Share

37. Bu Susi Hamil

"Sudah berani makan nasi, Bun?" tanya Mas Ridho saat melihatku memindahkan nasi di piring.

"Coba aja, Yah. Tempe mendoan buatan Ayah sepertinya enak," ucapku seraya melirik piring berisi tempe mendoan di atas meja.

Tanpa menunggu jawaban aku segera melahap nasi dan tempe mendoan itu. Tidak ada rasa mual seperti sebelumnya. Di lidah memang ada sedikit rasa pahit. Namun itu biasa dialami ibu hamil. Seperti kata dokter tempo hari.

"Boleh nambah, Yah?"

Suamiku mengangguk lalu tersenyum.

"Akhirnya kamu bisa makan nasi, Bun. Ayah seneng. Bosan tiap hari ada pisang dan ubi di atas meja," ledek Mas Ridho sambil melirik pisang ambon yang kemarin kubeli di tukang sayur.

Aku memang bosan dengan pisang dan ubi. Namun mau bagaimana lagi jika hanya makanan itu yang mampu bertahan di dalam perut. Semoga kali ini tidak ada drama muntah untuk kesekian kalinya.

"Siang mau Ayah masakin atau Ayah kirim dari restoran?" tanya Mas Ridho ketika kami selesai sarapan.

Aku meletakkan piring, menoleh ke s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status