mengamati bibir merah ranum Maura saat berbicara.

"Pak Edward, kami-"

"Aku yang akan membawa wanita ini pada Javier, kalian pergi saja!" Edward berbicara pada dua pria yang tadi mengejar Maura.

Kedua pria itu mengangguk singkat, sebelum keduanya pergi, tatapan mereka menghunus tajam pada Maura, sebelum kemudian hilang di tengah keramaian orang-orang yang tengah berpesta di dalam.

"Siapa namamu?"

Pandangan Edward kembali pada Maura yang tengah menghapus sisa air matanya.

"Maura, Maura Rosa."

"Maura Rosa," Edward mengulang nama wanita itu dari bibirnya yang kemudian tersenyum tipis.

"Ayo, ikut aku dulu."

Maura awalnya terlihat ragu, namun melihat tatapan Edward yang terlihat tulus dan meyakinkan serta meneduhkan, ia berakhir untuk percaya pada Edward yang mungkin benar-benar bisa menolongnya terbebas dari tempat terkutuk ini.

Tangan kecil Maura digenggam hangat oleh tangan jantan Edward, pandangan Maura tak bisa berhenti menjelajahi tangan berotot Edward yang membuatnya terus menelan saliva karena berpikir macam-macam tentang Edward.

Bahkan Maura membandingkan tubuh Edward yang terlihat indah dengan suami brengseknya yang telah menjualnya ke tempat ini.

Deri yang dulu memiliki tubuh gagah dan tegap saat meminangnya kini telah berubah. Semua otot itu menghilang diganti dengan beberapa lipatan lemak di tubuh suaminya.

Deri yang sekarang bertubuh gempal dan tak lagi memperhatikan bentuk tubuhnya di saat sudah menikah dan mendapatkannya.

Namun Maura tetap bertahan karena mencintai suaminya, meski sering kali mereka bertengkar dan berbeda argumen, namun Deri masih menjadi suami yang bertanggung jawab untuknya.

Tapi tidak untuk dua tahun terakhir ini. Pria itu terus saja menghabiskan uang untuk hal tidak penting dan puncaknya, Deri dengan tega menjualnya ke rumah bordil bahkan tanpa Maura tau.

Jika setelah ini Maura bebas, Maura akan pergi ke kampung halamannya, dia akan bersimpuh di kaki kedua orangtuanya dan meminta maaf serta tak mau kembali pada Deri yang sudah tega menjualnya.

"Hei, apa yang kamu lakukan? Kita sudah sampai."

Maura tersadar saat pria yang menggandeng tangannya itu tiba di sebuah pintu kayu di depannya.

Maura meringis pelan dan meminta maaf "maaf, banyak sekali pikiran di otak saya Tuan."

Edward masih memberikan senyum manisnya, sebelum pria itu membuka pintu di hadapannya, tangan yang menggenggam tangan Maura nampak menggenggam erat membuat Maura sedikit meringis.

Kemudian Edward membawanya masuk, di dalam ruangan ada seorang pria yang tak terlalu tua duduk di atas kursi kerjanya dengan diapit dua wanita berpakaian seksi.

"Edward!! Akhirnya kamu datang!" sambut si pria yang duduk di kursinya membentangkan tangan dan tersenyum senang melihat kedatangan temannya itu.

"Kamu tak terlihat patah hati Javier!" Sinis Edward pada temannya itu yang masih asik bercumbu, padahal sudah ada dia di depannya.

"Obat patah hati terbaik adalah bermain dengan wanita Edward, baiklah kalian berdua boleh pergi dulu, aku mau bicara dengan temanku!" Javier berbicara pada dua wanita yang nampak sedih karena diusir oleh pria itu.

"Jangan sedih sayang, nanti kita main lagi," Dan drama itu diakhiri dengan ciuman panjang di sepasang bibir merah menyala kedua wanita penggoda yang kemudian pergi dari ruangan Javier, meski saat pergi keduanya terang-terangan menggoda Edward yang menatap keduanya datar dan tak berminat.

Bagaimana mau minat, jika di genggamannya ada Maura, wanita yang membuatnya penasaran hanya dari melihatnya selintas.

"Kemari Edward temani aku minum dan hibur aku- tunggu siapa di belakangmu itu?" Javier baru menyadari jika Edward tak datang sendiri, ada sosok wanita bertubuh mungil yang bersembunyi di balik tubuh Edward yang tinggi besar.

Edward menarik tangan Maura dan wanita yang tadinya tak mau bertemu dengan Javier yang ia pikir bos di tempat ini dan kemudian ia tak bisa pergi dengan Edward yang menolongnya pun terpaksa menampilkan dirinya di depan Javier yang mengamati lekat tubuhnya.

"Astaga! Kenapa kamu bisa bersama wanita ini! Dia salah satu koleksi baruku yang datang hari ini!" Javier mendesah geli dan tertawa pada raut Maura yang ketakutan dan bagaimana wajah wanita itu tertunduk dalam.

"Kamu tau alasan wanita ini datang ke tempatku, Edward? Sungguh alasan yang begitu menarik sampai membuatku tertawa karenanya!"

Maura menatap Javier tajam, pria itu seperti mengoloknya, dan saat tatapannya bertemu, Javier nampak menatap ia dengan remeh dan memandang rendah tubuhnya, membuat Maura ketakutan.

"Apa?" Tanya Edward nampak tertarik, kedua mata pria itu tak bisa lepas dari sosok Maura yang begitu terlihat ketakutan dari reaksi tubuhnya dan itu membuat Edward makin menginginkan Maura untuknya.

"Suaminya bangkrut, laki-laki miskin itu mendatangiku dan memohon untuk dapat pinjaman uang yang begitu banyak padaku. Aku tidak bisa memberikannya begitu saja, dan dia tiba-tiba menyodorkan istrinya untuk ditukar dengan uang."

Tubuh Maura bergetar mendengarnya, ada perasaan marah, jijik, dan terhina di hatinya terlebih mendengar tawa Javier yang meledek membuat ia ingin menangis karena marah.

"Tapi, tentu sebelum aku menjualnya pada pelangganku, aku harus mencicipnya terlebih dahulu. Dia harus bisa memuaskan para pelangganku. Terimakasih kamu mau repot membawanya padaku Edward, padahal aku tau kamu begitu sibuk dan bahkan tak pernah mau mencampuri urusan para pelacurku!"

Kedua mata Maura menatap nanar pada Javier yang keluar dari mejanya dan berjalan pelan ke arahnya.

Namun Edward kembali menariknya ke belakang tubuhnya, membuat Maura merasa aman karena Edward seperti melindunginya.

Maura merasa, apakah Edward adalah sosok malaikat pelindung yang diturunkan untuk menyelamatkannya?

"Edward? Apa yang kamu lakukan?"

"Aku mau dia!"

Javier mengerutkan kedua alisnya tak percaya "Kamu serius? Lihatlah lagi Edward, wajahnya tidak secantik para pelacur kelas atas di sini, bahkan tubuhnya tidak seindah beberapa pelacur di sini, apa kamu tetap mau mengambilnya? Ada apa denganmu?"

Edward mengangguk "ya! Karena wanita ini bilang, dia ingin bebas dari rumah bordil ini!"

Maura menatap punggung Edward dengan kedua mata berkaca-kaca. Ia sungguh terharu karena Edward benar-benar mau menolongnya.

Javier mendengus geli dan menganggukan kepalanya "jika kamu sudah memilih, baiklah! Lagipula aku yakin, kamu akan lansung membuangnya setelah mencobanya."

Ucapan Javier itu mengganggu Maura, apa maksudnya itu? 

Dan perasaan Maura mendadak buruk saat Edward menoleh padanya dengan senyum manisnya yang begitu tulus terlihat.

"Karena dari itu aku sangat penasaran padanya. Maura sayang, malam ini kamu akan ikut ke tempatku!"

Jantung Maura seperti terlepas dari tempatnya, apa maksudnya ini?! Mengapa raut wajah Edward berubah? Ia pikir pria itu mau menolongnya!

"Kamu bilang mau menolongku?! Apa maksudnya ini?!" Cerca Maura ketakutan dan memundurkan langkahnya.

"Secara teknis aku memang menolongmu bebas dari rumah pelacuran ini Maura, tapi satu yang harus kamu tau. Tidak ada kebaikan yang gratis di dunia ini!"

Maura sungguh terkejut, wajahnya pucat pasi. Seharusnya dia tau sejak awal, tidak boleh terlalu percaya pada orang asing yang berkata akan menolongnya dengan cuma-cuma.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status