Share

Bab 104

Author: Piemar
last update Last Updated: 2025-07-08 20:31:21

Andini menoleh ke arah pintu. Ia berjalan ke sana, sedikit ragu, karena Dewa sedang keluar dan dia tak biasa menerima tamu. Tapi begitu mengintip lewat lubang kecil, matanya membulat.

“Naura?!”

Ia cepat membuka pintu. Tak sabar.

“Nauraaaaaa!” pekik Andini kaget setengah hidup. Bukan tanpa alasan, Naura tidak mengabarinya kalau ia akan datang ke sana. Gadis itu memang penuh kejutan.

Sosok perempuan dengan hijab pashmina krem dan jaket dark blue tersenyum lebar di depan pintu.

“Hai, calon apoteker terkenal!”

“Astaga, kamu ngapain di Malaysia?” seru Andini sambil memeluknya erat seperti memeluk boneka beruang.

Naura masuk ke dalam apartemen, melepas sneakers, dan mengusap keringat tipis di dahinya.

“Capek banget, sumpah. Aku dari tadi nyari alamat ini, pake Grab, nyasar dua kali.”

“Tapi... kok bisa?” Andini masih belum percaya. “Kan kamu lagi sibuk koas?”

Naura menjatuhkan diri ke sofa setelah menaruh tas selempangnya.

“Iya, aku ikut program clinical elective dari kampus. Dua minggu o
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 112 Selamat datang, Mantan!

    Andini terbaring di sofa, tubuhnya menggigil, keringat dingin membasahi pelipisnya.Tangannya sempat menggenggam gelas air putih, tapi kini gelas itu sudah tergeletak di lantai, airnya tumpah sebagian. Pandangannya buram, dunia terasa berputar.“Aku… cuma… kurang makan…” bisiknya lirih, memaksakan diri untuk duduk. Namun baru setengah bangkit, semuanya gelap.Brak!Tubuh Andini terjatuh ke lantai, tak sadarkan diri.Beberapa menit kemudianNaura memasukkan kode apartemen dengan tergesa-gesa. Tangannya gemetaran saat menekan tombol. Ia baru saja pulang dari rumah sakit saat mendapat pesan dari Andini yang isinya kacau—tidak seperti biasanya. Kebetulan ia mendapat shift malam hari.Begitu pintu terbuka, matanya langsung membelalak. Ia disuguhkan oleh pemandangan yang menyedihkan.“Andini!”Naura berlari menghampiri tubuh sahabatnya yang tergeletak di lantai ruang tengah. Nafas Andini lemah, wajahnya pucat seperti kertas.“Ya Allah, kamu kenapa sih, Din?” gumam Naura panik. Ia cepat-cepa

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 111 LDR yang rumit

    Freya menarik napas berat, wajahnya nyaris hanya sejengkal dari wajah Dewa. Namun Dewa tak bergeming.Tatapan matanya tajam—bukan karena godaan, tapi karena kecewa dan letih. Ia merasa muak dengan sikap Freya—yang nyaris meruntuhkan harga dirinya. Bagaimanapun Dewa seorang pria yang memiliki nafsu. Namun ia berusaha waras di tengah situasi kalut itu.“Freya,” ucap Dewa dingin, “jangan paksa aku kehilangan respek terakhir yang aku punya buat kamu.”Genggaman Freya melemah. Matanya berkaca. “Aku tahu, Mas. Kamu udah punya Andini… tapi kamu datang juga kan saat aku minta…”Dewa melepaskan cengkeramannya pelan. “Aku datang karena kamu dalam bahaya. Karena manusiawi. Bukan karena cinta.”Freya terdiam. Bahunya berguncang. Air matanya jatuh perlahan, namun Dewa tidak luluh. Ia menoleh ke pintu, menghela napas panjang, lalu memanggil bantuan.Beberapa menit kemudian, seorang dokter panggilan tiba bersama seorang perawat wanita. Dewa memastikan Freya mendapat perawatan dengan baik—tanpa menye

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 110 Godaan Sang Mantan

    Flashback onSuasana pub elegan itu penuh tawa. Musik jazz elektronik mengalun lembut. Freya duduk di pojok lounge bar bersama dua rekan kerjanya dari agensi, tertawa kecil sambil memegang mocktail di tangannya.“Ayo dong, Frey. Malam ini kamu yang traktir, kan kamu bintang utama iklan Hadinata,” canda Ellyn, sambil mengangkat gelas wine-nya.Freya tersenyum tipis. “Mocktail aja, ya. Aku gak kuat alkohol.”Di seberang ruangan, seorang wanita berkacamata hitam duduk sendiri di meja paling ujung, topinya sedikit menutupi wajah. Dia sedang mengamati sosok Freya dalam diam.Wanita itu mengintip dari balik menu, melihat saat bartender mengantarkan minuman baru untuk Freya.“Terlalu polos… terlalu mudah,” batinnya sambil mengirim pesan pendek ke seseorang. “Tandai gelas oranye. Kasih setengah dosis.”Tak lama, seorang bartender berpakaian rapi menyodorkan gelas pada Freya. “Dari kami, untuk yang paling bersinar malam ini,” katanya sopan.Freya sempat ragu. Ia memang sering pergi ke pub bersa

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 109 Menjemput Sang Mantan

    “Andin, apa kau baik-baik saja?”Rika berjalan menghampiri Andini yang baru saja turun dari lantai dua gedung rektorat. Ia baru saja mendengar kabar desas-desus dari para mahasiswa lain kalau Andini baru saja dipanggil lagi pihak rektorat.Andini menghentikan langkah kakinya, menatap Rika. Pundaknya luruh begitu saja seperti melepas beban yang menghimpit batinnya. “Aku baik, Rik,”Rika merangkul lengan Andini. Mereka berjalan bersisian lalu duduk di bangku yang berada di depan TU.“Apa benar Shafira melapor balik? Maaf, tadi aku dengar dari yang lain,” ujar Rika penuh perhatian. Ia menatap Andini dengan perasaan simpatik. Betapa tidak, Andini terus saja terjebak dalam masalah di kampus. Padahal ia tidak pernah memulai dulu, mengusik orang lain.“Tadi Tuan Mudzakir, ayahnya Shafira datang. Beliau meminta penjelasan—” helaan nafas keluar dari bibirnya. “Shafira memang memutarbalikan kata. Dia melapor pada ayahnya kalau aku yang memulai duluan, mencari masalah—”Ke dua mata Rika mengerjap

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 108

    Malam semakin larut. Lampu gantung di ruang tengah memancarkan cahaya kuning hangat, menemani dua perempuan yang duduk lesehan di atas karpet sambil menyeruput teh hangat.Naura mengenakan setelan piyama motif awan, lengkap dengan kaus kaki belang-belang pink-putih. Andini di sampingnya, masih memakai hoodie longgar, rambutnya dikuncir seadanya.Naura mengangkat alis curiga. “Dari tadi kamu diem aja, wajah kamu kayak tahu bulat digoreng dua kali. Kenapa, Din?”Andini menatap cangkir di tangannya dengan tatapan merana kayak anak ayam kehilangan induknya. Suaranya pelan. “Aku dapat surat dari kampus.”Naura langsung duduk lebih tegak. “Surat cinta? Atau surat drop out? Astaghfirullah—”Andini mendecak pelan. “Nauraaa... serius nih.”“Oke, oke,” Naura mengangkat dua tangan seperti menyerah. “Surat apa?”Andini mengambil ponselnya, membuka file P*F, lalu menyerahkannya.Naura membaca. Matanya melebar saat membaca isinya.“Waw.” Naura menatap Andini. “Ini… serius banget. Sepertinya Shafira

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 107

    “Di mana Bima sekarang?”Dewa bertanya dengan nada tenang namun orang yang mendengarnya merasa tegang. Aura pria tampan itu penuh kharismatik. “Belum bisa dihubungi, Pak.”Staf riset itu menjawab apa adanya berdasarkan kesaksian yang dilihatnya.Dewa merasa kesal. Amarah mulai mengaliri aliran darahnya. Lagi, keponakannya pasti berbuat ulah. Siapa lagi kalau bukan dia. Namun untuk apa ia melakukan hal sedungu itu? Jika perusahaan Hadinata rugi, ia juga jelas akan mendapat imbasnya. Ke dua orang tuanya masih menempati posisi penting di perusahaan Hadinata. Jika memang benar Bima pelakunya—sengaja membakar laboratorium maka ia sudah bertindak sangat konyol.Suara langkah berhak tinggi terdengar di belakang. Seorang wanita paruh baya, anggun namun tampak lelah, datang mendekat dengan ekspresi keras. Tak kalah keras dengan Dewa. Siapa lagi kalau bukan Rania, kakak tertua Dewa. “Kalau kamu mau menyalahkan anakku lagi, Dewa, lakukan dengan bukti. Jangan hanya pakai dugaan!” suara Rania,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status