Share

Bab 11

Bang Irsyad dan Nisa terlihat saling pandang untuk beberapa saat. Namun, sesaat kemudian mereka terlihat seperti salah tingkah.

Nisa kembali berjongkok meraih bahu Mas Fahri, "Ayo, Nisa bantu Mas," ucap Nisa sambil membantu Mas Fahri berdiri.

Bang Irsyad terlihat memalingkan wajahnya. Entah pernah ada hubungan apa antara Nisa dan Bang Irsyad dulu. Kenapa aku merasa belum pernah bertemu dengan Nisa. Kalau memang Nisa pernah menjadi orang yang spesial buat Bang Irsyad, dia pasti pernah memperkenalkan aku padanya.

Mas Fahri terlihat memegangi perutnya. Tentu saja, dia pasti kesakitan. Bukankah Bang Irsyad dulunya pelatih bela diri saat duduk di bangku SMA? Jadi, jangan remehkan jotosannya.

"Berani-beraninya kamu menyakiti dan mempermainkan perasaan adikku. Dasar br*ngsek. Kamu juga telah menipu dan membohongi aku sebagai kakaknya," ujar Bang Irsyad berapi-api.

Bang Irsyad terus memaki Mas Fahri. Telunjuknya tepat mengarah ke wajah Mas Fahri.

Mas Fahri tak berkutik. Dia hanya diam memat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
kau terima aja dimadu nay krn kau pantas menerimanya. ikhlas aja jadi mesin cetakan anak. kau dilamar bukan krn cinta tapi krn istri pertamanya g bisa punya anak. cuman mesin cetakan anak yg cocok utk mu. jau kan cinta mati sama fahri
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status