Share

Bab 16

Author: Piemar
last update Huling Na-update: 2025-05-14 22:44:10
Bima duduk di ruang kerjanya, menatap layar laptop yang tak kunjung fokus. Sejak tadi, pikirannya tidak bisa tenang.

Bayangan itu terus muncul… wajah Andini—bukan dengan kacamata tebal dan pakaian polos seperti biasanya, tapi dalam balutan dress lembut saat di pesta ulang tahun Ratih. Rambutnya disanggul sederhana, wajahnya natural namun bersinar. Sangat cantik untuk dilupakan.

Kenapa aku baru sadar sekarang?

Kemudian ia teringat akan aksi Andini saat melakukan pertolongan pertama pada tantenya. Tak bisa dipungkiri. Muncul kekaguman dalam batinnya, tanpa ia sadari.

Ternyata ia telah membuang permata demi …

Bima mengembuskan napas, meneguk kopi yang sudah dingin. Rasa pahitnya makin mempertegas kekesalannya. Ia kesal pada Andini dan Dewa termasuk pada dirinya sendiri.

Ia membanting cangkir kopi ke meja, terlalu keras, hingga tumpah sedikit.

“Bodoh,” gumamnya lirih. “Kau biarkan dia pergi begitu saja.”

Satu memori menamparnya pelan.

Beberapa bulan yang lalu. Saat ia jatuh sakit karena k
Piemar

Halo, My Lovely Readers, Mohon maaf atas keterlambatan update ini. Terima kasih banyak sudah mampir dan membaca sampai akhir. Kehadiran kalian sungguh seperti Wi-Fi full bar—bikin hati hangat dan sinyal ide jadi lancar! Jangan lupa tinggalkan ulasan positif ya, karena satu komentar manis bisa mengusir 99% kemalasan (sisanya butuh kopi). Sampai jumpa di bab berikutnya—yang akan tayang segera...

| 33
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Three Family
cepetan nikah, jgn lama2
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 207 Tamu tak diundang

    “Assalamualaikum,” suara berat terdengar dari luar.Naura yang membuka pintu terperangah sejenak. “Waalaikumsalam… Dokter Gilang?”Tumben, dokter itu singgah di rumahnya. Ada apakah gerangan?Gilang tersenyum sopan, meski ada kelelahan di wajahnya. “Maaf, Nau, eh, Naura. Saya kebetulan lewat daerah sini, sekalian silaturahmi. Nggak ganggu, kan?”Naura tersenyum tipis. "Eh, ya, gak apa-apa kok. Mari masuk!"Pak Acep bangkit ramah. “Ah, nggak apa-apa, Nak Gilang. Malah bagus, jarang-jarang dokter mau main ke rumah kecil kami. Silakan duduk.”Gilang masuk, duduk di kursi tamu dengan sikap sopan. Naura menyuguhkan teh manis hangat. “Silakan, Dok. Cuman ada teh manis.”“Terima kasih, maaf merepotkan,” jawabnya singkat. Pandangannya sempat bertemu dengan Naura, tapi cepat ia alihkan.Obrolan berlanjut dengan ringan, hingga akhirnya dr. Neng bertanya tanpa basa-basi, “Nak Gilang, istri kamu apa kabar? Sudah punya anak, belum?”Pertanyaan itu membuat Gilang terdiam sejenak. Senyum getir muncu

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 206 Tamu tak diundang

    Vina seperti terpaku di tempatnya. Kata-kata “calon pengantin” dari mulut dr. Dipta terus terngiang di telinganya. Dadanya terasa sesak, wajahnya menegang tapi ia cepat-cepat menutupi ekspresi dengan senyum tipis.“Calon pengantin?” gumamnya pelan, seolah bercanda, tapi nadanya menyelidik.Naura langsung panik. Ia buru-buru menunduk, berpura-pura merapikan map rekam medis di tangannya. “Eh, itu maksudnya… anu, saya kan sering bantu bagian administrasi acara pernikahan di kampus, mungkin maksudnya—”Dipta menoleh, tatapannya tajam tapi cool. “Kamu ini suka ngeles.” Ia menggeleng pelan, lalu berbalik melangkah pergi dengan gaya tenang, meninggalkan dua perempuan itu dengan perasaan berbeda.Naura menelan saliva, wajahnya memerah habis-habisan.Vina menatap Naura dengan senyum samar yang sulit ditebak. “Naura, kamu ada yang mau diceritain ke aku? Atau… ada rahasia yang kamu sembunyikan?” suaranya manis, tapi mengandung sindiran halus.Naura buru-buru menggeleng. “Nggak, Vin. Nggak ada ap

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 205 Calon pengantin?

    Seminggu kemudianPesawat dari Kuala Lumpur mendarat mulus di Soekarno-Hatta sore itu. Andini menggenggam erat tangan Dewa saat keluar dari terminal, wajahnya lelah tapi matanya berbinar. Ia masih merasakan euforia dari hari wisuda yang berlangsung meriah beberapa hari yang lalu. Selain itu kejutan kedatangan dari sahabat dan sang ayah tercinta semakin membuatnya merasakan sukacita. “Alhamdulillah, akhirnya pulang juga,” ucap Andini sambil menarik nafas lega.Dewa menoleh, menatap istrinya dengan senyum hangat. “Capek nggak? Kalau mau kita langsung istirahat aja di apartemen.”Andini menggeleng kecil. “Capek, tapi aku kangen apartemen kita, Yah. Udah lama nggak pulang.”Beberapa jam kemudian, mereka tiba di apartemen mewah Dewa yang berada di pusat Jakarta. Begitu pintu terbuka, aroma khas ruangan yang lama ditinggalkan langsung menyambut.Dewa membukakan pintu apartemen lalu menaruh koper di dekat sofa. Andini menyusul di belakanganya. Matanya langsung berkeliling menyapu pandangan.

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 204 Ketika Rival Beraksi

    Malam itu, apartemen terasa hening. Lampu kamar hanya menyala redup, menyisakan cahaya temaram yang lembut. Andini duduk di sisi ranjang, rambutnya tergerai, memandang kosong ke arah jendela yang menampilkan gemerlap kota KL.Dewa masuk setelah menaruh gelas di meja kecil. Ia duduk di samping istrinya, lalu meraih tangannya. “Masih kepikiran omongan Ayah tadi, ya?” tanyanya pelan.Andini mengangguk, suaranya bergetar. “Aku nggak nyangka Ayah bisa ngomong begitu. Selama ini… aku kira dia nggak pernah benar-benar mikirin aku.”Dewa mengusap punggung tangannya lembut. “Itu bentuk penyesalan dia, Sayang. Justru kamu beruntung. Dia sadar, meski agak terlambat.”Andini menoleh, matanya berkaca-kaca. “Kamu dengar sendiri, kan? Ayah bilang jangan sampai anakku nanti merasa tidak adil seperti aku dulu.” Ia menghela napas panjang. “Aku takut, Mas Dewa. Takut aku nggak bisa jadi ibu yang baik.”Dewa tersenyum tipis, lalu menatapnya dalam-dalam. “Hei, kamu udah jadi istri yang baik buat aku. Aku

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 203 Permintaan maaf

    “Eeeeh…” Zayn pura-pura garuk kepala. “Ini… apa aku salah masuk? Ini ruang olahraga?!”Naura buru-buru mundur beberapa langkah, wajahnya merah padam. “Bukan apa-apa, Bang! Tadi aku cuma… ngomong soal hadiah rumah sama mobil.”Zayn menaikkan alis tinggi-tinggi. “Ngomong soal hadiah… sambil dipelototin cowok stopless? Heh, Naura, kamu jangan bikin abang jantungan!”Dipta menghela napas panjang, tetap cool. “Zayn, tenang aja. Aku cuma jelasin maksudku. Lagian aku kan lagi olahraga, bukan sengaja mau bikin drama.”Zayn mendengus, lalu sengaja melirik adiknya. “Drama? Hmmm, iya, iya… cocok sih. Adikku sama dokter bule six pack. Udah kayak drama short.”Naura gemas sampai stamping kaki. “Bang, serius deh! Jangan bikin malu aku di depan dr Dipta!”Zayn malah ngakak sambil menepuk bahu Naura. “Santai, Nau. Lagian kalau abang jadi kamu, Abang nggak bakal nolak sih. Lihat tuh, calon suami kaya, ganteng, bonus rumah mobil… paket komplit! Hahaha!”Naura menutup wajah dengan kedua tangan, makin sa

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Paman Miliardernya   Bab 202 Kompensasi

    Setelah makan siang yang penuh kejutan itu, Naura dan Zayn pamit pulang dari mansion keluarga Dipta. Saat keluar halaman, Zayn dengan santai menerima kunci mobil yang disodorkan oleh salah satu staf. Mobil SUV mengkilap sudah siap di depan. Zayn tidak bisa menolak karena Dipta memaksanya.Naura langsung terbelalak. “Eh, Bang… itu mobil siapa?”Zayn dengan gaya sok kalem memutar kunci di jari telunjuknya. “Mobil kita. Maksudnya… mobil Abang.”Naura nyaris menjatuhkan tas miliknya. “APAA?! Kok bisa-bisanya tiba-tiba abang punya mobil kayak gini?!”Zayn menyeringai lebar. “Tadi kan Dipta udah bilang. Ini hadiah buat abang. Rumah plus mobil. Anggap aja ‘uang jaga adik’ versi sultan.”Naura menutup mulut dengan kedua tangan. “Astaghfirullah… ini beneran, Bang? Mobil SUV?! Bukan mobil rentalan, kan?”Zayn ketawa ngakak. “Rentalan kepala kamu! Kuncinya asli nih. Surat-suratnya juga lengkap. Abang resmi jadi juragan mobil sekarang.”Naura memukul pelan bahu abangnya. “Bang Zayn! Gila aja… ma

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status