Share

Kehilangan kewarasan

Dua bulan kemudian ....

"Hesti ... Ibu-ibu lihat, Hesti pulang!" Eni berteriak dan berlari ke jalanan. Setiap orang yang dia lihat akan diberitahu tentang kepulangan Hesti. Kepulangan yang dia yakini dalam pikirannya sendiri.

"Mau lihat mobil mewah? Ayo ke rumah, nanti aku ajak kalian keliling kota," seloroh Eni saat para Ibu-ibu mengelilingi gerobak sayur.

"Lihat ini, Bu Diah, gelang yang Hesti pilihkan. Bagus nggak?" Dengan takut-takut Diah mengangguk lalu berlari kecil menjauhi gerobak sayur. Tujuannya berbelanja seketika buyar, yang ada justru ketakutan karena bertemu dengan Eni.

"Nur ... Nur! Keluar kamu, ada ponakan datang dari kota malah nggak kamu tengokin. Entar nyesel loh nggak dapat sangu (uang saku) dari Hesti," teriak Eni di depan rumah Nur.

Mendengar keributan yang Eni buat, Nur keluar dan membawa kakak sulungnya itu duduk di depan teras. Diambilnya teh hangat yang sudah dia siapkan setiap pagi, k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Erick Poeswa Joenaidi
semakin sedikit aja babnya, pepek penulisnya
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Yak ada yg jd gila .........
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status