Share

16. Pria Gila Dan Agresif

Penulis: Songdeok eunjoo
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-04 14:42:03
Emran menyeringai, pria itu memungut boneka pemberiannya dan merampas koper lalu menarik paksa tangan Zahira, "Akan aku jelaskan! Ayo masuk dulu, tidak enak jika ada yang melihat."

Zahira hampir terhuyung saat Emran menyeretnya kembali ke unitnya, langkahnya terseok-seok, dia menoleh ke belakang berharap ada orang di lorong itu dengan wajah pucat, "Kak! Lepaskan aku!" gadis itu memberontak dan berusaha melepaskan cekalan pria itu.

"Kamu tahu kan, kita tidak pernah bertengkar lama. Sekarang kita selesaikan masalah ini secepatnya sambil minum teh!" ujar pria.

Zahira hanya bisa menatap geram ke arah pria yang menyeretnya, "Aku ga mau! Lepasin aku!"

Emran tidak peduli walaupun Zahira terus memukul tubuhnya. Dia bahkan mencengkram kuat pergelangan gadis itu. Sesampainya di depan pintu, Emran menekan kode akses. Dahinya berkerut karena sandinya di tolak. Dia pun mengulanginya lagi namun hasilnya tetap sama. Hingga pria itu menyadari satu hal, kodenya sudah di ganti. Pria itu menoleh, "
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   36. Zaidan Akbar Malik

    "Satu-satunya yang aku ingat, pria itu punya tanda lahir di atas jempolnya. Semacam tompel," ujar Zahira dengan wajah polosnya.Danis menganga dengan bibir berkedut, ini benar-benar memalukan baginya. Bisa-bisanya Zahira hanya mengingat tompelnya dari pada wajahnya yang tampan atau penampilannya yang keren. Danis menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara brutal.Lalu menatap nanar pada gadis yang baru saja menghina tanda lahirnya. Pria itu mengangkat jempol kanannya dan menunjukannya tepat di wajah gadis itu, "Ini bukan tompel! Ini tanda lahir!" eramnya dengan wajah galak.Zahira hanya berkedip-kedip lalu menunjuk tanda hitam itu, "Ini tompel, Kak," ujarnya dengan mata berbinar.Danis hanya bisa membuang muka dengan kesal. Lalu menyalakan mobilnya dan keluar dari basemen menuju pusat perbelanjaan.Di lain tempat, Emran dan Talitha juga berada dalam mobil, mereka saling diam. Talitha sebenarnya ingin marah dengan sikap Emran yang tidak membelanya. Tapi dia tidak mau merusak

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   35. Berhenti Memanggilku 'Kak'

    Danis tersenyum lebar, dia merangkul pundak Zahira lalu menjawab dengan ramah, "Tentu! Tidak masalah kan. Lagian aku dan Zahira akan segera bertunangan dan menikah secepatnya."Gadis ekspresif itu tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Dia melotot horor ke arah Danis sambil mencubit bokongnya. Danis hanya tersenyum geli sambil mengusap wajah gadis itu dengan gemas dan membuat Zahira semakin kesal."Apa-apaan ini! Di dalam kontrak ga ada perjanjian tunangan atau menikah!" pekiknya dalam hati. Dia ingin menyangkal tapi hubungan palsu ini akan terbongkar.Talitha dan Emran sama-sama syok."Secepat itu? Ga mungkin kan Ra?" tanya Emran sambil menggelengkan kepalanya dengan perasaan berkecambuk. Ada kilatan kekecewaan yang terlihat di matanya. Gadis itu mengangguk, "Benar Dok!"Jawaban Zahira membuat kaki Emran terasa lemas dan matanya mulai terasa panas. Apalagi saat Zahira mengganti panggilannya dari Kak menjadi Dok. Rasanya seolah-olah Zahira memberi jarak yang sangat tinggi antara

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   34. Tua!

    Ucapan Zahira malah membuat Danis semakin tertawa. "Berhenti kataku!" Zahira mengambil gelas berisi air putih dan menyiramnya ke wajah Danis.Byurr!Suara tawa Danis berhenti, pria itu tercengang dengan wajah basah dan rambutnya menjadi lepek. Dia memejamkan mata sambil menggigit bibirnya berusaha mengendalikan amarahnya. Sebisa mungkin dia tidak akan marah. Namun Danis gagal mengontrol emosinya dan akhirnya, "Berani kamu siram aku, Ra!" pekiknya di akhir kalimat."Aku kan udah bilang berhenti," ujar Zahira lirih sambil cengengesan. Baginya sikap galak Danis masih terbilang aman. Karena Kakek dan Kakaknya jauh lebih galak.Danis menggertakan giginya dengan mata menyipit bukan karena marah tapi karena merasa gemas dengan tingkah gadis itu. "Keringkan wajahku sekarang!" ujar Danis dengan nada dingin.Zahira bersikap patuh, gadis itu mengambil tissu. Zahira menggigit bibirnya, tubuh pendeknya berdiri sambil mengelap wajah Danis yang basah. "Kenapa si Kakak ketawa kaya kesurupan?" tanyany

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   33. Pacarmu Kembali Berselingkuh

    Emran menyandarkan punggungnya lalu menjawab," Ada apa, Ta!"Mendengar suara Emran yang dingin, Talitha mengernyitkan dahinya, "Apa aku mengganggu Kak Emran?" tanyanya."Kakak hanya lelah habis operasi! Ini baru mau pulang," ujar pria itu dengan nada melunak. Walaupun dia sedikit berbohong."Kak, cepat pulang! Pokoknya harus cepat pulang. Jika tidak aku akan marah. Aku menunggumu di apartemen!" ujar Talitha dengan nada manja.Dia bahkan tidak bertanya apakah suaminya baik-baik saja atau tidak. Yang dia tahu adalah Emran harus selalu mematuhinya. Inilah alasan yang membuat Emran mulai menyukai sosok Zahira. Gadis yang patuh dan perhatian. Setelah sambungan telfon itu tertutup, Emran menarik nafas dengan berat sambil menyugar rambutnya. Mata elangnya melirik tajam ke arah gedung Cempaka.Mungkin sekarang dia gagal, tapi bukan berarti Emran akan menyerah. Bagaimanapun Zahira harus kembali jatuh dalam pelukannya.Mobil Emran akhirnya melaju membelah jalan. Pria itu berkendara dengan kece

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   32. Pacar Kecilku

    Kedua alis Robi bertaut, entah salah dengar atau hanya halusinasi. Saat Tuannya yang angkuh itu mengucapkan kata 'Tolong.' Kata keramat yang mampu menggetarkannya jiwanya.Wajarkan jika Robi merasa aneh? Memang sejak kapan Daniswara berkata lembut, sopan dan sabar? Mungkin saja itu berlaku hanya untuk Zahira.Karena biasanya Danis akan bersikap seperti petasan, emosinya meledak-ledak dan suasana hatinya seperti musim pancaroba. BMKG saja sulit untuk memprediksinya."Pak, Saya izin pulang, Ibu saya sakit." ujar Robi dengan sopan. Dia baru saja mendapat kabar lewat pesan kalau ibunya masuk rumah sakit.Danis menghentikan langkahnya lalu menoleh tatapannya melembut, "Ambil cuti saja Rob. Dan masuk saat ibumu sembuh!" ujar Danis. "Ada Zahira yang akan merawatku," lanjutnya.Semua hal yang menyangkut Ibu pasti Danis akan bersikap lembut. Karena di balik sikap angkuh dan galaknya, dia adalah anak yang berbakti. Sejak kecil dia hidup dengan ibunya di kampung. Dari bayi sampai usia 10 tahun

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   31. Memori Telor Rebus

    Zahira melotot horor dengan mulut menganga, "Ga usah modus deh, Kak!" "Namanya juga usaha," ujar Danis dengan santai sambil menahan tawa. Zahira mendengkus kesal, dia duduk sambil melipat kedua tangannya lalu bersandar di sofa dengan nyaman. Hingga sudut matanya melirik ke arah Danis yang sedang bersandar sambil sesekali melihat jam tangannya. Pria itu juga terlihat gelisah dan sesekali mengelus perutnya lalu membasahi bibirnya yang mengering. Wajah tampannya terlihat kuyu dan keningnya mulai berkeringat. "Kakak lapar," tanya Zahira dengan lembut. Dugaan Zahira tepat saat Danis melirik dan mengangguk. Zahira lalu bangkit dari duduknya dan mengambil paper bag yang ada di atas meja. Gadis itu membukanya, ternyata isinya hanya kue coklat dan kue keju. Makanan ini mungkin bisa untuk mengganjal perut, namun untuk orang yang baru keluar dari rumah sakit karena masalah lambung. Rasanya kurang cocok. "Kak, izin ke dapur boleh?" ujar Zahira dengan canggung. Dia ingin melihat apakah ad

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   30. Lah! Sama Aja Dong!

    Ternyata Zahira membanting berkas perjanjian itu di atas meja dengan kesal, matanya menyipit dan bibirnya mencebik. Setelah membaca ke seluruhan isi perjanjian yang membuat bulu kuduknya bergidig ngeri. Apalagi peraturannya sangat aneh dan merugikan. "Aku ga mau! Ini gila!" pekiknya. Gadis itu merapikan anak rambut di wajahnya dengan kasar, rasanya gerah dan geli.Alasan Zahira menolak karena pria yang mengaku gigolo itu sudah merenggut mahkotanya dan bahkan meminta bayaran. Jika bisa, dia ingin menjauhi Danis sejauh mungkin setelah berhasil membayarnya. Dan jika dia menandatangani surat perjanjian itu maka dia akan terikat dengan pria mesum dan licik itu.Danis cukup terhibur dengan reaksi gadis itu, dia bahkan tertawa cekikikan," Haha ... Baca dan pahami dulu, Ra.""Aku ga mau! Pokoknya aku ga mau!" Zahira memukul meja dengan keras. "Kontak fisik itu merugikanku!"Brakk!Danis merapatkan bibirnya, bahunya bergetar karena mencoba menahan tawa. Ekspresi Zahira benar-benar membuatnya t

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   29. Perjanjian Kontrak

    "Sebelum sampai, Kakak ingin bertanya satu hal?" ujar Danis. Pria itu menyerongkan tubuhnya menghadap Zahira. Wajahnya sangat serius, dia ingin memastikan satu hal. Karena Danis sebenarnya terpengaruh dengan ucapan Talitha. Tuduhan Talitha ternyata membekas di pikirannya.Zahira yang masih belum terbiasa karena pria di depannya ini adalah orang asing, hanya bisa duduk dengan canggung. Rasanya sangat aneh setiap kali Danis menyebut dirinya Kakak. "Hmmm apa, Kak!" tanya gadis itu dengan gugup. Wajah senangnya berubah tegang.Danis menggigit bibir bawahnya, rasanya tidak nyaman jika bertanya hal yang terbilang privasi. Apalagi mereka baru kenal, tapi di sisi lain dia sangat penasaran. Dia harus mengetahui status gadis yang dia incar itu. "Apa kamu masih berhubungan dengan Emran?" tanyanya dengan ragu.Zahira cukup kaget dan bingung, ini adalah privasinya. "Kenapa Kak Danis bertanya seperti itu?"Danis membuang muka, "Aku teringat dengan tuduhan wanita siluman itu!" ujar Danis dengan ketu

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   28. Aku Bukan Bapakmu

    Saat hendak masuk, Zahira teringat sesuatu, "Motorku!" "Biarkan! Siapa yang akan mencuri montor bututmu itu," ujar Danis dengan datar. Zahira hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Orang ini kalau ngomong ga pernah di saring. Danis berdecis geli, lalu membukakan pintu dan mendorong Zahira masuk ke dalam setelahnya baru dia. Zahira dan Danis duduk di belakang. Sedangkan Robi duduk di depan bersama supir. Robi memberikan obat dan minuman kepada Danis, "Tuan ... minum obat dulu," ujarnya. Zahira berinisiatif untuk mengambilnya, "Terima kasih, Pak!" Robi mengangguk dan tersenyum, "Wanita ini cantik dan sopan," batinnya. Tapi dia ga berani menatap terlalu lama, bosnya yang galak itu pencemburu. Setelah meminum obat, Danis menjatuhkan kepalanya di bahu Zahira dan memeluk lengannya. Sikapnya sangat manja karena merasa sangat nyaman. Zahira hanya bisa duduk dengan punggung terasa panas, wajahnya memerah dan jantungnya berdebar kencang. Robi melirik kaca sepion tengah, terlihat Danis mem

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status