Share

Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner
Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner
Author: Allina

1. TIDAK ADA BANTUAN

Author: Allina
last update Huling Na-update: 2023-08-09 15:35:44

“Rey, anakmu kejang-kejang, ibu terpaksa membawanya ke rumah sakit. Kamu nanti segera susul kami ya.”  Seorang wanita yang merupakan tetangganya dan di mana Reyhan menitipkan Kaesha putrinya, menghubungi.

Reyhan sedang bekerja di sebuah bar sebagai seorang pelayan, hiruk pikuk suasana bar dan dentuman musik disk jokey yang keras membuat dia tidak bisa dengan jelas mendengar suara itu.

Reyhan hanya mendengar kalimat ‘anaknya kejang-kejang’ dan itu langsung menyambar hatinya seperti petir yang menggelegar.

“Rey, kapan kamu datang? Kita harus membayar administrasi, juga biaya penanganan pasien yang tidak sedikit. Jika tidak, anakmu tidak akan mendapatkan perawatan. Kaesha tidak bisa menunggu.” Suara itu kembali menghantam telinganya.

Apa yang harus dia lakukan sekarang? Bahkan di dompetnya saat ini hanya ada uang 5000 rupiah.

Setelah berpikir sejenak, Reyhan turun dari tangga kayu solid, menuju meja bar. “Aku ijin pulang, anakku sakit,” ujar Reyhan pada temannya, kemudian berlari keluar.

Pria bernama lengkap Reyhan Adipati Sunarya itu pergi menggunakan motor bututnya, meski gerimis hujan sejak tadi tidak berhenti tapi dia tidak menyerah, dia harus mendapatkan uang dan menyelamatkan anaknya.

Tiga puluh menit kemudian, Reyhan tiba di sebuah rumah mewah milik keluarga Fernando, mantan istrinya. Dia memberanikan diri untuk datang karena dia percaya bahwa hubungan darah antara ibu dan anak tidak akan bisa dipisahkan.

Ding Dong …

Tidak ada seorang pun yang datang untuk membuka pintu.

Ding Dong …

Pria itu membunyikan bel lagi.

Saat ini, seorang wanita berambut panjang, mengenakan dress pendek yang mengikuti lekuk tubuhnya, berjalan dari arah gerbang sambil merangkul seorang pria dengan mengenakan barang bermerek di seluruh tubuhnya.

Dia adalah Allesia, mantan istri Reyhan dan ibu kandung Kaesha. Sedangkan pria di sampingnya mungkin adalah kekasihnya yang baru.

Saat pandangan matanya melihat mantan suaminya, ekspresi di wajahnya berubah, dia mundur ke belakang seperti melihat hantu, “Kamu … kamu Reyhan?”

“Kenapa kamu muncul lagi? Kenapa kamu tidak mati saja, dasar sampah!” ujar Allesia tiba-tiba.

“Reyhan?” Mata pria yang berada di samping Allesia langsung berbinar, pria itu seperti mengingat sesuatu.

“Allesia, siapa ini?” tanya pria itu lagi sambil tertawa.

Dia …” Wajah Allesia menjadi pucat, sesaat dia tercekat dan tidak bisa berkata.

Setelah itu, mata pria tadi berubah menjadi penuh ejekan, “Kamu adalah suami tidak berguna itu, ya? Ternyata kamu masih punya nyali untuk datang?”

“Allesia, kamu lihat! Sepasang matanya yang bodoh sedang menatap kita.”

Di rumah ini, terdengar sekali demi sekali suara ejekan, membuat Allesia merasa hampir gila dan sangat malu.

“Aku pacarnya Allesia, Devan Subroto, ayahku adalah corporate manager di Sunarya Group.” Pria itu perlahan merangkul Allesia, provokasi di matanya sama sekali tidak disembunyikan.

Sunarya Group?

Mendengar perusahaan itu, pandangan Reyhan berubah menjadi dalam, tangannya mengepal erat, seraya menatap pria itu dengan tatapan nyalang.

"Kamu begitu sombong seakan-akan Sunarya Group adalah milikmu!" ujar Reyhan menyeriangi.

“Memangnya kamu siapa? Pemilik Sunarya Group?" Devan terpancing oleh perkataan Reyhan.

Wajahnya menyiratkan cemoohan mendengar perkataan Reyhan terhadapnya.

"Hanya karena kamu menyandang nama belakang yang sama, bukan berarti kamu bagian dari keturunannya! Jangan mimpi!" Perkataan Alessia memancing tawa keduanya yang menatap Reyhan dengan pandangan menghina.

Reyhan hanya bisa menggertakan gigi mendengar cemoohan mantan istrinya itu. Padahal, faktanya Reyhan adalah pewaris resmi Sunarya Group yang merupakan salah satu keluarga kaya raya di negara itu.

Dia yang dulu begitu kuat dan memiliki segalanya di tangannya, jika orang biasa ingin melawannya, maka baginya mereka hanyalah semut yang mencoba untuk mengguncang pohon besar.

Namun, perselisihan Reyhan dengan ibu tirinya membuatnya diusir oleh ayahnya dari keluarga tersebut. Reyhan pun bersumpah tak akan kembali ke keluarganya setelah mengalami penghinaan yang begitu besar.

“Kamu masih tidak cepat pergi? Apa kamu masih belum cukup untuk dipermalukan?” Melihat Reyhan masih berdiri dengan bodoh di sana menghadapi ejekan Devan, Allesia sangat ingin segera menendangnya keluar.

Reyhan langsung menatap mantan istrinya beserta pacarnya itu dengan tajam, berusaha meredam amarah yang telah menumpuk di ujung ubun-ubunnya.

“Allesia, Kaesha kejang-kejang dan sekarang sedang berada di rumah sakit. Maukah kamu menjenguknya?” tanya pria itu merendahkan nada suaranya.

Allesia menggigit bibirnya dengan erat, ekspresi wajahnya terus berubah. “Menjenguknya? Mungkin yang kamu harapkan dari aku tidak sesederhana kata menjenguk, kamu butuh biaya untuk perawatan Kaesha, kan?”

Mata Allesia tiba-tiba berubah menjadi jijik, “Reyhan, sampai saat ini bahkan kamu tidak bisa memberikan apa-apa untuk Kaesha. Lihat penampilanmu? Tidak tahu apa yang kamu lakukan setelah berpisah dariku, tidak memiliki mobil dan tempat tinggal yang layak, ke depannya wanita mana yang mau menikah denganmu?”

“Jujur saja, aku tidak ingin pacarku salah paham. Sudah lama, aku telah menganggap Kaesha mati dari hidupku, sudah tidak ada ikatan lagi diantara kami. Dan rumah ini bukan panti sosial di mana kamu bisa seenaknya meminta sumbangan untuk pengobatan anakmu.”

Allesia merangkul lengan Devan, “Devan pernah mengatakan bahwa ayahnya akan membantu kerjasama antara Sunarya Group dan perusahaan kami, Devan barulah pria yang cocok denganku.”

Setelah mendengar ini, Reyhan hanya menghela napas, yang dia tidak habis pikir bagaimana seorang ibu bisa dengan mudahnya melupakan darah dagingnya sendiri. Bahkan seekor anjing saja tidak tega untuk menyakiti anaknya.

Reyhan benar-benar marah, tangannya mengepal dengan kuat sampai buku-buku jarinya tercetak. Lalu, merasa kedatangannya sia-sia, dia langsung berbalik dan meninggalkan kedua pasangan yang nampak memperlihatkan pandangan mencemooh ke arahnya.

Setelah keluar dari gerbang rumah tersebut, ia terduduk tak berdaya. "Aku tak mungkin menghubungi keluargaku yang telah mengusirku!" geram Reyhan seraya menyugar rambutnya.

Sementara itu, tak jauh dari Reyhan yang tengah terduduk lesu di motornya, seorang pria di dalam sebuah mobil mewah tengah memandang ke arahnya.

“Tuan Muda, keadaanmu ternyata semenyedihkan ini…”

Seraya memakai kacamatanya kembali, pria misterius itu langsung pergi melesatkan mobilnya entah kemana.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (3)
goodnovel comment avatar
yani22kusuma
menunaikan janji hutangq pada allina.....
goodnovel comment avatar
Rieza Amalia
uhuyyy novel baru nih. lanjutkan ...
goodnovel comment avatar
Aisyahnee
Jadi ingat Single Daddy.. awas kamu ya Alissa kalau nanti ngaku2 jadi mama Keasha setelah tahu Reyhan itu orang kaya. Tek pites empedumu.. hehehe..
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner   BAB 177. EXTRA CHAPTER

    Elaine merasa dia sudah berusaha adil pada kedua anaknya. Tapi entahlah namanya pemikiran orang dia tidak bisa menebak.Elaine mengerucutkan bibirnya, “Bagaimana bisa aku begitu menyayangi anak itu, aku memarahinya satu kali maka dia akan membalas 10 kali. Anak itu begitu pandai berbicara, dia pantas menjadi penerusmu.”“Abi ingin menjadi seorang pengacara, menegakkan keadilan.” Elaine tersenyum.Tahun ini Kaesha sudah berusia 17 tahun dan Abimanyu 11 tahun. Saat itu Reyhan datang ke kamar putrinya, dengan canggung berkata, “Bagaimana dengan sekolahmu?”“Papa.” Kaesha tidak lantas menjawab, lantaran kaget dengan sosok papanya yang masuk ke kamar. Perasaan campur aduk kini memenuhi seluruh ruangan.Reyhan tidak akan secanggung ini jika bertemu dengan Abimanyu atau sekedar mengobrol dengannya, mungkin karena Abimanyu adalah laki-laki sedangkan Kaesha adalah seorang putri yang sudah remaja. Sangat tidak baik jika dia memberikan kesan yang buruk.“Sekolah, baik Pa.”“Tahun depan kamu suda

  • Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner   176. ENDING 2 (AKHIR KEBAHAGIAAN)

    Reyhan diberitahukan seperti itu, tidak kalah paniknya dengan Elaine. Dia berlari keluar dan memanggil sopir untuk menyiapkan mobil. Setibanya di rumah sakit, Elaine didorong menggunakan brangkar. Dokter dan perawat lalu masuk melihat kondisi Elaine. Dokter mencium cairan itu dan berkata dengan gugup, “Nyonya, jangan bergerak, cairan ketuban pecah. Aku akan segera perintahkan untuk mempersiapkan ruang persalinan dan dokter kandungan yang akan menanganimu.” Setelah mendengar itu, wajah Elaine menjadi pucat. Cairan ketuban pecah itu artinya anak akan segera lahir, tapi kandungannya baru berusia 7 bulan. “Dokter, tolong lakukan yang terbaik!” Elaine memegang perutnya dengan cemas dan bibirnya bergetar hebat. Reyhan pernah mendampingi Allesia melahirkan tapi dia tidak pernah menghadapi hal seperti ketuban pecah dan lain sebagainya. Karena dia merasakan ada keanehan, dia lalu bertanya pada dokter, “Apa yang terjadi, Dok?” “Istri anda akan dibawa ke ruang persalinan karena air ketubann

  • Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner   175. ENDING 1

    “Maaf Tuan, tiba-tiba ada seorang wanita yang muncul di depan mobil. Untung saja saya cepat menginjak rem, kalau tidak hasilnya akan parah sekali.” Supir sudah berkeringat dingin karenanya.“Turun dan lihat kondisinya. Jangan menunda waktu dan cepat bereskan.” Reyhan berbicara sembari melirik jam tangannya. Sama sekali tidak ada maksud untuk ikut turun dari mobil.Supir buru-buru mengangguk, mendorong pintunya dan turun dari mobil. Di depan mobil Mercedes hitam, seorang wanita duduk dengan sangat lemah. Kulit kakinya tergores membuat dia terus saja menangis kesakitan.Ketika perempuan itu mendengar ada orang yang mendekatinya, dia langsung menatapnya dengan air mata yang sudah membasahi wajahnya. Alhasil, rencananya gagal, yang keluar bukanlah CEO yang tadi bersamanya.“Nona, apakah tidak apa-apa?” Supir berjalan menghampirinya, lalu melihat perempuan itu dari ujung kaki ke ujung rambut. Ketika tidak menemukan luka serius pada tubuhnya, kecuali kaki yang tergores sedikit, supir itu ba

  • Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner   174. TIDAK BERHASIL

    “Hallo, Nona Elaine. Aku Audi putri kedua dari Pak Walikota. Maaf dari tadi aku belum sempat menyapa.” Audi memegang tangan Elaine.“Tuan Reyhan, apa kabar?” Audi tidak lupa menyapa Reyhan, dibandingkan dengan Andin, Audi jauh lebih agresif dan terlihat berterus terang.“Nona Elaine, sekarang kamu sudah bergabung dengan wanita kelas atas. Mari aku perkenalkan teman-temanku. Kamu pasti bisa menyesuaikan diri dengan mereka.” Dengan cepat Audi menarik tangan Elaine agar menjauh dari Reyhan.Selang waktu berjalan, Reyhan sudah menghabiskan wine yang ada di gelas. Tiba-tiba seorang pelayan datang lagi menghampirinya, dan mengatakan bahwa Elaine sedang menunggunya di lantai atas dan meminta untuk ke sana.“Tunggu, untuk apa istri saya ke atas? Ini rumah pribadi, bukan hotel yang bisa dia masuk sesuka hati.”“Nona kedua mengatakan kalau Nyonya Elaine merasa tidak nyaman pada perutnya. Dia lalu membawa Nyonya Elaine beristirahat di kamarnya.”Reyhan merasa ini cukup masuk akal, tapi sebelum i

  • Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner   173. BERTEMU DENGAN TEMAN KULIAH

    “Ceritanya sangat panjang, bahkan aku saja tidak tahu harus menceritakannya darimana.” “Ya Tuhan! Sungguh dia bahkan tidak mengundangku dalam pernikahan kalian. Apa dia sudah tidak menganggapku sebagai teman lagi?” Dania dari tadi begitu banyak pertanyaan dan Elaine tidak bisa menjawab semuanya. Dia dan Reyhan bisa dibilang memang sudah menikah, tapi pesta pernikahan dan acara lainnya bahkan belum diadakan sama sekali. “Apakah kalian menikah secara diam-diam?” Dania sungguh orang yang tidak bisa mengontrol ucapannya. “Bisa dibilang seperti itu, dan aku rasa itu juga cukup baik.” Dari ucapan Elaine, Dania bisa menyimpulkan bahwa wanita di hadapannya ini adalah wanita sederhana juga cantik. Reyhan menatap mereka dengan dingin, hatinya sudah dibakar oleh perasaan cemburu terhadap Dania yang jelas-jelas tidak sebanding dengan dirinya dilihat dari sisi manapun. Ketika Dania merasakan tatapan Reyhan, dia lalu berkata padanya, “Reyhan, kamu tidak mengundangku di hari pernikahanmu. Diam

  • Dikira Duda Miskin Ternyata Kuadriliuner   172. ROBOT BARBIE

    Di dalam sebuah ruangan, ada boneka barbie besar seukuran dirinya. Boneka itu bisa bergerak dan memberi hormat, bagaikan robot tapi sangat mirip dengan manusia sungguhan.Hanya saja ketika tahu bahwa tangan Kaesha sedang memegang remote untuk menggerakkannya, Elaine tersenyum padanya.“Nyonya, apakah ada yang bisa dibantu?” Betapa terkejutnya Elaine, ternyata robot itu bisa berbicara.“Di mana kalian mendapatkan robot seperti ini?” tanya Elaine penasaran.“Robot barbie ini didatangkan langsung dari German oleh papa. Papa sudah memesannya selama satu tahun, dan bertepatan dengan hari ulang tahun Kaesha, robot itupun selesai dirakit. Jadi papa menjadikannya sebagai hadiah untuk Kaesha.”Elaine sungguh tercengang mendengarnya, apakah mereka benar-benar tidak memiliki tempat lagi untuk menyimpan uang. Hanya ulang tahun seorang anak kecil berusia 6 tahun, apakah perlu menghamburkan uang seperti ini?Apakah putranya nanti juga akan dimanjakan hingga ke atas langit ke tujuh seperti ini? Ya t

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status