Bela sengaja menitipkan surat pengunduran dirinya, karena dia tak ingin berjumpa dengan See han.
Walaupun sebenarnya dalam hati nya dia sangat ingin bertemu, tapi dia sangat takut dengan ancaman tuan besar.
Bela pun terpaksa harus meninggalkan kota dimana dia dilahirkan,untuk menghindari See han.
Uang yang diberikan tuan besar tidak di terima oleh Bela, Bela memakai uang tabungannya untuk pindah.
Setelah menitipkan surat pengunduran dirinya, Bela kemudian kembali kerumah untuk membereskan barang bawaan nya.
Bela hanya membawa pakaian dan beberapa barang saja, sebagian barang yang ada di rumah nya, di berikan nya kepada para tetangga nya.
Setelah selesai membereskan semua barang bawaannya, kini Bela, ibu dan kedua adiknya, menunggu mobil yang akan mengantarkan mereka.
Sementara itu, setelah menerima surat pengunduran diri Bela, See han meminta asisten nya untuk mencari tahu keberadaan Bela.
See han mulai curiga dengan Ayahnya,berhenti nya Bela bekerja dari perusahaan nya,pasti ada kaitannya dengan Ayah nya.
See han pun ingin menemui Ayah nya yang sedang bersantai, tapi saat See han hampir sampai, See han tak sengaja mendengar pembicaraan Ayah nya dengan seseorang.
"Bagus, pastikan dia tidak lagi berjumpa dengan anakku. "ucap tuan besar dengan orang di seberang telepon.
Mendengar itu, See han langsung masuk, tanpa bertanya kepada Ayahnya.
"Sampai kapan Papa akan terus mengatur hidup ku! "ucap See han
"Ini demi kebaikan mu. "ucap tuan besar
" Ini bukan untuk kebaikan ku, tapi kebaikan Papa. "jawab See han
Tuan besar yang terkenal sangat kejam dan ambisius itu, hanya tersenyum tanpa merasa bersalah sedikit pun.
See han yang sudah mengenal watak ayahnya, hanya bisa pergi dengan kesal.
Selama peristiwa kemarin, See han tak lagi bisa keluar tanpa pengawal. kemanapun dia ingin pergi harus dikawal.
See han merasa seperti dipenjara di rumahnya sendiri.
Sementara itu. dirumah Bela,Mobil yang menjemput Bela sudah tiba, Bela, Ibu, dan kedua adiknya pun berangkat.
Bela berencana pindah ke kota tempat teman kecilnya dulu, sebelum berangkat Bela sudah mengabari teman nya itu.
Sekitar enam jam perjalanan, Bela akhirnya tiba di rumah temannya itu, karena hari sudah malam, Bela sementara menginap dirumah temannya itu
Temannya itu bernama Qori, Hubungan pertemanan Mereka sangat dekat, Bahkan Bela sudah menganggap Qori seperti keluarga.
Walaupun Qori meminta Bela agar tinggal saja di rumahnya, Tapi Bela tak ingin merepotkan Qori.
Bela pun meminta Qori untuk menemaninya mencari tempat tinggal, Qori pun menemani Bela.
Setelah mengurus keperluan Ibu dan kedua adiknya, Qori dan Bela berangkat mencari tempat tinggal.
Sudah setengah hari, tapi tak juga mendapatkan rumah yang di inginkan,akhirnya mereka pun pulang.
Sesampainya dirumah, Qori melihat Bela yang termenung. Qori pun menghampiri Bela.
"Sudahlah jangan terlalu dipikirkan, untuk sementara kamu, ibu dan adik adik tinggal lah disini. " ucap Qori
Bela yang tadi nya termenung langsung tersadar saat mendengar Qori berbicara.
"Apa tidak merepotkan kamu nanti, " ucap Bela
"Ya ampun Bela, kamu ini seperti sama orang lain saja. " jawab Qori
Mendengar ucapan teman baiknya itu, Bela pun tersenyum dan memeluk nya.
"Tapi besok, temani aku cari pekerjaan ya, " ucap Bela kemudian
"Oke bos. " jawab Qori sambil mengangkat tangan nya, dan membentuk jarinya seperti huruf O.
Setelah itu mereka tertawa bersama.Keesokan pagi nya, See han mencoba kabur dari rumah. tapi ketahuan sama pengawal.
Akhirnya dia gagal lagi untuk kabur, dan asisten yang dia minta mencari tahu keberadaan Bela, tak mengetahui dimana Bela tinggal sekarang.
Saat sedang melamun, tiba tiba adik bungsu See han datang ke kamar See han.
"Hallo, kakak ku tersayang, adikmu sudah pulang. " ucap Sha qila
See han yang tadi nya melamun tiba-tiba tersadar, adiknya yang sekolah diluar negeri pulang karena libur.
Melihat adiknya itu, See han muncul ide, dia meminta adiknya agar menemaninya keluar.
Adiknya itu langsung setuju, tapi dengan syarat harus membelikan tas branded buat dia.
Tanpa pikir panjang,See han langsung mengiyakan.Akhirnya See han dan Sha qila, keluar rumah walaupun dengan pengawal.
Ternyata hari ini tuan besar akan berangkat keluar negeri, See han pun senang karena dia bisa tidak pulang, karena tak akan ada yang akan mencari.
Setelah berhasil keluar rumah, tempat pertama yang jadi tujuan See han adalah rumah Bela.
See han pun melajukan mobilnya menuju rumah Bela.
Namun sesampainya dirumah Bela, See han kecewa karena Bela sudah pergi.Sha qila yang melihat kakaknya mencoba menghibur.
"Kakak, sudah jangan sedih, kalau kakak sangat mencintai nya, aku akan bantu kakak cari. " ucap Sha qila.
"Kemana kita akan mencarinya kakak tidak tahu. " jawab See han.
"Tenang kak, aku punya teman yang bisa bantu cari tahu keberadaan pacar kakak itu. " ucap Sha qila.
See han pun sedikit tenang, saat mereka akan pulang, See han tak sengaja melihat seorang lelaki yang dulu di kenalkan Bela sebagai kakak angkat nya, bernama Rizki.
See han yakin, Pasti dia tahu keberadaan Bela.
See han pun menghampiri nya."Maaf kak, bisa minta waktu sebentar, saya ingin menanyakan soal Bela. " ucap See han
Kakak angkat Bela itu memperhatikan See han, melihat penampilan See han, muncul niat buruk di pikiran nya.
"Ya, aku akan beri tahu, tapi kamu harus memberikan aku uang. " ucap Rizki.
Mendengar ucapan Rizki, See han tak terkejut, See han langsung mengiyakan permintaan Rizki.
Setelah deal, See han meminta Rizki memberitahu keberadaan Bela.
Walaupun harus membayar dengan uang yang lumayan banyak, tapi See han tak perduli, yang dia ingin kan hanya Bela.
Namun ternyata Rizki juga sebenarnya tak mengetahui keberadaan Bela, karena tak satu orangpun yang Bela beritahu.
See han yang belum tahu kalau dia ditipu, pulang dengan gembira karena dia pikir besok dia akan bertemu dengan Bela.
Setelah kepulangan See han, Rizki tertawa mengejek karena sudah berhasil menipu See han.
Rizki yang mendapatkan uang dengan menipu See han, pun pergi bersenang senang dengan uang itu.
Dia membawa semua uang itu, dia berencana menghabiskan uang itu dengan pergi dengan teman wanita nya.
Namun tanpa dia sadar, ada orang yang mengikuti nya, saat habis membeli makan dan minuman, dia di todong oleh preman, seluruh uangnya diambil oleh preman itu.
Setelah preman itu pergi, Rizki hanya bisa terdiam, karena uangnya sudah dibawa pergi oleh preman.
Keesokan harinya, See han bersiap siap untuk pergi menemui Bela, See han kemarin tidak pulang, dia menginap di hotel. Sementara pengawal nya sudah pulang bersama Sha qila.
See han yang belum tahu, jika alamat yang diberikan Rizki palsu,pun bergegas berangkat ke alamat tersebut.
"Apa yang sudah terjadi, " ucap See han. Kayla pura-pura menangis, membuat See han semakin merasa bersalah. "Kenapa kamu melakukan ini kepadaku, " jawab Kayla, masih pura-pura menangis. "Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tolong katakan! " ucap See han frustasi. "Kamu, sudah menodai ku,aku minta kamu bertanggungjawab, " jawab Kayla. See han yang tak tahu sudah di jebak pun bingung harus berbuat apa, sementara saat ini Bela istrinya sedang sakit. Saat kalut See han menelpon supir nya untuk menjemput nya. See han mengirimkan lokasi nya kepada supirnya agar supir nya mudah mencari keberadaan nya. "Kamu, mau kemana jangan lepas tanggungjawab, " ucap Kayla. "Aku pasti tanggungjawab, tapi beri aku waktu, " ucap See han. Tak lama supir See han pun sampai, See han pamit pulang. "Tuan kenapa tidak mengabari saya jika tuan sudah pulang, saya menunggu tuan di cafe semalam, " ucap supir nya. "Aku juga bingung dengan apa yang terjadi denganku, kenapa aku bisa sampai di
Tak lama kemudian mereka pun sampai di bandara,See han sudah menelpon asistennya sebelum mereka sampai bandara.Asisten See han sudah nampak menunggu mereka, setelah melihat See han dan Bela Asistennya pun langsung bergegas menghampiri mereka.Setelah semua barang bawaan mereka di masukan ke mobil, asistennya langsung melajukan mobil menuju rumah.See han sudah tak sabar untuk segera sampai di rumah, tapi tiba-tiba asistennya tidak membawa mereka pulang ke rumah melainkan menuju rumah sakit.See han pun bertanya-tanya, siapa yang sakit, saat sudah tiba di rumah sakit. See han langsung mengikuti asistennya untuk mengetahui siapa yang sakit.Sesampainya di depan ruangan perawatan dia melihat ibu dan ayahnya.Ibunya yang melihat dia sudah sampai langsung memeluknya."Kapan kamu tiba, Nak? tanya Nyonya besar." Baru saja, Ma, oya siapa yang sakit, Ma? "tanya See han." Oh
Setelah selesai mandi, Bela lalu menghampiri See han yang sudah menunggu nya untuk sarapan.Selesai sarapan mereka kemudian berencana untuk menikmati sunset di tepi pantai.Sebelum ke pantai Bela meminta See han untuk mengajaknya Berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan yang tak bisa di dapat di kota.Karena sudah waktu makan siang mereka masuk kedalam sebuah restoran, mereka mencoba menu favorit di restoran tersebut.Saat sedang menunggu pesanan mereka, Bela mendapatkan telepon dari nyonya besar.Bela langsung menerima telepon itu,"Ya, Ma. ada apa? jawab Bela.Walaupun agak canggung, tapi Bela mencoba untuk membiasakan diri karena dia akan selalu memanggil nyonya besar dengan panggilan itu." Kapan kalian akan pulang, mama gak da temennya dirumah. "ucap Nyonya besar." Anasya kemana ma? "tanya Bela." Anasya sedang dirumah sakit, semalam katanya perutnya kram, "
Hari yang ditunggu See han dan Bela pun akhirnya tiba.Hari pernikahan mereka.Dengan dihadiri saudara,teman-teman serta klien bisnis acara itu sangat mewah dan meriah.Bela tampak cantik dengan balutan gaun pernikahan impiannya.Namun sampai acara inti itu hampir tiba pendamping mempelai wanita belum juga datang.Paman Bela yang merupakan kakak dari ibunya berjanji akan menjadi pendamping nya menuju altar.See han melihat kegelisahan diwajahnya calon istrinya itu."Apa yang membuatmu gelisah, Sayang, " ucap See han.Saat melihat See han, Bela langsung memeluk See han disandarkan nya kepalanya di dada bidang pria yang sebentar lagi jadi suaminya itu."Mengapa paman belum juga datang, apakah kali ini dia juga akan ingkar janji, " jawab Bela.Bela memang dekat dengan pamannya itu, pamannya itu memiliki kebiasaan yang tak bisa dihilangkan, dia suka meminum minuman beralkohol.&n
Dengan wajah dan identitas barunya, Khalisa kini berganti menjadi Kayla. operasi nya berjalan dengan lancar.Kini dia bisa dengan leluasa untuk membalaskan dendam nya kepadamu See han dan Bela.Acara pernikahan See han dan Bela masih sebulan lagi, Bela dan See han yang masih mengurus proyek di luar kota pun di minta secepatnya menyelesaikan proyek itu dan pulang.Beruntung ada teman See han yang membantunya di sana, sehingga kurang dari dua minggu proyek itu akan selesai.Semuanya berjalan lancar, hingga See han dan Bela berencana akan pulang dua hari lagi.Mereka ingin membeli souvenir untuk dibawa pulang, dan pasar yang menjual souvenir itu hanya buka pada hari tertentu.Beruntung besok pasar itu buka, jadi mereka tak butuh waktu lama menunggu.Tuan besar dan nyonya besar sangat mengkhawatirkan Bela dan See han, di samping mereka adalah calon pengantin, akhir-akhir ini ada saja kejadian yang
Anak buah tuan besar langsung menyelidiki siapa pengirim kado itu.Dari jejak yang terdapat di sekitar rumah pengirim tersebut lumayan lama mengamati keadaan sekitar.Hasil penyelidikan menunjukkan pengirim tahu betul kondisi rumah dan hapal setiap sudut rumah.Anak buah tuan besar mencoba memasang jebakan karena yakin pengirim kado itu akann datang lagi.Mereka mengawasi dari kamera yang dipasang tepat di mana kado itu pertama di temukan.Mereka menunggu setengah jam belum ada tanda-tanda, mereka terus mengamati hingga tiba-tiba ada seseorang dengan baju serba hitam meletakkan kado di tempat yang sama.Tanpa menunggu para anak buah tuan besar menangkap pengirim kado misterius itu.Orang itu sempat lolos, tapi dengan keahlian salah satu anak buah tuan besar orang itu dapat tertangkap.Mereka membawa orang itu ke hadapan tuan besar, tuan besar pun membuka penutupan wajah orang itu.