Share

Ingatan Yang Sudah Kembali

Author: Senjaaaaa
last update Huling Na-update: 2025-11-30 02:50:24

Catalina berlari sekuat tenaga, berusaha menjauh dari Hansen secepat mungkin. Ia menerobos kerumunan tamu undangan, menabrak beberapa orang tanpa peduli. Pikirannya hanya tertuju pada satu hal: melarikan diri.

"Hei! Apa-apaan sih?" seru seorang wanita yang ditabrak Catalina hingga hampir terjatuh. "Lihat-lihat dong kalau jalan!"

"Dasar tidak punya sopan santun!" umpat seorang pria yang minumannya tumpah akibat ulah Catalina.

Namun, Catalina tidak mempedulikan makian dan umpatan yang ditujukan padanya. Ia terus berlari, air mata membasahi pipinya. Ia hanya ingin pergi sejauh mungkin dari Hansen, dari tatapan dingin dan senyum menakutkan pria itu.

Baru saja Catalina berhasil keluar dari ballroom, dua pria bertubuh tinggi dan tegap menghadangnya. Dengan gerakan cepat, mereka menangkap Catalina dan menyeretnya.

"Lepaskan aku!" teriak Catalina, meronta-ronta sekuat tenaga. "Siapa kalian? Apa mau kalian?"

Namun, kedua pria itu tidak menjawab. Mereka tetap menyeret Catalina tanpa ampun. Cata
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Dikhianati Suami Payah, Dicintai Pria Berkuasa   Hansen Sakit?

    Andreas duduk di sisi ranjang rumah sakit. Punggungnya tegak, rahangnya kaku. Wajahnya tetap dingin seperti biasa, tapi kali ini jelas ada tekanan di sana, amarah yang ditahan dan keputusan yang sudah bulat. “Aku akan menikahinya.” Hansen yang setengah bersandar dengan infus di lengannya langsung terlonjak. “Apa yang kamu bilang?” Andreas tidak menoleh. Suaranya datar, tanpa ragu. “Aku akan menikahi Nadira.” “Kamu gila?” suara Hansen meninggi. “Aku memang minta kamu jaga dia. Tapi bukan berarti kamu harus menikahinya. Nana sangat mencintai Dikta. Walau aku tidak pernah setuju, yang aku pikirkan cuma satu, kebahagiaannya.” Andreas akhirnya menoleh. Tatapannya tajam, menusuk. “Kamu yakin mau biarkan adikmu menikah dengan pria yang berselingkuh?” Hansen terdiam sesaat. “Apa maksudmu?” “Bajingan itu tidur dengan adik tiri kalian sendiri,” jawab Andreas tanpa basa-basi. “Maudy.”

  • Dikhianati Suami Payah, Dicintai Pria Berkuasa   Ketahuan Hamil

    Kami berciuman lama di dalam mobil bukan ciuman yang liar, melainkan penuh desakan emosi yang tak terucap. Saat napas kami mulai terengah, Andreas melepaskanku lebih dulu. Rahangnya mengeras, matanya menatap lurus ke depan ketika ia menyalakan mesin. Sepanjang perjalanan, hanya suara mesin dan detak jantungku yang terasa terlalu keras. Lift apartemen menelan kami dalam ruang sempit. Begitu pintu menutup, Andreas menoleh. Tanpa peringatan, ia meraih wajahku dan kembali menciumku singkat, menekan, seolah ingin memastikan sesuatu. Aku membalas, jari-jariku mencengkeram kerah jasnya. Ding. Pintu lift terbuka. Kami terpisah seketika, sama-sama terdiam, lalu melangkah keluar seolah tak terjadi apa-apa. Lorong apartemen lengang. Lampu temaram memanjang seperti saksi bisu. Baru beberapa langkah, Andreas berhenti. Ia menarikku ke arahnya dan menciumku lagi, kali ini lebih pelan, lebih dalam. Aku merasakan napasnya di

  • Dikhianati Suami Payah, Dicintai Pria Berkuasa   Pahlawan Tepat Waktu

    Aku berdiri di depan cermin cukup lama sebelum akhirnya keluar kamar. Gaun hitam sederhana membalut tubuhku, rambutku tergerai rapi, make-up tipis tapi cukup membuat wajahku terlihat segar. Begitu aku melangkah ke ruang tengah, andreas sudah duduk di sofa. Kaki panjangnya menyilang, ponsel di tangan, tapi matanya langsung terangkat saat melihatku. Tatapannya berhenti terlalu lama. “Mau ke mana?” tanyanya datar. “Ada reuni teman-teman kuliah,” jawabku sambil mengambil tas kecil di meja. “Aku antar,” katanya cepat. “Gak usah. Aku dijemput teman.” Alisnya terangkat tipis. “Pria?” “Iya,” jawabku singkat tanpa menoleh. Dia diam. Terlalu diam. Udara di ruang itu terasa berubah, lebih dingin. Aku tahu ekspresi itu andreas sedang menahan sesuatu, entah apa. Aku melangkah ke pintu, sengaja menaikkan volume suaraku. “Udah lama nunggu?” Danuel be

  • Dikhianati Suami Payah, Dicintai Pria Berkuasa   Lain Dimulut Lain Dihati

    Andreas menatapku lama, jelas tak percaya. “Jadi itu pria yang mau kamu nikahi tiga bulan lagi?” Nada suaranya datar, tapi tatapannya merendahkan. “Selera kamu jelek banget.” Aku memutar mata. Kali ini tak membantah, karena aku tahu dia benar. “Pantas saja Hansen nggak setuju,” lanjutnya tanpa belas kasihan. “Tapi kamu bego, malah maksa.” Aku mencubit pinggangnya pelan tapi kesal. “Iya, aku emang bego,” kataku jujur. “Tapi aku sudah sadar. Dan soal pernikahan itu? Aku juga nggak sudi.” Andreas menoleh cepat. “Jadi kamu mau batalin pernikahannya?” Aku mengangguk. “Dia selingkuh. Aku lihat sendiri pakai mata kepalaku.” Napasku sedikit tercekat. “Dan aku… aku juga sudah tidur denganmu. Mana mungkin aku menikah sama dia.” Tatapan Andreas berubah sinis. “Jadi kamu ngarep aku nikahin kamu?”

  • Dikhianati Suami Payah, Dicintai Pria Berkuasa   Gigolo?

    Aku membuka mata dengan kepala masih terasa berat. Pelipisku berdenyut saat tanganku terangkat refleks menyentuhnya. Selimut menyelimuti tubuhku dan aku sadar, di baliknya aku telanjang. Aku memejamkan mata sejenak. Ingatanku kembali utuh. Semua yang terjadi semalam. Bukan sekali. Lebih dari itu. Seperti dua orang yang larut rindu dan hasrat. Rasa malu menghantamku telak. Pintu terbuka pelan. Andreas masuk membawa semangkuk sup hangat. Uapnya naik perlahan, aromanya lembut dan menenangkan. Aku ingin menghilang saja. Kalau bisa berubah jadi semut dan bersembunyi di lubang tikus, aku akan melakukannya sekarang juga. Aku menunduk. Jemariku meremas ujung selimut, menutupi dada seolah itu bisa menyembunyikan rasa kikukku. Andreas meletakkan mangkuk di meja kecil di samping ranjang, lalu duduk di tepinya. Wajahnya tetap tenang, dingin seperti biasa seolah semalam hanyalah satu kejadian yang sudah selesai dan tersimpan rapi.

  • Dikhianati Suami Payah, Dicintai Pria Berkuasa   Malam Karena Obat

    Malam itu tubuhku benar-benar di ujung batas. Tenagaku sudah terkuras habis sejak pagi, tapi aku masih harus menemani Pak Nolan. Bayu sudah mengingatkanku berkali-kali, kontrak ini penting. Sangat penting. Tapi tidak ada yang lebih penting dari keselamatanku sendiri. Kami duduk di ruang privat restoran itu. Lampu temaram. Musik pelan. Terlalu pelan. Terlalu sunyi. Tatapan Nolan membuat kulitku meremang. Dia memesan minuman. Aku menolaknya. “Aku tidak minum alkohol,” kataku dingin. Aku melihat perubahan kecil di wajahnya, senyum yang gagal disembunyikan. Senyum bajingan. “Tenang saja,” katanya ringan. “Ini tanpa alkohol.” Gelas diletakkan di depanku. Aku memperhatikannya dengan seksama. Aromanya normal. Warnanya normal. Tidak ada yang mencurigakan. Aku t

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status