Share

77. Kedatangan Tamu

“Kalau aku belum siap?” Nawa memicing.

“Aku paksa.”

Brama mendekatkan wajah, lalu mengambil jarum di bawah dagu sang istri. Dua bibir mereka saling bertemu, melebur menjadi satu. Tangan Brama melepas paksa penutup kepala Nawa, melepas pula penjepit rambut. Surai hitam nan panjang yang menjadi candu Brama tergerai indah.

“Sir.” Nawa melepaskan diri dengan napas terengah-engah. Sementara mata Brama sudah berkabut sayu siap menerkam istrinya.

Kancing baju atasan Nawa mulai dibuka oleh sang suami. Brama juga melepas tas Nawa dan diletakkan begitu saja di lantai.

“Sir! Ini di ruang tamu. Dasar nggak tahu tempat!” Nawa memukul pundak Brama. Wanita itu tergelak.

Beruntung semua jendela masih tertutup rapat hingga tidak ada rasa takut kepergok orang atau takut jika ada yang mengintip.

“Sudah nggak sabar, Sayang. Aku sudah lama tersiksa.”

Atasan Nawa dilepas, lalu dilempar ke sembarang arah oleh Brama. Tubuh setengah polos itu lalu digandeng menuju kamar. Nawa menahan tawa.

“Dasar! Ada
Zuya

Lagunya berjudul Give Me Your Forever. Lagu itu selalu menemani saya saat nulis Brama. Biar kayak soundtrack-nya gitu. Uhuk!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Kuripa Jeh
duh,,,kacian deh kamu sir brama......author nya jahat sekali menyiksamu. mau belah duren aja ada aja halangan dan rintangan....
goodnovel comment avatar
Nanik Ifayanti
wkwkwkwk,,, padahal udah jauh-jauh mau unboxing......
goodnovel comment avatar
Yuli Maulana
whaaat ....pusing seluruh badan sir brama nya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status