Bela yang tak pernah merasakan dilayani, jadi merasa bingung, dia pun memilih untuk diam, karena semua sudah diatur oleh See han.
Hinga malam tiba, See han sudah membelikan satu set gaun untuk Bela, See han menyuruh Bela memakai gaun itu.
Bela pun menuruti ucapan see han, setelah Bela selesai memakai gaun, See han menyuruh asisten nya make over penampilan Bela.
Setelah selesai See han di buat terpesona dengan perubahan Bela.
Kemudian See han, langsung mengajak Bela ke sebuah restoran, saat di restoran Bela teringat dengan adik dan ibunya.
Melihat ke khawatiran Bela, See han pun bertanya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan, " ucap See han
"Aku memikirkan Ibu dan adik adik ku, "ucap Bela
Mendengar Ucapan bela, See han menyuruh asisten nya untuk membeli makanan, dan pakaian untuk diantar ke rumah Bela.
Ibu Bela yang tak tahu barang barang yang diantar ke rumah nya dari siapa pun bingung.
" Apakah ini buat kami, "tanya ibunya Bela
" Iya bu, ini semua buat ibu dan anak anak di rumah.
Setelah mengantarkan semua yang di suruh See han, asisten nya pun kembali ke restoran.
Sementara itu,kini See ki sedang berusaha melupakan Bela, galeri yang di impikan See han, sebentar lagi akan siap.
Tapi semua nya tak semudah yang di bayangkan See ki, karena semuanya sudah diatur oleh ayah nya, ayah nya mencoba menggagalkan pembangunan galeri nya, sehingga dia harus menikah dengan Anasya.
Saat sedang putus asa, See ki menelpon kakaknya.
Karena telepon See han sedang ada pada asisten nya, See han tak mengetahui adiknya menelpon.
See ki pun akhirnya mengirim pesan ke kakaknya.
Sementara itu See han dan Bela sedang makan malam, ternyata makan malam itu bukan makan makan malam biasa.
Ternyata See han sudah mengatur rencana, untuk melamar Bela.
Saat selesai makan, See han mendekat ke arah Bela, lalu di depan bela di menunjukkan sebuah cincin.
"Walau ini terlalu cepat,tapi apakah kamu menikah dengan ku Bela, ucap See han.
Bela yang tak menyangka See han melamar nya hari itu, pun terdiam tanpa tahu hari berkata apa.
Sebenarnya See han, mendengar See ki akan menikah, See han tak sengaja mendengar dari pembicaraan ibu dan ayahnya.
Lalu setelah lama berpikir Bela pun menjawab, walaupun sebenarnya dia masih ragu.
"Kamu tahu, aku masih punya ibu dan adik yang masih membutuhkan aku. " ucap Bela
"Jika itu yang membuat mu ragu, setelah kita menikah, mereka juga akan menjadi tanggung jawab ku, " ucap See han
Setelah lama mendengar ucap See han dan berpikir, Bela menerima lamaran See han.
Tapi tiba tiba Bela teringat dengan orangtua See han, yaitu tuan besar, tuan besar tidak akan mungkin bisa menerima Bela yang hanya gadis biasa.
Melihat keraguan yang muncul lagi di wajah bela, See han pun mengatakan kepada Bela, bahwa besok dia akan mengajaknya bertemu dengan ayahnya.
Mendengar ucap See han, Bela pun langsung terkejut, dia belum pernah sekali pun bertemu dengan tuan besar, dari cerita para staf di kantor tuan besar adalah orang yang kejam.
Hal itu membuat Bela semakin takut.
Tapi See han mencoba memberi Bela pengertian, setelah itu See han pun mengantarkan Bela pulang.
Sesampainya di rumah Bela, ibu Bela sudah menunggu bela di depan pintu.
"Kemana saja kamu nak, " ucap Ibu nya
"Aku pergi ke acara kantor bu, " ucap Bela berbohong
"Lihat lah kemarin ada orang yang mengantar banyak makanan dan pakaian untuk kita. " ucap ibunya
Melihat semua makanan itu, Bela sudah tahu siapa yang mengantarkan nya.
Seminggu sudah sejak Bela di lamar oleh See han, hari ini adalah hari Bela akan bertemu tuan besar, yang merupakan ayah See han.
Saat Bela sedang melamun memikirkan apa yang akan terjadi nanti tiba tiba,pintu rumah bela seperti ada yang ketuk, hal itu membuyarkan lamunan Bela.
Siapakah sepagi ini datang, batin Bela.
Bela pun bergegas melihat siapa yang datang, lalu saat Bela membuka pintu, ternyata yang pagi pagi datang adalah See han.
"Ayo ikut aku, aku ingin bawa kamu ke suatu tempat, " ucap See han.
"Eh, kita mau kemana, " ucap Bela saat tangan nya di tarik see han
"Sudah kamu cukup duduk manis saja, " ucap See han
Setelah dua jam perjalanan, See han dan Bela berhenti di sebuah Mall, ternyata See han ingin membawa Bela untuk berbelanja lagi.
Kali ini See han membawa Bela berbelanja baju, satu jam lebih mereka berkeliling, hingga Bela pun kelelahan, See han mengajak Bela untuk beristirahat dan makan.
Setelah beristirahat dan makan, See han kembali mengajak Bela,kali ini dia membawa Bela ke salon, dia ingin membuat penampilan Bela berbeda saat bertemu ayahnya nanti.
Setelah lama berkeliling, akhirnya mereka pun pulang.
"Aku akan menjemput mu jam tujuh, " ucap See han
Lalu kemudian See han pun pulang ke rumahnya.
See han yang tak sabar menunggu jam tujuh pun mencoba memainkan ponselnya.
Saat dia membuka ponselnya, dia melihat ada pesan dari See ki yang belum terbaca.
Dia pun membaca, isi pesan itu, See ki meminta See han untuk menolong nya membantu biaya untuk membangun galeri, karena dia tak mau di jodoh kan.
Membaca pesan dari adik nya itu, See han pun langsung membalas pesan adik nya, dan dia menanyakan berapa yang di butuh kan.
Setelah mengirim pesan, tak lama kemudian See ki membalas, aku butuh seratus miliyar lagi.
See han pun memberitahu kepada asisten nya agar merahasiakan ini,setelah itu dia pun mengirim kan ke See ki.
Tak terasa jam sudah menunjukkan jam tujuh, See han pun bergegas untuk menjemput Bela.
Saat ingin masuk mobil Ibunya memanggilnya.
"Mau kemana kamu buru buru nak, " ucap ibunya
"Ada perlu sedikit Ma, "Jawab See han, sambil berlalu
Ibunya yang melihat anaknya, hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala.
See han langsung tancap gas agar cepat sampai.
Tak lama kemudian see han pun sampai di rumah Bela,Bela sudah menunggu See han di depan rumah nya.
See han langsung membuka pintu mobil dan mempersilahkan Bela masuk.
Setelah itu mereka pun berangkat, selama di perjalanan perasaan Bela tak karuan, dia sangat takut bertemu dengan tuan besar.
See han yang melihat Bela hanya tersenyum, dan berkata.
"Ayahku, tak segalak dan sekejam yang kamu pikirkan, " ucap See han.
Membuyarkan lamunan Bela, Bela pun melihat kearah See han.
Lalu Bela menyandarkan kepala nya di pundak See han.
"Bagaimana jika, Papa mu tak setuju dengan hubungan kita, " ucap Bela
"Kamu jangan mikir yang macam macam, aku yakin Papa akan setuju.
Tak lama kemudian mereka pun sampai, see han tahu saat ini ayahnya pasti sedang bersantai di ruangan nya.
See han pun bergegas ke sana, sesampainya di depan ruang itu, dia mengetuk pintu dan pelayan pun membuka pintu.
Tampak ayah nya yang sedang duduk, lalu See han pun mendekat ke arah ayahnya.
"Pa,aku ingin memperkenalkan calon menantu buat Papa, " ucap See han
Tanpa menoleh ayah nya pun berkata.
"Apakah dia gadis dari kelas atas seperti kita, orangtuanya nya punya bisnis apa? " ucap ayahnya
Bela yang mendengar itu seketika mundur dan melepas kan pegang tangan See han.
"Ayo lah pa, aku tidak perduli dengan kesetaraan sosial yang selalu Papa banggakan. " ucap See han
Lalu tuan besar pun menoleh ke arah mereka.
"Lebih baik, kamu tinggal kan gadis itu, atau kamu mau angkat kaki dari sini, " ucap tuan besar.
Bela yang mendengar perkataan tuan besar pun, berlari meninggalkan ruangan itu.
See han yang di tahan oleh anak buah ayahnya tak bisa menyusul Bela.
Lalu keesokan harinya, See han mencoba mencari Bela, tapi dia tak menemukan Bela dimana pun.
Bela pun tak masuk kerja, See han sempat putus asa, tapi dia tetap mencari kemana pun.
Ternyata setelah pulang dari rumah See han, Bela kehujanan yang membuat dia sakit dan tak bisa masuk kerja.
Lalu keesokan harinya saat akan berangkat kerja, Tiba-tiba ada sebuah mobil mewah berhenti di depan Bela.
Bela pun berhenti, saat kaca mobil dibuka ternyata itu adalah tuan besar, tuan besar sangat marah saat tahu hubungan anaknya dengan Bela.
Sehingga tuan besar meminta Bela menjauhi anaknya, karena mengira Bela hanya mengincar harta saja, tuan besar memberikan uang kepada Bela.
Tapi siapa sangka, uang itu malah dibuang oleh Bela, Bela pun pergi meninggalkan tuan besar.
Sementara itu, See han menjadi tak bersemangat di kantor, saat dia sedang memikirkan Bela, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, See han pun menyuruh orang itu masuk, See han sangat berharap itu adalah Bela.
Lalu ketika pintu itu dibuka ternyata itu bukan Bela, melainkan staf yang mengantar surat pengunduran diri Bela.
"Apa yang sudah terjadi, " ucap See han. Kayla pura-pura menangis, membuat See han semakin merasa bersalah. "Kenapa kamu melakukan ini kepadaku, " jawab Kayla, masih pura-pura menangis. "Aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tolong katakan! " ucap See han frustasi. "Kamu, sudah menodai ku,aku minta kamu bertanggungjawab, " jawab Kayla. See han yang tak tahu sudah di jebak pun bingung harus berbuat apa, sementara saat ini Bela istrinya sedang sakit. Saat kalut See han menelpon supir nya untuk menjemput nya. See han mengirimkan lokasi nya kepada supirnya agar supir nya mudah mencari keberadaan nya. "Kamu, mau kemana jangan lepas tanggungjawab, " ucap Kayla. "Aku pasti tanggungjawab, tapi beri aku waktu, " ucap See han. Tak lama supir See han pun sampai, See han pamit pulang. "Tuan kenapa tidak mengabari saya jika tuan sudah pulang, saya menunggu tuan di cafe semalam, " ucap supir nya. "Aku juga bingung dengan apa yang terjadi denganku, kenapa aku bisa sampai di
Tak lama kemudian mereka pun sampai di bandara,See han sudah menelpon asistennya sebelum mereka sampai bandara.Asisten See han sudah nampak menunggu mereka, setelah melihat See han dan Bela Asistennya pun langsung bergegas menghampiri mereka.Setelah semua barang bawaan mereka di masukan ke mobil, asistennya langsung melajukan mobil menuju rumah.See han sudah tak sabar untuk segera sampai di rumah, tapi tiba-tiba asistennya tidak membawa mereka pulang ke rumah melainkan menuju rumah sakit.See han pun bertanya-tanya, siapa yang sakit, saat sudah tiba di rumah sakit. See han langsung mengikuti asistennya untuk mengetahui siapa yang sakit.Sesampainya di depan ruangan perawatan dia melihat ibu dan ayahnya.Ibunya yang melihat dia sudah sampai langsung memeluknya."Kapan kamu tiba, Nak? tanya Nyonya besar." Baru saja, Ma, oya siapa yang sakit, Ma? "tanya See han." Oh
Setelah selesai mandi, Bela lalu menghampiri See han yang sudah menunggu nya untuk sarapan.Selesai sarapan mereka kemudian berencana untuk menikmati sunset di tepi pantai.Sebelum ke pantai Bela meminta See han untuk mengajaknya Berjalan-jalan sambil menikmati pemandangan yang tak bisa di dapat di kota.Karena sudah waktu makan siang mereka masuk kedalam sebuah restoran, mereka mencoba menu favorit di restoran tersebut.Saat sedang menunggu pesanan mereka, Bela mendapatkan telepon dari nyonya besar.Bela langsung menerima telepon itu,"Ya, Ma. ada apa? jawab Bela.Walaupun agak canggung, tapi Bela mencoba untuk membiasakan diri karena dia akan selalu memanggil nyonya besar dengan panggilan itu." Kapan kalian akan pulang, mama gak da temennya dirumah. "ucap Nyonya besar." Anasya kemana ma? "tanya Bela." Anasya sedang dirumah sakit, semalam katanya perutnya kram, "
Hari yang ditunggu See han dan Bela pun akhirnya tiba.Hari pernikahan mereka.Dengan dihadiri saudara,teman-teman serta klien bisnis acara itu sangat mewah dan meriah.Bela tampak cantik dengan balutan gaun pernikahan impiannya.Namun sampai acara inti itu hampir tiba pendamping mempelai wanita belum juga datang.Paman Bela yang merupakan kakak dari ibunya berjanji akan menjadi pendamping nya menuju altar.See han melihat kegelisahan diwajahnya calon istrinya itu."Apa yang membuatmu gelisah, Sayang, " ucap See han.Saat melihat See han, Bela langsung memeluk See han disandarkan nya kepalanya di dada bidang pria yang sebentar lagi jadi suaminya itu."Mengapa paman belum juga datang, apakah kali ini dia juga akan ingkar janji, " jawab Bela.Bela memang dekat dengan pamannya itu, pamannya itu memiliki kebiasaan yang tak bisa dihilangkan, dia suka meminum minuman beralkohol.&n
Dengan wajah dan identitas barunya, Khalisa kini berganti menjadi Kayla. operasi nya berjalan dengan lancar.Kini dia bisa dengan leluasa untuk membalaskan dendam nya kepadamu See han dan Bela.Acara pernikahan See han dan Bela masih sebulan lagi, Bela dan See han yang masih mengurus proyek di luar kota pun di minta secepatnya menyelesaikan proyek itu dan pulang.Beruntung ada teman See han yang membantunya di sana, sehingga kurang dari dua minggu proyek itu akan selesai.Semuanya berjalan lancar, hingga See han dan Bela berencana akan pulang dua hari lagi.Mereka ingin membeli souvenir untuk dibawa pulang, dan pasar yang menjual souvenir itu hanya buka pada hari tertentu.Beruntung besok pasar itu buka, jadi mereka tak butuh waktu lama menunggu.Tuan besar dan nyonya besar sangat mengkhawatirkan Bela dan See han, di samping mereka adalah calon pengantin, akhir-akhir ini ada saja kejadian yang
Anak buah tuan besar langsung menyelidiki siapa pengirim kado itu.Dari jejak yang terdapat di sekitar rumah pengirim tersebut lumayan lama mengamati keadaan sekitar.Hasil penyelidikan menunjukkan pengirim tahu betul kondisi rumah dan hapal setiap sudut rumah.Anak buah tuan besar mencoba memasang jebakan karena yakin pengirim kado itu akann datang lagi.Mereka mengawasi dari kamera yang dipasang tepat di mana kado itu pertama di temukan.Mereka menunggu setengah jam belum ada tanda-tanda, mereka terus mengamati hingga tiba-tiba ada seseorang dengan baju serba hitam meletakkan kado di tempat yang sama.Tanpa menunggu para anak buah tuan besar menangkap pengirim kado misterius itu.Orang itu sempat lolos, tapi dengan keahlian salah satu anak buah tuan besar orang itu dapat tertangkap.Mereka membawa orang itu ke hadapan tuan besar, tuan besar pun membuka penutupan wajah orang itu.
Rose lalu menemui suaminya yang ternyata sudah sampai di depan rumah tuan besar.Saat sudah sampai di depan,dia pun langsung menghampiri suaminya."Kamu kenapa tidak kasih kabar dulu, Sayang? " ucap Rose kemudian."Kebetulan ada ketemu klien dekat sini, sekalian mampir lihat kamu, " jawab suaminya."Kalau begitu ada yang mau aku perkenalkan dengan mu, " ucap Rose.Rose lalu mengajak suaminya bertemu dengan Bela dan Naura ibu Bela.Rose dan suaminya kemudian masuk ke vila tempat ibunya Bela tinggal."Sayang,perkenalkan ini Bela ini Naura teman ku, " ucap Rose.Suami Rose kemudian berkenalan dengan Bela dan Ibunya.Wajahnya tersenyum namun juga ada kebingungan yang muncul di wajahnya.Rose menyadari kebingungan suaminya, dia pun mencoba menjelaskan bahwa Bela itu adalah anak kandung Rose sebelum menikah dengannya.Rose memang mengaku sudah pernah menikah,
Saat di perjalanan Rose terus memandangi wajah Bela, jika dilihat secara detail wajah Bela memang ada kemiripan dengan Rose.Karena tak tidur semalam, Bela yang sangat mengantuk kemudian tertidur.See han yang melihat Bela yang sudah tertidur pulas, menyelimuti Bela.Tak terasa mereka pun sampai di rumah tuan besar, See han tak tega membangun kan Bela.Akhirnya See han menggendong Bela menuju kamarnya, terlihat sekali Bela yang sangat mengantuk, karena dia tak sadar saat See han menggendong nya."Dimana rumah ibunya Bela, " tanya Rose kepada See han."Oh, ibunya Bela tinggal di vila tak jauh dari sini. apakah anda mengenal ibunya Bela. " tanya See han penuh selidik."Ya,dulu dia adalah teman baik saya.apakah kamu bisa mengantarkan saya ke sana, Nak? " ucap Rose."Istirahat lah dahulu,anda pasti lelah, besok pagi saya antar anda ke sana. " ucap See han.Rose pun hanya
Setelah membawa istrinya berjalan jalan, Tuan besar kemudian membawa istrinya ke restoran yang sudah dia pesan.Hadiah yang dibelinya sudah dia bawa, sekarang dia dan istrinya ingin makan malam romantis dahulu.Setelah selesai makan, tuan besar lalu memberikan hadiah yang sudah dia persiapkan untuk istrinya nya.Istrinya sangat senang, tapi tahun ini ada yang berbeda, karena perayaan aniversary mereka, nyonya besar juta memberikan tuan besar hadiah."Apa ini,Sayang, "tanya tuan besar." Buka saja, nanti kamu juga tahu, dan semoga suka. "ucap nyonya besar.Setelah kado pemberian nyonya besar di buka, ternyata isinya adalah sebuah lukisan mereka berdua.Tuan besar sangat menyukai kado pemberian nyonya besar.Setelah itu mereka pun bergegas pulang ke rumah.Sementara itu, Bela dan See han juga dalam perjalanan ke rumah, setelah seharian berjalan jalan sekaligus menem