Share

Part 5

Rose bangun!”

“udah kesiangan kamu nak!”

“ini udah hampir jam 8” seru papa Rose membangunkan anaknya.

“ha!, jam 8?!” sontak Rose terbangun dari tidurnya dan melompat bersiap diri untuk pergi ke sekolah.

“pa!, Rose berangkat yah!” seru Rose berpamitan dengan papanya.

“tunggu dulu!. Bekal kamu jangan lupa dimakan!” seru papanya Rose.

Rose tergesah-gesah ia berlari dengan secepat mungkin namun saat tiba di depan gerbang hujan turun dengan sangat deras. Sedikit demi sedikit seragam Rose basah kuyup.

“kenapa belakangan ini tak ada yang sesuai!” keluh Rose berdiri di derasnya hujan dengan menatap kesal pagar hitam tertutup.

“mau masuk sudah tak mungkin lagi, ditambah seragamku yang basah kuyup, dan lebih parahnya lagi aku lupa membawa payung”

“dasar ceroboh!” lanjut Rose masih kesal. Namun untuk beberapa saat Rose menyadari hujan tak lagi membasahinya mata Rose pun melirik ke atas, ternyata ada payung yang melindunginya.

“payung?”  gunggam Rose bertanya dalam hati. Kemudiam matanya melirik ke arah tangan yang sedang menggenggam erat gagang payung dan tanpa sengaja sepasang mata saling bertemu. Sontak kaget Rose ternyata payung itu dari Dito.

“Dito?, kamu terlambat lagi?” tanya Rose

Tanpa menjawab Dito menggelengkan kepala dan kemudian tersenyum.

“lalu, apa yang kamu lakukan disini?” tanya Rose lagi.

“berdiri bersamamu!” jawab Dito.

“ha?” 

“ayo kita berteduh!” seru Dito meraih pundak Rose dan berteduh. Kemudia Dito membuka jaket tebal yang ia kenakan dan menutupi Rose dengan jaket itu agar Rose tak kedinginan.

“maaf!” kata Rose menatap sepasang mata Dito.

“untuk apa?” tanya Dito 

“untuk suatu hal, aku malu mengungkapkannya karena itu seharusnya tak terlintas” jawab Rose.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status