Share

3. Tuan Gigolo

last update Last Updated: 2025-04-11 14:26:29

Seorang pria terus mengamati Zahira, dari lirikan matanya dia tampak tertarik. Danis tersenyum tipis saat mengenali wanita konyol itu. Wanita bodoh di pesta pernikahan Emran.

Pria itu menghentikan minumnya, niatnya untuk mabuk malam ini dia urungkan. Danis mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada asisten pribadinya.

[Jangan masuk!]

Selang beberapa menit kemudian balasan dari Robi muncul.

[Siap laksanakan!]

Bartender menyodorkan sebuah minuman, "Vodka!"

"Vodka ... " Zahira mengulang ucapan Bartender itu. Matanya menyipit, dia menatap ragu pada pria muda di depan.

Bartender itu mengangguk seolah berkata, "Percayalah!"

Zahira akhirnya mengangguk dan meraih gelas itu. Awalnya dia menghirup aromanya, dahinya seketika mengerut. Aromanya aneh dan menyengat. Karena penasaran wanita muda itu mengesapnya sedikit, wajah gadis itu meringis saat lidahnya terasa terbakar.

Bukannya meminum dengan sekali tenggak, wanita itu justru menyeruputnya. Lidahnya berdecap-decap sambil menikmati sensasi terbakar di lidahnya.

Bartender itu menutup mulutnya sambil menahan tawa. Ini hiburan!

Karena cahaya remang, Zahira tidak menyadari bahwa dia sedang menjadi incaran pria hidung belang di sekitarnya termasuk pria bernama Danis. Pria matang berusia 35 tahun, dia adalah ahli waris keluarga Biantara. Karena sebuah kecelakaan tunggal membuatnya koma selama kurang lebih dua tahun dan mengalami amnesia.

Danis minum sambil sesekali melirik ke arah Zahira. "Ternyata wanita bodoh yang tadi!" gumamnya.

Baru satu gelas kecil, kepala Zahira terasa sedikit pusing. Dia melirik ke arah pria di sebelahnya yang duduk dengan anggun. Pria itu meminum minumannya hanya dengan sekali tenggak dan tanpa ekspresi. Zahira menelan ludah, "Jadi begitu caranya," batinnya.

"Berikan satu gelas lagi," pinta Zahira. Setelah menghabiskan beberapa gelas. Wajah Zahira memerah, matanya sayu dan kepalanya sangat berat. Zahira duduk sambil melipat kedua tangannya di atas meja dan menyandarkan kepalanya. "Tuan ... " panggilnya dengan nada sedih.

Danis memutar tubuhnya dan menghadap wanita di sebelahnya dengan dingin, "Ada apa?"

"Bisa tolong carikan aku, gigolo?" ujar Zahira to the point.

Danis mengerutkan dahinya, entah apa yang dia pikirkan sekarang. Hingga dia berbohong, "Aku, gigolo."

Zahira mengangkat kelopak matanya, "Gigolo setampan ini? Berapa tarifmu?" ujarnya kembali dengan mata berbinar.

"Kamu punya uang berapa?" tanya Danis dengan tatapan penuh arti.

"Kalau aku bayar dengan gajiku sebulan. Bagaimana? Aku seorang perawat, kamu bisa cek gajiku," pungkasnya. Gadis itu menatap lamat-lamat mata hitam Danis yang dalam.

"Baiklah ... ayo!" Danis bangkit dari duduknya. Tangannya terulur.

Zahira menegakkan punggungnya lalu meraih tangan itu, perasaannya berdebar saat tangannya di genggam. Mungkin karena efek minuman yang dia minum. Setidaknya itu yang Zahira pikirkan.

Karena terlalu mabuk, tubuh Zahira terhuyung. Dengan sigap Danis menangkapnya dan merangkul tubuh munyil wanita itu. Tas slempang Zahira menggantung di leher pria itu. Wajahnya tampak dingin dan datar.

Bartender muda itu hanya bisa menelan ludahnya, lalu bergumam, "Wah ... sayang sekali!"

"Ternyata kamu tak sepolos wajahmu!" batin Danis. Sudut bibir pria itu terangkat.

Saat di luar club, mata Robi terbelaklak, saat melihat Tuannya yang anti perempuan terlihat berjalan sambil merangkul seorang wanita muda yang berjalan sempoyongan. "Apa itu wanita penghibur? Namun pakaiannya seperti? Ahhh ... sudahlah!" batinnya.

Melihat wajah galak bosnya, Robi memilih menampik segala pertanyaan yang ada di kepalanya. Dia dengan sigap membuka pintu tanpa bertanya.

Setelah Danis dan Zahira masuk ke dalam mobil, Robi menyalakan mesin. Saat mulutnya hendak terbuka, suara Danis yang ketus mengalun, "Apartemenku! Tapi sebelum itu mampir ke Toserba. Belikan aku satu kaleng susu murni dan satu botol air mineral."

"Apa Tuan butuh pengaman?" tanya Robi. Dia hanya mengetes saja.

Namun jawaban Danis benar-benar membuat Robi hampir terkena stroke.

"Boleh juga!" ujar Danis tanpa ragu.

"Apa amnesia bisa merubah karakter manusia?Tuan ga mungkin berubah jadi pria brengsek kan?" batin Robi. Pria itu hanya diam sambil memegang setir.

"Robi ... " panggil Danis dengan galak.

"Akkhhh! Maaf Tuan," ujar Robi. Setelah mendengar intruksi bosnya, Robi memutar haluan menuju jalan ke arah sebuah gedung bernama Lavender. Apartemen yang paling mewah di kotanya.

Sepanjang perjalanan, Zahira duduk dengan kepala bersandar di kaca jendela. Matanya terpejam namun mulutnya terus bersenandung. Dia bernyanyi, suaranya serak namun terdengar merdu. Baik Danis ataupun Robi mendengarkan dengan seksama. Sebuah lagu pop yang menyayat hati.

Danis melirik kearah wanita itu, anak rambutnya menutupi sebagian wajahnya yang memerah. Semakin lama, Danis semakin penasaran dengan wanita asing di sebelahnya. Jadi dia membawanya pulang dari pada di bawa orang lain.

Singkat cerita, mereka telah sampai di depan sebuah gedung. Sebelum masuk ke dalam, Danis membawa Zahira untuk duduk di taman apartemen itu.

Melihat Zahira tampak linglung dan sesekali cegukan, Danis memberikan satu kaleng susu murni yang sudah di buka segelnya, "Minum!"

Zahira tampak patuh, pipinya bersemu merah dengan tatapan yang sayu.

Gluk! Gluk!

Setelah beberapa saat, susu itu bereaksi. Seperti ada sesuatu yang bergejolak di lambung wanita itu. Secara tiba-tiba Zahira menoleh, dia menatap wajah tampan Danis yang dingin. Kedua tangannya mencengkram kerah baju pria itu dengan ekspresi kesesulitan.

"Menjauh dariku," eram Danis. Dia yang tahu bahwa wanita yang bersamanya akan muntah, tentu mendadak panik. Dia mendorong kepala Zahira dengan satu tangannya dan dengan tangan yang lain mendorong pundak wanita itu.

"Tuan Gigolo! Aku, mau-

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   65. Kegilaan Danis

    "Kamu gila!" pekik Zahira dengan marah.Zahira terus memutar gagang pintu dengan panik, wajahnya sangat pucat dan kakinya sudah mulai lemas saat langkah Danis mulai mendekat. Pria yang sudah melepas jasnya itu langsung menangkap tubuh Zahira dan memeluknya dari belakang. Hap!!"Akkkhhh!" Zahira berteriak dan tubuhnya bergetar hebat.Danis menelusupkan wajahnya di leher Zahira dan menghirupnya dengan puas. Aroma bunga levender menyeruak, membuatnya mabuk kepayang. Air menetes di wajahnya dari rambut pendek Zahira yang masih basah dan membuat darahnya berdesir. Pria itu berbisik tepat di telinganya dan membuat tubuh Zahira merinding sebadan-badan. "Emran tadi menyentuh tubuhmu kan? Aku ingin menghapus jejaknya!"Tubuh Zahira menggeliat, rasanya geli dan malu, "Kamu brengsek!!" ujarnya lirih.Sambil menjelajahi tubuh bagian depan gadis itu, Danis memejamkan matanya dan menikmati aroma tubuhnya yang wangi dan segar. "Kamu benar, sayang. Aku ga pernah seperti ini dulu."Setelah puas mengh

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   64. Kejutan

    Talitha hanya bisa menatap Zahira dengan tatapan yang menyeramkan. Dia menghentakan kakinya dan pergi begitu saja. Erlangga mendekati Zahira dan menepuk pundaknya dengan lembut, "Jadi kamu adiknya Tuan Zaidan?"Zahira mengangguk, lalu berkata dengan nada penuh penyesalan, "Kakek, maaf telah membuat keributan."Erlangga tersenyum hangat, "Ga papa."Pria tua itu menghadap ke arah para tamu lalu membungkuk dengan rendah hati. Lalu berkata dengan sopan, "Maaf atas ketidaknyamanannya atas insiden di pesta ini. Karena malam semakin larut, silahkan semuanya untuk makan dulu sebelum pulang."Pria itu mempersilahkan sekaligus memberi peringatan secara halus agar kejadian di rumahnya jangan sampai bocor.Para tamu pun menjadi enggan, mereka akhirnya bubar dengan tenang.Emran dan Wulan mendekati Erlangga dan berpamitan, "Kami pamit Tuan Erlangga. Maaf telah membuat kegaduhan," ujar Emran sambil menunduk. Sebelum pergi, dia menatap Zahira lebih dulu, namun gadis itu berpaling dengan dingin. Em

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   63. Salah Paham

    Pelukan Danis semakin erat, dia bahkan tidak tahu bahwa Zahira merasa kesakitan. Mata pria itu memerah dan dipenuhi obsesi yang meluap-luap. "Danis ... " panggil Zahira sambil meringis.Talitha yang melihat amarah yang membara dari mata Danis langsung tersenyum. Dia pikir pria itu akan mencampakan Zahira. Zaidan yang melihat Zahira kesakitan langsung menegurnya, "Lepaskan Zahira! Dia kesakitan."Mata Danis memerah, dengan gigi bekertak dia berkata, "Tidak ada yang boleh merebut milikku! Zaidan kamu berani menghianatiku!""Kamu salah paham!" Zaidan mencoba mendekat, namun tinju Danis menyapa wajahnya hingga membuat Zaidan tersungkur ke tanah. Bug!"Akkkhh!" suara teriakan menggema memecah ketegangan. Mereka terkejut karena Danis memukul sahabatnya sendiri demi seorang wanita.Beberapa orang pun mundur secara perlahan. Ayusita berlari dan memeluk Ibunya. Dia ingat saat Daniswara memukuli anak-anak SMA yang mengganggunya tanpa ampun. Kakaknya jika benar-benar marah tidak akan bisa dik

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   62. Perhatian Zaidan

    Di bawah sinar rembulan dan cahaya lampu taman, tatapan Danis begitu lembut dan penuh perhatian. Kehangatan yang dia tunjukan mengalahkan hangatnya sinar matahari di pagi hari.Semua gadis pun merasa iri.Di saat Danis sedang merapikan penampilan Zahira, gadis itu melirik ke arah Zaidan. Mereka saling menatap, saat Zaidan tersenyum, Zahira langsung berpaling lalu menunduk.Talitha yang melihat interaksi singkat antara Zahira dan Zaidan semakin marah. Dia tidak terima semua ini berlalu dengan mudah. Matanya dipenuhi kilatan penuh kebencian dan rencana licik. Tuan Erlangga ... " panggil Talitha.Semua orang yang hendak masuk ke dalam kembali menoleh. Mereka tidak akan melewatkan tontonan gratis yang menghibur.Ajeng hendak mendorong kursi roda suaminya pun berhenti, sedangkan Erlangga langsung terlihat masam. Tubuhnya yang sudah tua tidak tahan berdiri lama sambil menyaksikan drama orang-orang yang tidak penting. Dengan rahang mengatup, Erlangga membuka mulutnya, "Ada apa lagi Nona Tali

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   61. Kamu Cemburu?

    Talitha berteriak histeris dan mulai menunjukan dirinya yang sebenarnya, "Kamu memang selalu iri padaku kan Ra! Kamu tahu aku lagi hamil dan kamu malah menggoda suamiku!" Zahira yang duduk sambil berpelukan dengan Ayusita mendongak. Wanita itu masih dalam keadaan ketakutan dan hanya bisa menggelengkan kepala. Wajah pucatnya membuat semua orang merasa kasihan, "Apa maksudmu! Aku tidak seperti itu!" Daniswara melirik dengan tajam ke arah Talitha, "Diam kamu! Beraninya menyalahkan orang!" "Jangan membentak istriku!" Emran juga berteriak. Bagaimana pun Talitha adalah cinta pertamanya dan wanita yang mengandung anaknya. Dia pasti akan melindunginya dengan baik. Zahira tampak bodoh sekarang. Hanya dengan satu bentakan saja, Emran langsung marah. Tapi jika dia dihina, Emran akan berpura-pura tidak mengenalnya. Mendengar pembelaan Emran terhadap Talitha, Zahira menertawakan dirinya sendiri. Untung dia tidak percaya dengan omong kosong Emran tadi. Kenyataannya adalah ... Emran t

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   60. Zahiraku!

    Emran menatap mata Zahira dengan lamat. Berusaha mencari sisa cinta yang pernah dia lihat dari pancaran mata gadis itu. Namun hanya ada hanya hawa dingin yang terlihat.Dengan dada sesak, Emran mencurahkan isi hatinya, "Aku salah karena tidak membelamu. Tapi bisa kah kita tetap bersama seperti dulu. Aku akan bersikap lebih baik. Setelah Talitha melahirkan, aku akan meninggalkannya. Kamu hanya harus menunggu sebertar lagi!"Zahira mengerjabkan matanya, dia berkata dengan dingin, "Ibumu sangat membenciku. Apa kamu lupa?"Emran berjalan mendekat, dia berkata dengan senyum culas, "Setelah aku memberi pewaris, keluarga nugroho akan jatuh ke tanganku. Tidak ada yang akan bisa menentangku lagi. Kamu bisa bersabarkan. Demi kita!"Zahira menyipitkan matanya, dia tidak menyangka kalimat penuh kelicikan itu terlontar dari mulut Emran. Emran yang dia kenal selama tiga ini begitu santun dan jujur. Dan sekarang pria itu benar-benar berubah.Dengan perasaan kecewa, Zahira berkata dengan acuh, "Maaf!

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status