Share

Bab 9

Author: Belinda
Aldrian menunduk dan meniup pergelangan tangan Anara dengan lembut. "Nanti jangan lupa oleskan obat biar nggak tinggalkan bekas."

Kyna belum pernah melihat tatapan Aldrian yang seperti itu. Bahkan ketika kakinya lumpuh dan tubuhnya dipenuhi bekas luka dalam kecelakaan itu, Aldrian juga tidak pernah menunjukkan rasa sakit hati yang mendalam seperti ini.

Aldrian memang pernah dengan lembut bertanya apakah dia sakit dan dia boleh menangis jika merasa sakit. Namun, itu bukan karena rasa sakit hati, melainkan rasa bersalah.

Aldrian tidak akan pernah membelai luka Kyna dengan lembut. Dalam menghadapi penampilannya yang penuh bekas luka, Aldrian memilih untuk melarikan diri, menghindar, dan menolak untuk melihat.

"Nggak apa-apa. Aku benar-benar nggak sakit!" Suara Anara menjadi makin manja.

"Kyna." Aldrian menatap Kyna dan berujar, "Lihat betapa pengertiannya Nara. Cepat minta maaf."

"Kenapa aku harus minta maaf?" Entah sejak kapan, rasa sakit telah menyerang mata Kyna dan mengaburkan pandangannya. Dia tidak bisa lagi melihat wajah Aldrian dengan jelas. "Dia sudah ngaku jadi istri suamiku. Aku masih harus minta maaf ke dia?"

"Kyna! Kenapa kamu jadi berlidah tajam sekarang! Bukannya Nara sudah menjelaskannya padamu? Pak Evan salah paham dan kami cuma lanjutkan kesalahpahaman itu demi proyek! Kenapa kamu masih menyimpan dendam?"

Aldrian marah lagi. Selama Kyna "menyinggung" Nara-nya, dia pasti marah.

Kyna tersenyum dan menggeleng. "Nggak, Aldrian. Kamu salah. Aku sama sekali nggak ingin menyimpan dendam. Aku bahkan nggak ekspos kebohongan kalian berdua tadi. Aku nggak peduli siapa yang mau duduki posisi sebagai istrimu. Aldrian, aku sudah bilang mau cerai. Sebaiknya kamu setuju secepatnya. Setelah itu, semuanya akan kembali ke jalan seharusnya."

Kyna tidak mengungkap kebohongan Aldrian dan Anara karena itu memang tidak diperlukan. Lagi pula, dia dan Aldrian akan segera bercerai. Untuk apa dia menambah masalah bagi dirinya sendiri? Saat bertemu dengan Sonia kelak, dia malah harus menjelaskan hubungannya dengan kedua orang ini. Itu sungguh tidak sepadan dengan kerepotan yang akan dihadapinya.

"Kyna! Tabiatmu makin keterlaluan saja!" Aldrian makin marah dan berseru, "Mau merajuk juga ada batasnya. Cepat minta maaf pada Nara sekarang juga!"

"Nggak!" Kyna berbalik dan hendak pergi.

"Berhenti!" Aldrian menerjang ke depan dan mencengkeram tangan Kyna. "Mau ke mana kamu? Kamu sudah dorong Nara sampai jatuh dan lengannya lecet, tapi nggak mau minta maaf?"

Kyna menatap tangan yang mencengkeram pergelangan tangannya. Keputusasaan menerpanya bagai gelombang pasang. Dia menatap mata Aldrian dan menekankan kata demi kata, "Ya, aku cuma pincang, sedangkan tangannya sudah lecet ...."

Kyna melihat kilatan sakit yang mendalam di mata Aldrian. Pada saat yang sama, Aldrian melonggarkan cengkeramannya dan mundur dua langkah.

Saat mendapatkan kembali kebebasannya, Kyna berbalik dan berlari menuju lift. Benar, dia berlari. Betapa menyedihkan pun penampilannya sekarang, dia tidak peduli. Dia benar-benar tidak ingin membiarkan Aldrian melihat dirinya menangis.

Sejak Kyna terluka sampai mereka menikah, dan selama lima tahun pernikahan mereka, ini adalah pertama kalinya dia menggunakan cedera kakinya untuk melukai Aldrian.

Sebelumnya, Kyna sangat berhati-hati dan selalu melindungi perasaan Aldrian. Dia takut Aldrian akan merasa bersalah, khawatir, atau menyalahkan diri sendiri. Oleh karena itu, dia tidak pernah menyinggung tentang kakinya, apalagi kecelakaan mobil lima tahun lalu.

Meskipun tidak berhenti digosipkan dan diejek orang lain, Kyna memendam semuanya dan diam-diam mencernanya seorang diri. Dia hanya berharap Aldrian bisa memberinya sebuah keluarga yang hangat, nyaman, dan tenang. Dia hanya berharap cintanya akan bersemi indah seiring berjalannya waktu.

Sayangnya ....
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin   Bab 100 

    Ucapan itu tidak sepenuhnya salah ...."Aku cuma kasih kamu uang untuk ....""Apa bedanya?" Sebelum Kyna sempat mengatakan "untuk biaya tutormu", Aldrian sudah menyela. Kemudian, 10 ribu itu kembali ke sakunya. Ketika berjalan pergi melewati Kyna, Aldrian meninggalkan sebuah kalimat. "Aku belum merosot sampai ke tahap serendah itu!"Inilah yang Aldrian maksud dengan Kyna pernah menanyakan pelajaran kepadanya. Aldrian mungkin hanya mengingat samar hal itu, juga telah melupakan semua sebab dan akibatnya.Hanya Kyna yang ingat, di tahun-tahun yang membingungkan namun penuh tekad itu, mereka telah menyaksikan momen-momen paling memalukan satu sama lain. Namun, itu semua adalah kenangan masa muda yang suram. Jadi, memang sebaiknya dilupakan saja ...."Kyna ...." panggil Inggrid untuk membuyarkan lamunannya. "Kamu .... Apa dia tahu?" tanya Inggrid dengan suara rendah.Kyna melirik punggung Aldrian yang sedang memasak di dapur, lalu menggeleng pelan, dan berbisik, "Nenek, aku belum mau ka

  • Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin   Bab 99

    Kyna pun tercengang. Dia tidak tahu situasi keluarga Aldrian ternyata seperti ini.Aldrian sangat keras kepala dan tidak mengambil uang itu.Kyna mendengarnya berkata dengan dingin, "Nggak usah. Mulai sekarang, aku nggak akan pernah terima uangmu lagi!" Kemudian, Aldrian pun berbalik untuk pergi.Orang di dalam mobil itu keluar dan mengejarnya. "Oke. Kalau hebat, jangan pernah pulang untuk minta uang! Aku mau tahu gimana kamu bisa bertahan hidup!" Sinar dari matahari terbenam hari itu sangat cerah. Dengan bermandikan cahaya keemasan, Aldrian tertawa menantang dan menyahut tanpa menoleh, "Jangan khawatir. Meski dipelihara sugar mommy, aku juga nggak akan pulang ke rumahmu!" Omongan seperti apa itu! Kyna yang masih adalah seorang murid SMA pun sepenuhnya tercengang. Namun, dia juga sudah sering mendengar kata-kata seperti itu. Ketika memarahinya, Amelia juga sering berkata bahwa membesarkannya hanya membuang-buang uang. Amelia bahkan menyuruhnya untuk menjual diri ....Setiap kali Ame

  • Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin   Bab 98 

    Aldrian bisa memasak, tetapi itu tidak berarti dia bisa memasak di luar ruangan. Menyalakan api merupakan rintangan terbesarnya. Dia berjuang mati-matian, hingga wajahnya hitam dan kotor. Akan tetapi, dia tetap tidak berhasil menyalakan api. Di sisi lain, Kyna berbeda. Semasa kecil, dia selalu kembali ke desa saat liburan. Dia pernah membuat api unggun, memanjat pohon, dan mengumpulkan telur burung bersama anak-anak lain. Sebagai seseorang dari kelompok kelas sebelah, dia tidak tega melihat Aldrian lanjut berkutat sendiri. Dia pun mengosongkan tungku itu, lalu mulai menyalakan api.Melihat api yang berkobar, Aldrian tertegun sejenak. Mungkin menyadari penampilannya yang berantakan, dia bahkan tidak berterima kasih pada Kyna. Namun, setelah itu, dia tidak bertemu kesulitan lagi. Dinilai dari penampilannya saat memasak, dia terlihat seperti orang yang melakukan pekerjaan rumah.Itulah satu-satunya momen Kyna pernah makan masakan Aldrian. Orang-orang dari kelompok Aldrian tergolong cuku

  • Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin   Bab 97

    "Oke." Aldrian terdengar cukup senang. Suasana hatinya yang bagus ini tetap bertahan hingga mereka tiba di rumah Inggrid.Pada saat ini, Inggrid sedang menyiapkan makan siang. Di atas meja, ada semangkuk bubur, sepiring acar, dan sepiring sayuran hijau. Melihat Kyna dan Aldrian datang, dia merasa terkejut sekaligus sedikit malu, lalu segera membersihkan mangkuk itu."Kenapa kalian datang di jam segini? Sudah makan? Aku akan pergi masak!" Kyna menatap hidangan sederhana di atas meja. Itu sama sekali tak bisa dibandingkan dengan makanan mewah yang selalu disiapkan Inggrid setiap kali dia datang. "Nenek, kenapa kamu cuma makan ini?" Inggrid segera menyimpan bubur dan acar itu. "Ini sisa sarapan pagi ini. Kan sayang kalau dibuang. Jadi, aku lanjut makan siang ini. Aku biasanya nggak makan seperti ini." Kyna tidak percaya. Dia menatap neneknya dengan tampang cemberut."Sudah, jangan cemberut lagi. Nenek akan masakkan sesuatu yang lezat. Tunggu sebentar, ya!"Seusai berbicara, Inggrid mem

  • Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin   Bab 96

    "Benar, Bu. Ini rumah yang lokasinya paling strategis di area ini. Selain itu, rumah ini juga tepat di tepi danau. Saat cuaca hangat, akan ada angsa yang terbang kemari. Pemandangannya sangat indah," tambah agen penjual itu.Aldrian menuntun Kyna ke teras supaya dia bisa menikmati pemandangan dari rumah.Udara dari danau yang berkabut menerpa Kyna. Dia menarik napas dalam-dalam. Udaranya dipenuhi aroma pepohonan dan rerumputan yang menyenangkan."Gimana? Suka nggak?" tanya Aldrian sambil menggenggam tangan Kyna.Kyna menunduk dan melirik tangannya yang bertautan dengan tangan Aldrian. Baiklah, berhubung rumah ini sangat sesuai dengan seleranya, dia akan bersabar!Kyna pun mengangguk.Aldrian makin puas dan berujar, "Aku juga rasa rumah ini lumayan bagus. Setelah renovasinya selesai, kita juga bisa pindah kemari kalau mau. Soal pernikahan Robert ... kita lihat saja nanti." Kyna berdiri di teras sambil berpikir bagaimana dia bisa membagi halaman di lantai dasar untuk dijadikan tempat be

  • Dilema Pernikahan bersama Presdir Dingin   Bab 95

    Aldrian kembali mengendarai mobilnya, tetapi dia tetap tidak menuju ke rumah nenek.“Aku bawa kamu lihat rumah,” ucap Aldrian dengan nada rendah. “Semalam aku bawa kartu identitasmu juga karena beli rumah buat kamu.”Kening Kyna berkerut. “Beli rumah?”“Bukannya orang tuamu mau beli rumah nikah untuk Robert?” ucap Aldrian.“Apa mereka mencarimu lagi?” tanya Kyna dengan hati-hati.Aldrian tidak berbicara. Diam berarti mengiakan.“Masalah kapan? Kenapa aku nggak tahu?”Aldrian melirik Kyna sekilas, malah terlihat senyuman di dalam tatapannya. “Kamu begitu galak. Apa mungkin mereka berani kasih tahu kamu?”Kyna tidak tahu kenapa Aldrian bisa menunjukkan ekspresi tersenyum seperti ini. Hanya saja, Kyna merasa marah. Anggota keluarganya selalu menjadi beban hidupnya saja! Alhasil, selamanya Kyna tidak bisa mengangkat kepalanya di hadapan Aldrian!“Aldrian, bisa nggak kamu jangan kasih rumah terus? Biasanya orang lain cuma kasih uang, kenapa kamu malah kasih rumah? Langsung dikasih begitu di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status