Share

16. Terinspirasi

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-04-14 20:46:03

Dengan tatapan malas, Vina menatap layar laptop Rere. Kedua alisnya terangkat tinggi, saat Rere masuk ke salah satu akun ‘Goldies Internasional.’ Artinya adiknya ini adalah salah satu member fans club Dylan yang resmi dibuat oleh agensi.

“Kakak bisa nggak kasih masukan ke make up artis Lano biar dandaninnya nggak dempul begini? Lano kan laki, terkadang jadi kaya wanita.” Rere menunjukkan foto-foto Dylan.

“Kalau itu sih, kakak nggak ada kuasa.”

Setelahnya, Rere banyak memberikan bocoran tentang kehidupan Dylan. Juga tentang banyak komentar dan masukan para penggemar.

Vina sampai melongo melihat aksi para penggemar Dylan. Berpakaian unik di konser agar dapat dilirik Dylan, hingga menunggu berjam-jam di jalanan yang akan dilalui mobil sang idola.

“Kamu juga pernah begini?” Vina menatap tajam pada sang adik.

“Pernah. Tapi di bandara. Aslii tampan bangett.”

“Segitunya? Kurang kerjaan!”

“Uughh... Kak Vina nggak tau aja, lirik lagu Lano itu banyak menyembuhkan kesehatan mental orang-orang.”

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (2)
goodnovel comment avatar
ktsn-
bener niih pasti litiknya buat vina
goodnovel comment avatar
happyface
lanjutt dong. satu bab lagi, kak thorr
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   158. Tes Ulang

    "Kenapa kamu jadi marah?" Vina membalas sewot. "Aku sedang menyampaikan kabar bahagia yang kamu tunggu-tunggu sejak lama, lho."Melihat istrinya kesal, Dylan segera memeluk Vina. Wanita itu meronta sedikit, namun Dylan hanya mengeratkan pelukan tanpa berkata apa-apa.Lalu, Vina mendengar Dylan terisak pelan. Ia melepaskan pelukan dan menatap mata Dylan telah berair membuat Vina bingung."Kamu jahat, Chagiya. Aku menunggu saat-saat di mana aku merasa berdebar saat mengecek kehamilanmu. Tapi kamu melakukannya sendiri tanpaku."Kini, Vina yang gelagapan. "Eh, itu... tadi bangun tidur aku mau pipis. Dan spontan menampung air seni karena akhir-akhir ini.... ""Stop!" Dylan mencegah Vina melanjutkan kalimatnya. "Kita ulang lagi. Berdua! Anggap aku belum tau!""Ulang? Gimana?" Vina menggeleng dengan raut kebingungan.Dylan menarik pelan tangan Vina ke kamar mereka. Tepatnya ke kamar mandi. Lelaki itu menarik sebuah laci dan mengeluarkan satu box kecil alat tes kehamilan."Ayo, pipis lagi. Ak

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   157. Cocok Jadi Kakak

    “Yaaahh... kok daddy dimarahi?” Dylan kini ikut memberengut. “Asal kamu tau ya, mommy tuh yang nggak ngabari daddy kalau pindah rumah. Daddy jadi sulit ketemu mommy dan Clara.”“Hah?” Clara menatap sang mommy. “Mommy kok jahat sama daddy? Kasihan kan daddy cari-cari kita.”“Soalnya, mommy dulu marah sama daddy.”Clara beralih menatap Dylan. “Oo... daddy dulu nakal, ya. Nggak boleh gitu lagi, ya.”“Iya, nggak. Daddy sudah baik kok sekarang.” Dylan terkekeh karena diomeli putrinya.“Bagus!” Clara menatap mommynya. “Mommy juga nggak boleh kabur-kabur nggak kasih kabar sama daddy lagi.”“Iya, nggak.”“Huffttt... Ara tenang sekarang kalau mommy daddy baik-baik aja.”Rasanya sepuluh hari tidak bertemu Vina melihat sang putri lebih dewasa. Vina dan Dylan mengantar putri mereka ke kamar untuk tidur.“Mommy daddy nggak usah nemenin Ara tidur. Ara kan sudah besar.” Clara naik ke ranjang dan menyelimuti dirinya sendiri.“Ya, sudah. Selamat tidur, Clara.”Vina dan Dylan bergantian mencium Clara.

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   156. Pulang

    Dylan menyewa pesawat pribadi untuk perjalanan pulang mereka. Vina disambut Fanny -- tetangganya."Ya ampun, Kak Vina." Fanny mencium pipi kiri dan kanan. "Aku kangen banget sama Ara."Vina terkekeh. "Kangen Clara atau daddynya?""Huss." Dengan wajah malu, Fanny melirik Dylan.Dylan malah dengan sengaja melambai dan tersenyum ramah pada Fanny. Vina tergelak saat Fanny terlihat salah tingkah.Tetapi, setelahnya Fanny bisa langsung bekerja secara profesional.Vina mendapat ucapan selamat ulang tahun dari kru pesawat dan selamat hari pernikahan untuk Vina dan Dylan.Bahkan ada beberapa sudut pesawat dihias dengan buket bunga cantik. Setelah lima tahun, akhirnya Vina merasa bahagia pada hari kelahiran sekaligus hari pernikahannya.Karena menggunakan pesawat pribadi, mereka tiba lebih cepat. Dylan dan Vina juga tidak harus melewati pintu kedatangan karena mobil mereka sudah terparkir di lapangan parkir pesawat.Jam dua siang, Vina dan Dylan sudah sampai di rumah. Tampak depan, rumah sepi.

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   155. Paling Istimewa

    Bulan madu hari terakhir. Pagi-pagi sekali, Vina menggeliat karena mendengar suara musik dari ruang tamu. Ia segera menoleh ke sisi ranjang yang kosong.Secarik kertas dengan satu kotak cukup besar berada di sisi tempat biasanya Dylan tidur. Vina mengambil dan membaca catatan tersebut.“Akh... permainan apa lagi ini.” Vina mendengus dan menggeleng samar setelah membaca pesan dari Dylan.Meski begitu, Vina menuruti apa yang tertulis pada kertas itu. Dylan memintanya berdandan cantik dengan gaun yang ia siapkan.Tak butuh waktu lama, Vina siap. Gaun yang dikenakannya berwarna navy elegan berpotongan dada rendah. Panjangnya hanya selutut menambah kesan feminim.Setelah puas dengan penampilannya, Vina keluar dari kamar. Ia membuka pintu dan tertegun sejenak.Ruang tamu di depannya sudah disulap dengan dekorasi mewah. Bunga-bunga hidup dipajang di berbagai sisi. Hidangan pun tersaji cantik di meja.Dylan muncul dengan pakaian jas lengkap berwarna senada dengan gaun Vina. Ia melangkah mende

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   154. Bermalas-Malasan

    “Kamu mau aku jadi Goldies?” Vina mengerutkan keningnya.“Iya, dong. Kamu harus menjadi penggemar setiaku, yang mendukung dan bersamaku hingga akhir masa karir bermusikku.” Dylan mengangguk.“Tetapi, penggemar setiamu sudah banyak. Dari berbagai belahan bumi.”Dylan berpikir sejenak. Ia menenggak lagi air mineral dingin lalu duduk di samping Vina. Tubuhnya ia sandarkan di sofa.“Sia-sia dong aku konser di depanmu.”Vina terkekeh. “Jadi Goldies atau tidak, aku akui penampilanmu mempesona barusan. Aku menyukainya. Selama ini, aku tidak pernah fokus melihatmu saat tampil.”“Benaran?” Dylan menoleh dan menatap istrinya.Kepala Vina mengangguk tegas. “Iya. Lagipula, kamu kan nggak mau nikah sama Goldies.”Dylan jadi memikirkan ucapan Vina barusan. Benar juga. Dulu ia memang bilang begitu karena tidak mau memilih salah satu Goldies menjadi istrinya karena akan melukai Goldies lain.Menjadi Goldies itu sulit karena ketika idola mereka menikah, mungkin patah hati. Tetapi bagi Dylan, lebih sul

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   153. Konser Pribadi

    Dylan garuk-garuk kepala mendengar permintaan sang putri. Lalu, ia mendapat jawaban tepat di otaknya."Daddy kan lagi nggak ada. Kamu minta tanda tangan sama siapa?""Daddy tanda tangan sekarang terus kirim ke rumah. Bisa kan?""Jualan yang lain aja, deh, ya.""Jualan apa dong? Kalau ada mommy, Ara juga bisa jualan spagetti." Wajah Clara terlihat memberengut. "Tapi kan mommy juga nggak ada."Vina dan Dylan saling melirik. Setelah beberapa hari mereka pergi, akhirnya Clara kesal juga karena tidak ada orang tuanya."Gini, deh. Clara pernah buat gelang dari manik-manik di ruang kerja mommy, kan? Clara ingat cara buatnya?"Clara mengangguk mendengar pertanyaan sang mommy."Clara jualan gelang aja. Nanti teman-temannya bisa pilih sendiri manik-manik yang mereka mau. Bisa?"Clara terlihat berpikir sejenak lalu mengangguk-angguk. "Oke, mommy. Clara mau jualan gelang aja.""Oke. Mommy minta pelayan kirim semua manik-manik ke rumah Reino, ya.""Boleh semuanya dijual?""Boleh. Sekarang, Clara t

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status