Share

Kau Dipecat!

"Nona tidurlah di ranjang. Saya akan tidur di sofa. Saya tidak akan memaksa Anda kalau Anda belum siap Nona," ucap Arga dengan tatapan keraguan.

Setelah pernikahan ekpress itu, kini keduanya berada di dalam kamar dengan status pengantin baru.

Maria lantas menatap lekat wajah Arga.

'Sepertinya, pria ini tidak jahat,' pikirnya.

Perempuan itu pun tersenyum dan berucap pelan, "Terima kasih."

Seketika Arga merasa iba dengan calon istrinya itu. Perlahan, ia pun tersenyum. "Anda jangan takut, Nona. Saya tidak akan menyakiti Anda. Saya akan menjaga Anda dengan sangat baik. Maaf kalau saya belum bisa membawa Anda pergi dari rumah ini karena Tuan Askara tidak mengizinkan kita pergi," ucap Arga.

Maria mengangguk lemah, wanita itu pun memilih untuk masuk ke dalam selimut, sedang Arga menuju ke sofa.

Tubuhnya sudah sangat lelah dengan drama hari ini.

****

Esok harinya, Arga yang sudah rapi bersiap untuk menjalankan aktivitasnya.

Namun, dia dibuat kaget karena ada orang asing di rumah itu, dan sepertinya usianya tak jauh berbeda dari Arga.

"Ah kebetulan kau turun Arga, ada yang mau aku bicarakan denganmu," ucap Tuan Askara.

Arga pun mendekati majikannya. Di sana, ada juga ada Nyonya Askara dan Tantenya Maria.

"Iya Tuan, ada apa ya?" tanya Arga.

Dia sudah memiliki firasat tak baik, melihat kedatangan pria lain di rumah itu dengan menggunakan pakaian rapi ala sopir pribadi.

"Begini Arga, mulai sekarang tugasmu akan digantikan oleh Bambang. Kau lakukan saja tugasmu dengan baik," ucapnya.

"Apaaa Tuan? Saya dipecat?" tanya Arga kaget.

Tuan Askara hanya tersenyum santai. "Bisa dibilang begitu."

"Tapi, kenapa Tuan? Anda kan tahu saya harus membiayai hidup orang tua saya di kampung."

"Terserah aku dong mau mempekerjakan siapa," sahut Tuan Askara, membuat Arga kesal.

"Sekarang kembalilah ke atas, temani adikku sarapan," imbuhnya lagi.

"Baiklah Tuan, kalau Anda memang sudah tidak membutuhkan saya, saya akan mencari kerja di tempat lain. Saya pamit dulu," ujar Arga menahan emosi.

Pria itu lalu melangkah menjauhi anggota keluarga Askara yang selalu menghina status sosialnya itu.

"Bisa apa kau huh, mau mencari kerja di tempat lain? Sudah tinggal saja di rumah, dan cepat berikan yang aku mau agar kau bisa keluar dari rumah ini!" seru Tuan Askara.

"Kalau Anda berkenan, izinkan saya mengajak Nona Maria untuk tinggal bersama saya," ucap Arga.

"Saya berjanji akan menghidupi beliau secara layak," tambah Arga lagi.

Mendengar itu, Tuan Askara lantas memberi kode pada Bambang untuk pergi dari sana. Dia tak ingin pembicaraannya didengar oleh sopir barunya.

Tuan Askara segera berdiri, lalu mendekati Arga. Ia menatap lekat pria yang sudah sah menjadi adik iparnya.

"Mau kau kasih makan apa adikku di luar, huh? Batu?" cercanya.

Tanpa perasaan, Tuan Askara menghina Arga, hingga dua wanita beda usia itu pun ikut tergelak.

"Hahahaha, sudah enak hidupmu tinggal di sini! Masih mau banyak tingkah? Cih, dasar orang miskin tak tahu diri!" sambar Nyonya Askara yang selalu bersemangat menghina Arga.

Entah apa salah Arga, hingga membuat dua wanita ini begitu membencinya.

"Kau memang suami dari keponakanku, tapi hanya suami SEMENTARA!" Dahlia ikut menyudutkan Arga.

Tangan Arga mengepal.

Sepertinya, dia harus segera mencari tahu fakta tentang dirinya agar bisa membalas dendam pada orang-orang sombong ini.

Untungnya, emosi Arga bisa tertahan karena sang kepala pelayan mendekat ke arah mereka.

"Tuan Arga, Nona Maria menunggu Anda untuk sarapan," ucap sang pelayan.

"Tuan Arga?"

Tiga orang bermulut kejam itu membeo.

"Bi, dia hanya sampah dan orang miskin. Meski dia adalah suami Maria, tapi di mata kami dia tetap sampah," ucap sang Nyonya kejam.

Dada Arga bergemuruh hebat. Ingin rasanya dia menampar wanita bermulut kejam yang selalu menghinanya.

Namun, Arga tahu dia tak pantas melakukan itu. Arga lantas memilih naik ke lantai dua, tanpa membalas hinaan majikannya.

"Awalnya, aku tak berharap menjadi anak pria kaya itu. Tapi, jika itu benar, kupastikan kalian menderita," batinnya dalam hati.

*****

Siang harinya, Arga kembali bertemu di rumah sakit.

Dengan kecanggihan alat di rumah sakit itu, akhirnya hasil tes DNA itu pun keluar.

Jantung Arga berdetak sangat kencang. Meski tadi sesaat ia mengharapkan menjadi anak orang kaya, hati kecilnya berharap bahwa dirinya adalah anak kandung dari ayah dan ibunya.

Merekalah yang sudah membesarkan Arga walau di tengah kekuarangan.

"Sebelum Tuan Muda membuka hasil tes DNA itu, sebaiknya Anda lihat dulu video ini Tuan," ucap asisten Tuan Gavin mendadak.

Pria bertubuh kekar itu segera menyerahkan ponselnya kepada Arga.

"Arga memang bukan anak kandung kami," ucap ayahnya berusaha tegar.

Sang Ibu pun menduduk. "Wa--waktu itu, kami menemukan Arga di pinggir jalan."

Setelah mengucapkan itu, kedua orang tua Arga memperlihatkan barang-barang Arga sewaktu pertama kali ditemukan.

Mata Arga pun membelalak dan berkaca-kaca saat melihat rekaman video berdurasi sepuluh menit itu.

Bahkan, tanpa disadarinya, air mata pun lolos. Kenyataan ini sungguh menyakitkan.

Harusnya, Arga bahagia dengan kenyataan bahwa dirinya anak dari konglomerat nomor satu di Ibukota, kan? Tapi, kenapa rasanya sesakit ini?!

Tak menunggu lama, Arga pun membuka amplop coklat dari rumah sakit yang masih tersegel.

[ Probabilitas DNA antara Arga dan Gavin Dewantara adalah 99,99% ]

Dia mulai membaca kesimpulan akhir tes tersebut dan benar saja, Tuan Gavin Dewantara adalah Ayah biologis Arga.

Arga menangis, sementara Tuan Gavin segera memeluk anaknya itu dengan erat. "Bertahun-tahun, Papa mencari keberadaanmu," lirihnya, "bahkan, semua orang menganggapmu sudah meninggal, tapi Papa yakin kau masih hidup."

"Sampai akhirnya Papa mencoba untuk ikhlas, Tuhan malah mempertemukan kita Nak."

Wajah Tuan Gavin memerah. Ada banyak emosi di wajah pria paruh baya itu.

Hanya saja, Arga masih menunduk, hingga Tuan Gavin menyadarinya.

Pria paruh baya itu pun terdiam dan berlutut untuk menatap mata putra yang selama ini dicarinya.

"Kembalilah, Nak. Hanya kau satu-satunya ahli waris seluruh kekayaan keluarga Dewantara."

Komen (15)
goodnovel comment avatar
Sobron Van Persie
buka kuncinya woe, kalo gak dibuka gw hapus nie aplikasi.
goodnovel comment avatar
Yudiyanto Yusuf
bangsaaaaat, nyesaal q dh dowload
goodnovel comment avatar
made wiyarta
anjing mau baca aja bayar. taek
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status