Share

Part 16

Setelah pesanannya datang, ia segera melangkah keluar restoran. Lalu coba menghubungi Rain, Ah benar, aku tidak punya nomornya, batinnya, setelah berkali-kali mencari nama Rain yang tak kunjung ditemukan di daftar kontak.

Ia berjalan dengan perlahan ke ujung restoran sembari menyeruput cola dan mengetuk pria itu dari luar jendela untuk memberi kode kalau ia akan menunggu di luar.

Rain yang sudah selesai dengan makannya, melangkah ke sink (tempat cuci tangan) dulu untuk membersihkan kedua tangannya dari sisa makanan.

Matanya melirik ke kaca yang terpampang di dinding memperhatikan penampilannya sendiri. Dua jarinya merapikan rambut bagian depannya yang sedikit turun menutupi dahi. Ia adalah pria yang cukup perfectionist terutama dalam hal penampilan dan pekerjaan. 

Sikap dinginnya bukanlah sem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
lakjeri.pakki
Wekwkwkekk .... aduhhhhhh
goodnovel comment avatar
Martalena Ketaren
aduhh.... jadi pengen muda lagi...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status