Share

24. Penawaran Lain

Author: ReyNotes
last update Last Updated: 2025-04-17 22:38:08

Berkat Dylan yang langsung menyangga tubuh Vina, ia tidak terjatuh. Vina langsung berdiri mengetahui Dylan yang memeganginya.

“Kutanya sekali lagi, apa yang barusan kamu lakukan pada Vina?” Dylan mengulangi pertanyaannya pada Genia.

Vina melirik Genia yang terlihat berusaha menahan diri. Lalu, wanita yang cukup cantik dan berdandan trendy itu tersenyum pada Dylan.

“A – Aku tidak tau, Lano. Sepertinya tadi Vina kesandung dan akan jatuh.” Genia mencoba memberi kode pada Vina untuk membenarkan pernyataannya.

Dylan menoleh pada Vina. Keduanya bertatapan sejenak hingga Vina menggeleng samar.

“Genia mendorongku karena tidak suka aku beri masukan untuk mengatur jadwalmu.” Vina berkata jujur.

Tentu saja, Genia langsung menggeleng dengan wajah polos. “Bukan begitu. Aku hanya mendorongnya pelan saja sambil bercanda. Ternyata tubuhnya lemah dan langsung tidak seimbang.”

Alasan Genia tidak diterima Dylan. Satu tangan Dylan menggenggam tangan Vina dan menyembunyikan Vina di belakang tubuhnya. Sebi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Yiming
emang enak baru kerja dipecatt
goodnovel comment avatar
happyface
apa jawaban vina ya?
goodnovel comment avatar
Nancy G Denis
next chapter please
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   269. Nasehat Keras

    “Kamu yakin, Sayang?” Vina menatap wajah Dylan keheranan.“Sebenarnya tidak. Tetapi, aku harus melakukannya. Tolong dukung keputusanku.” Dylan menggenggam kedua tangan Vina.Vina tidak yakin dengan apa yang direncanakan sang suami. Namun begitu, kepalanya mengangguk pelan dengan senyum tipis.“Masih ada waktu jika kamu berubah pikiran. Tapi, apa pun nanti keputusanmu, aku akan selalu di sisimu.” Vina berjanji.“Aku lega mendengarnya. Kamu yang terbaik, Chagiya.” Dylan mengecup kedua tangan Vina.Genggaman tangan Vina mengerat. Ia mengembuskan napas panjang berharap masalah mereka bisa terselesaikan segera.“Umm ... tapi, aku juga punya permintaan.” Vina menatap wajah Dylan.Kepala Dylan mengangguk. “Aku mendengarkan. Katakan apa yang kamu inginkan.”Vina tidak langsung menjawab. Jari jempolnya mengelus tangan Dylan sambil berpikir bagaimana merangkai kata agar Dylan mau menuruti permohonannya.“Jadi satu tahun ini aktifitasmu akan sangat padat. Rekaman dan syuting video musik serta pr

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   268. Lega

    “Ada apa, Mimi sayang?”Mimi naik ke pangkuan Brandon. Di tangannya ada secarik kertas gambar. Anak perempuan itu tampak membisiki daddynya.Brandon mengangguk sedikit, lalu melirik Vina. Tampak daddy dan putrinya itu berbincang pelan.Vina sebenarnya sudah resah melihat sikap Mimi. Apalagi saat Brandon menatapnya sekilas. Ia takut ada yang salah yang membuat Mimi tidak nyaman.Hingga akhirnya Clara dan anak-anak lain datang. Dan ini merupakan kesempatan bagus bagi Vina untuk bertanya pada putrinya.“Clara, apa yang terjadi? Mimi kenapa?”Clara menghampiri Vina dan segera menjelaskan. “Tadi kita lagi gambar-gambar. Terus Mimi bilang ia mau gambar kucing dan minta tolong aku. Aku kan nggak bisa. Jadi aku bilang minta tolong sama Mommy Vina aja."Sesaat, Vina mengembuskan napas penuh kelegaan. Mimi hanya merasa malu untuk bicara dengannya. Vina tersenyum pada Mimi.“Sini, Mimi. Coba Auntie lihat kertas gambarnya.” Vina menjulurkan tangan ke arah Mimi.Brandon terlihat berbisik pada sang

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   267. Mulai Tertarik

    “Mimi nggak papa?” Vina bertanya pada Kelly sambil melirik Mimi yang berada di pangkuan Brandon dan seperti tidak mau lepas dari sang daddy.Tentu sebagai nyonya rumah Vina khawatir, tamu ciliknya tidak nyaman. Apalagi sejak datang, Mimi yang terlihat paling menjaga jarak.Kelly menoleh menatap putrinya lalu tersenyum. “Nggak papa. Memang begitu. Mimi itu mirip Brandon. Introvert.”Vina tersentak sedikit. “Introvert?”“Iya. Gen Brandon. Sementara anak-anak kami yang lain berbeda sifatnya.”Vina mengangguk pelan. Ia tidak ingin berdebat lebih lanjut. Meskipun dalam hati, Vina tidak setuju anak sekecil Mimi sudah dilabeli sebagai seorang introvert.Bukankah anak-anak terkadang memang pemalu dan lebih nyaman bersama orang tuanya dibanding orang yang baru ia temui?Selesai makan, semua masuk ke dalam mansion. Anak-anak berkumpul di kamar Clara dan bermain sedangkan orang-orang dewasa mengobrol di ruang keluarga.“Aku pamit lebih dulu. Tadi kemari hanya mau minta tanda-tangan Brandon. Tapi

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   266. Jarang Memuji

    Dari ruang desain, akhirnya mereka menuju taman belakang. Terdapat ruang outdoor dengan meja panjang dengan berbagai makanan yang telah tersedia secara prasmanan.Chef menunduk santun pada Brandon dan Vina. Bahkan Vina membalas dengan lambaian tangan dan senyum ramah.“Apa kabar, chef?” Kelly bertanya.“Baik, Nyonya Kelly, Tuan Brandon. Senang bertemu dengan Anda berdua lagi.”Kelly mengangguk, lalu berkata pada Vina dan Dylan. “Kalian tidak salah pilih chef. Dia salah satu chef terbaik yang menyiapkan hidangan pada pesta pernikahan kami.”“Benar. Aku juga selalu puas dengan masakan beliau.” Dylan setuju dengan pernyataan Kelly.Saat menunggu para istri mengambil makanan untuk anak-anak, Dylan mengobrol dengan Brandon. Di tengah obrolan, Brandon meminta waktu sejenak karena ponselnya bergetar.Lelaki itu menjauh sedikit untuk bicara pada ponselnya. Tak lama, Brandon kembali pada Dylan.“Apa kamu keberatan kalau Ian – asisten pribadiku bergabung?”Dylan menggeleng. “Tidak. Tentu saja t

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   265. Tamu Triyulner

    Vina menarik napas panjang dan mengembuskannya perlahan saat Juan berkata keluarga Brandon sudah datang. Ia tampak tegang menerima tamu keluarga triyulner.Clara dan Reino sudah ia breifing berkali-kali. Anak-anak Brandon masih berumur tiga tahun sehingga bermain dengan mereka harus hati-hati.Mungkin hanya Dylan yang tampak sangat santai. Vina melihat Dylan sudah akrab dengan Brandon dan menyukai cara berpikirnya yang jenius.“Be nice!” Vina mengingatkan Clara dan Reino sekali lagi saat mereka mendengar langkah-langkah kaki mendekat.“Brad!” Dylan lebih dulu menyambut dengan kedua tangan terbuka lebar.Vina melihat suaminya dan Brandon berpelukan secara maskulin. Kemudian ia menunduk santun pada Kelly yang malah menghampirinya dan mencium pipi kiri dan kanan.“Terima kasih undangannya.” Kelly berkata manis. “Aku bawa sesuatu untuk kalian.”Satu orang datang mendekat dan menyerahkan nampan berisi dua kotak.“Parfum untuk kamu dan Dylan.” Kelly memberikan kotak mewah tersebut.“Waahh,

  • Dikhianati Mantan, Dinikahi Penguasa Tak Terkalahkan   264. Clara Kangen Mommy

    "Masa anak-anak triyulner dikasi spagetti?" Vina merengut menatap sang suami."Lhoo ... spagetti kamu enak banget, Chagiya. Beda dari spagetti lain. Chef kita aja ngakuin kok."Vina terdiam. Memang selama ini yang mencoba spagetti buatannya selalu memberi pujian. Akhirnya, Vina mengangguk.Pagi-pagi sekali, Vina sudah bangun dan mempersiapkan bahan-bahan spagetti. Chef juga bersiap menghidangkan makanan istimewa.Selesai urusan dapur, Vina bergegas ke ruang bayi. Ia menyusui si kembar lalu membangunkan Clara untuk pergi les."Pagi ini mommy nemenin Daddy latihan koreografi, ya. Nanti siang kalau Daddy sudah selesai, Mommy jemput Ara.""Ara pulang sama Uncle Marcel aja. Mommy harus temenin Daddy terus. Jagain jangan sampe Daddy sakit.""Nggak papa?""Nggak papa. Kan Ara nanti langsung pulang."Vina mengelus kepala sang putri. Anak sekecil Clara harus menjadi pengertian pada kondisi daddynya dan ia terharu."Makasii, ya, Nak. Maaf, Mommy jadi jarang nemenin Clara karena ngurus adik kemba

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status