Share

6. Hutang

last update Last Updated: 2025-04-14 13:12:06

Zahira hanya bisa menangis haru, "Terima kasih, Pak! Hiks ... Pak Danis sangat murah hati."

"Mandi sana," ujar Danis dengan lembut. Dia bahkan mengelus kepala Zahira dengan sayang.

"Loh kok! Aku kaya sugar baby!" batin Zahira sedikit bingung.

Danis menarik tangannya, dia merasa sedikit canggung karena merasa agresif pada wanita bernama Zahira itu.

Zahira bangun dan melilit tubuhnya dan selimut. Dan saat berjalan, dia tidak merasakan sakit di area sensitifnya. Sebagai seorang wanita dewasa dia tahu benar. Jika wanita bersetubuh untuk pertama kali maka selain selaput dara yang robek, area sensitifnya akan terasa sakit. Tapi ini tidak. "Pak ... " panggilnya.

"Apa?" jawab Danis masih dengan nada lembut. Suasana hatinya sangat baik hari ini.

"Kenapa tidak sakit? Seharusnya kan sakit. Ini aku kok seperti biasa saja. Bapak tidak sedang menipuku kan?" tanya Zahira dengan sebelah alis terangkat.

Danis diam sejenak, dia melupakan sesuatu. Lalu otaknya yang pintar mulai bekerja. Dengan tenang Danis berkata, "Itu karena kamu memintanya agar aku melakukannya dengan pelan. Kemari Ra, akan aku jelaskan kejadiannya dari awal sampai akhir?" ujarnya dengan tersenyum tipis.

Zahira langsung melotot horor, "Tidak perlu, Pak!" Wanita itu langsung lari ke kamar mandi dengan wajah yang memerah karena malu.

Danis tertawa lirih, "Menggemaskan!" gumamnya.

Selagi Zahira mandi, ponselnya berdering. Danis berdiri dan melihat ponsel yang ada di atas nakas, wajahnya yang tampan terlihat masam saat membaca sebuah nama, "Kak Emran!" Pria itu mengangkatnya, "Zahira sedang mandi," ujarnya to the poin.

Tut!

Danis berdecis, pria itu menaruh ponsel itu kembali di atas nakas.

Klekk!

Pintu kamar mandi terbuka, "Pak ... bisa tolong ambilkan gaunku," ujar Zahira dengan canggung.

Rasa kesal Danis langsung menguap, dia hanya bisa menelan ludah saat melihat kepala Zahira menyembul. Rambutnya yang basah membuatnya terlihat semakin cantik. Sambil mengendalikan debarannya Danis mengambil paper bag yang ada di sofa kamarnya. "Pakai ini saja," ujarnya dingin.

"Tapi-

"Pakai!" ujar Danis dengan ketus.

Aku tidak mau!" Zahira mendorong paper bag itu dengan tangannya. "Aku tidak mau berhutang lagi."

"Ini milik pelangganku yang tertinggal, lagian aku sudah membuang gaunmu yang tidak layak pakai itu!" ujar Danis dengan datar.

"Pak!" Zahira memekik dengan frustasi.

Danis mengangkat dagunya dan berkata dengan galak, "Kalau tidak mau, ya udah. Itu berarti kamu akan telanjang!" ancamnya dengan sudut bibir terangkat.

"Baiklah!" Zahira menyambar paper bag itu dan kembali masuk ke dalam kamar mandi. Di dalam kamar mandi Zahira meremas paper bag itu dengan kesal. "Kenapa aku harus bertemu dengan pria semacam itu!" gumamnya.

Di balik pintu, Danis tersenyum puas.

Dia mengganti seprai dengan yang baru dan merapikan ranjang. Danis juga belum membuang gaun Zahira tapi baru akan membuangnya. Dia baru memasukannya ke dalam tong sampah di dapurnya. Dan mengenai pakaian yang ada di paper bag itu, Danis sengaja menyuruh Robi untuk membelinya.

Zahira menatap dirinya di cermin dengan kagum, dia mengusap permukaan kain yang terasa halus dan sejuk. Sebuah midi dres berwarna pink dengan lengan sampai sikut. Modelnya terlihat sederhana namun terlihat elegan. "Sepertinya ini mahal!" gumamnya.

Saat Zahira membuka pintu, dia terperanjat. Bagaimana tidak? Danis berdiri di depan pintu sambil menyilangkan kedua tangannya dengan wajah yang sangat dingin. "Ah!! Bikin kaget aja!" ujarnya sambil mengelus dada.

Danis memindai penampilan Zahira dari ujung kaki sampai ujung rambut, "Makan dulu, setelah itu, aku antar pulang!" ujarnya dengan ketus.

"Aku akan pulang sekarang, Pak. Permisi ... " ujar Zahira dengan sopan. Wanita itu meraih tasnya dan hendak memakai sepatu hak tingginya.

Kedua alis Danis menukik tajam, wajahnya cemberut, "Kamu kira kamu bisa kabur?"

Zahira mengerjabkan matanya, "Maksudnya?"

Danis menghela nafas dia duduk bersandar di sofa dengan kaki menyilang. Suara galaknya mengalun, "Kamu berhutang padaku 500 juta! Itu artinya sebelum hutangmu lunas, kamu harus patuh padaku. PAHAM!"

Zahira menggigit bibir bawahnya, "Bagaimana bisa begitu, Pak. Kita hanya akan bertemu lagi saat uangnya sudah terkumpul," ujarnya dengan protes.

Danis berdecis dengan tatapan tajam lalu berkata dengan galak, "Siapa tahu kamu kabur keluar negeri dan membawa uangku!"

Zahira meringis, dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Pak ... aku hanya rakyat jelata. Jika mau kabur paling pulang kampung. Kalau ke luar negeri aku mana punya ongkos," ujarnya dengan nada putus asa.

"Aku tidak peduli!" Pria itu menyambar tangan Zahira dan menyuruhnya duduk di depan meja rias. "Lagian, kamu tidak bisa pergi sambil membawa handuk mandiku!" lanjutnya.

Zahira hanya menganga, dia lupa masih memakai handuk di kepalanya. "Maaf Pak!"

"Hmmmm!" Danis hanya berdehem.

"Aku bisa sendiri mengeringkan rambutku!"

"Diam! Pembangkang!"

Zahira hanya menelan ludahnya, saat Pria asing yang mengaku gigolo itu mengeringkan rambutnya dengan hair dryer. Dia mencuri pandang pada pantulan dirinya dengan pria asing itu di cermin. "Pak ... jika Bapak melakukan ini pada semua pelanggan Bapak, pasti pelanggan Bapak akan baper," ujarnya sambil mengelus kedua pahanya karena canggung.

"Emangnya kamu baper?" tanya Danis dengan sebelah alis terangkat, bibir tipisnya tersenyum samar.

Punggung Zahira langsung menegak, kepalanya langsung menggeleng, "Aku tidak baper, kok!" sangkalnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   65. Kegilaan Danis

    "Kamu gila!" pekik Zahira dengan marah.Zahira terus memutar gagang pintu dengan panik, wajahnya sangat pucat dan kakinya sudah mulai lemas saat langkah Danis mulai mendekat. Pria yang sudah melepas jasnya itu langsung menangkap tubuh Zahira dan memeluknya dari belakang. Hap!!"Akkkhhh!" Zahira berteriak dan tubuhnya bergetar hebat.Danis menelusupkan wajahnya di leher Zahira dan menghirupnya dengan puas. Aroma bunga levender menyeruak, membuatnya mabuk kepayang. Air menetes di wajahnya dari rambut pendek Zahira yang masih basah dan membuat darahnya berdesir. Pria itu berbisik tepat di telinganya dan membuat tubuh Zahira merinding sebadan-badan. "Emran tadi menyentuh tubuhmu kan? Aku ingin menghapus jejaknya!"Tubuh Zahira menggeliat, rasanya geli dan malu, "Kamu brengsek!!" ujarnya lirih.Sambil menjelajahi tubuh bagian depan gadis itu, Danis memejamkan matanya dan menikmati aroma tubuhnya yang wangi dan segar. "Kamu benar, sayang. Aku ga pernah seperti ini dulu."Setelah puas mengh

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   64. Kejutan

    Talitha hanya bisa menatap Zahira dengan tatapan yang menyeramkan. Dia menghentakan kakinya dan pergi begitu saja. Erlangga mendekati Zahira dan menepuk pundaknya dengan lembut, "Jadi kamu adiknya Tuan Zaidan?"Zahira mengangguk, lalu berkata dengan nada penuh penyesalan, "Kakek, maaf telah membuat keributan."Erlangga tersenyum hangat, "Ga papa."Pria tua itu menghadap ke arah para tamu lalu membungkuk dengan rendah hati. Lalu berkata dengan sopan, "Maaf atas ketidaknyamanannya atas insiden di pesta ini. Karena malam semakin larut, silahkan semuanya untuk makan dulu sebelum pulang."Pria itu mempersilahkan sekaligus memberi peringatan secara halus agar kejadian di rumahnya jangan sampai bocor.Para tamu pun menjadi enggan, mereka akhirnya bubar dengan tenang.Emran dan Wulan mendekati Erlangga dan berpamitan, "Kami pamit Tuan Erlangga. Maaf telah membuat kegaduhan," ujar Emran sambil menunduk. Sebelum pergi, dia menatap Zahira lebih dulu, namun gadis itu berpaling dengan dingin. Em

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   63. Salah Paham

    Pelukan Danis semakin erat, dia bahkan tidak tahu bahwa Zahira merasa kesakitan. Mata pria itu memerah dan dipenuhi obsesi yang meluap-luap. "Danis ... " panggil Zahira sambil meringis.Talitha yang melihat amarah yang membara dari mata Danis langsung tersenyum. Dia pikir pria itu akan mencampakan Zahira. Zaidan yang melihat Zahira kesakitan langsung menegurnya, "Lepaskan Zahira! Dia kesakitan."Mata Danis memerah, dengan gigi bekertak dia berkata, "Tidak ada yang boleh merebut milikku! Zaidan kamu berani menghianatiku!""Kamu salah paham!" Zaidan mencoba mendekat, namun tinju Danis menyapa wajahnya hingga membuat Zaidan tersungkur ke tanah. Bug!"Akkkhh!" suara teriakan menggema memecah ketegangan. Mereka terkejut karena Danis memukul sahabatnya sendiri demi seorang wanita.Beberapa orang pun mundur secara perlahan. Ayusita berlari dan memeluk Ibunya. Dia ingat saat Daniswara memukuli anak-anak SMA yang mengganggunya tanpa ampun. Kakaknya jika benar-benar marah tidak akan bisa dik

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   62. Perhatian Zaidan

    Di bawah sinar rembulan dan cahaya lampu taman, tatapan Danis begitu lembut dan penuh perhatian. Kehangatan yang dia tunjukan mengalahkan hangatnya sinar matahari di pagi hari.Semua gadis pun merasa iri.Di saat Danis sedang merapikan penampilan Zahira, gadis itu melirik ke arah Zaidan. Mereka saling menatap, saat Zaidan tersenyum, Zahira langsung berpaling lalu menunduk.Talitha yang melihat interaksi singkat antara Zahira dan Zaidan semakin marah. Dia tidak terima semua ini berlalu dengan mudah. Matanya dipenuhi kilatan penuh kebencian dan rencana licik. Tuan Erlangga ... " panggil Talitha.Semua orang yang hendak masuk ke dalam kembali menoleh. Mereka tidak akan melewatkan tontonan gratis yang menghibur.Ajeng hendak mendorong kursi roda suaminya pun berhenti, sedangkan Erlangga langsung terlihat masam. Tubuhnya yang sudah tua tidak tahan berdiri lama sambil menyaksikan drama orang-orang yang tidak penting. Dengan rahang mengatup, Erlangga membuka mulutnya, "Ada apa lagi Nona Tali

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   61. Kamu Cemburu?

    Talitha berteriak histeris dan mulai menunjukan dirinya yang sebenarnya, "Kamu memang selalu iri padaku kan Ra! Kamu tahu aku lagi hamil dan kamu malah menggoda suamiku!" Zahira yang duduk sambil berpelukan dengan Ayusita mendongak. Wanita itu masih dalam keadaan ketakutan dan hanya bisa menggelengkan kepala. Wajah pucatnya membuat semua orang merasa kasihan, "Apa maksudmu! Aku tidak seperti itu!" Daniswara melirik dengan tajam ke arah Talitha, "Diam kamu! Beraninya menyalahkan orang!" "Jangan membentak istriku!" Emran juga berteriak. Bagaimana pun Talitha adalah cinta pertamanya dan wanita yang mengandung anaknya. Dia pasti akan melindunginya dengan baik. Zahira tampak bodoh sekarang. Hanya dengan satu bentakan saja, Emran langsung marah. Tapi jika dia dihina, Emran akan berpura-pura tidak mengenalnya. Mendengar pembelaan Emran terhadap Talitha, Zahira menertawakan dirinya sendiri. Untung dia tidak percaya dengan omong kosong Emran tadi. Kenyataannya adalah ... Emran t

  • Dikhianati Mantan, Dijadikan Tunangan CEO Galak   60. Zahiraku!

    Emran menatap mata Zahira dengan lamat. Berusaha mencari sisa cinta yang pernah dia lihat dari pancaran mata gadis itu. Namun hanya ada hanya hawa dingin yang terlihat.Dengan dada sesak, Emran mencurahkan isi hatinya, "Aku salah karena tidak membelamu. Tapi bisa kah kita tetap bersama seperti dulu. Aku akan bersikap lebih baik. Setelah Talitha melahirkan, aku akan meninggalkannya. Kamu hanya harus menunggu sebertar lagi!"Zahira mengerjabkan matanya, dia berkata dengan dingin, "Ibumu sangat membenciku. Apa kamu lupa?"Emran berjalan mendekat, dia berkata dengan senyum culas, "Setelah aku memberi pewaris, keluarga nugroho akan jatuh ke tanganku. Tidak ada yang akan bisa menentangku lagi. Kamu bisa bersabarkan. Demi kita!"Zahira menyipitkan matanya, dia tidak menyangka kalimat penuh kelicikan itu terlontar dari mulut Emran. Emran yang dia kenal selama tiga ini begitu santun dan jujur. Dan sekarang pria itu benar-benar berubah.Dengan perasaan kecewa, Zahira berkata dengan acuh, "Maaf!

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status