Share

Desakan

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2025-12-01 10:46:28

“Pak Rex, kami sudah terlalu lama menunggu kabar baik dari Anda.”

Suara Deni dari Dinas Sosial terdengar tegas di ujung panggilan sana.

Rex menatap layar laptopnya yang penuh laporan bisnis, tapi fokusnya sudah teralihkan.

Dia menggeser kursinya, menghela napas dalam.

“Tenang aja, Pak Deni. Aku lagi berusaha. Tapi hal kayak gini enggak bisa asal ambil keputusan, kan?”

“Justru karena ini serius, Pak. Kami harus segera memastikan hak asuh Nathan. Kalau Bapak atau bu Anita tidak menikah dalam waktu dekat, maka hak asuh akan dialihkan ke panti asuhan.”

“Jadi Anita belum menghubungi Pak Deni?” Rex bertanya memastikan.

“Belum Pak … sepertinya dia juga kesulitan mencari pasangan.”

Rex terdiam beberapa detik.

“Jadi… masih enggak ada toleransi waktu?”

“Enggak ada, Pak. Surat keputusan sementara akan keluar minggu depan.”

Rex terdiam, dia sedang berpikir dan menimbang.

“Saran saya masih bisa dicoba, Pak. Baik saya maupun bu Yuli tidak akan membocorkan kepada dinas kalau pernikahan P
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Dimanja Suami Kontrakku   Kesepakatan

    “Rex?”“Yup.” Ia menegakkan badan. “Surprise.”“Maksudmu apa ‘surprise’? Kamu … dari Bandung?” “Enggak… aku dari Jakarta. Aku tadi naik pesawat pribadi seorang teman. Cepat, kan?”Teman yang Rex maksud adalah papanya yang pemilik rental privat jet.Anita mengerutkan dahi. “Pesawat pribadi? Teman kamu siapa? Sultan Andara?”Rex terkekeh. “Enggak juga sih. Cuma kenalan lama. Anggap aja bonus dari Tuhan karena aku rajin berbuat baik.”Anita memicingkan mata. “Kamu bohong.” Tidak semudah itu dia percaya.“Ya ampun, aku baru sampai dan udah diinterogasi. Kamu bisa kasih aku segelas air dulu, enggak?”Anita mendengus, tapi membuka pintu lebih lebar. “Masuk.”Rex berjalan masuk ke ruang tamu sederhana itu. Aroma sabun cuci piring samar bercampur wangi kayu tua.Ia memperhatikan sekeliling—rak buku, pot tanaman, foto keluarga kecil yang tergantung di dinding.Semuanya rapi, tapi terlalu sepi.“Tempat ini … hangat,” katanya spontan.“Dan sederhana,” balas Anita cepat. “Kamu engg

  • Dimanja Suami Kontrakku   Desakan

    “Pak Rex, kami sudah terlalu lama menunggu kabar baik dari Anda.”Suara Deni dari Dinas Sosial terdengar tegas di ujung panggilan sana.Rex menatap layar laptopnya yang penuh laporan bisnis, tapi fokusnya sudah teralihkan.Dia menggeser kursinya, menghela napas dalam.“Tenang aja, Pak Deni. Aku lagi berusaha. Tapi hal kayak gini enggak bisa asal ambil keputusan, kan?”“Justru karena ini serius, Pak. Kami harus segera memastikan hak asuh Nathan. Kalau Bapak atau bu Anita tidak menikah dalam waktu dekat, maka hak asuh akan dialihkan ke panti asuhan.”“Jadi Anita belum menghubungi Pak Deni?” Rex bertanya memastikan.“Belum Pak … sepertinya dia juga kesulitan mencari pasangan.”Rex terdiam beberapa detik.“Jadi… masih enggak ada toleransi waktu?”“Enggak ada, Pak. Surat keputusan sementara akan keluar minggu depan.”Rex terdiam, dia sedang berpikir dan menimbang.“Saran saya masih bisa dicoba, Pak. Baik saya maupun bu Yuli tidak akan membocorkan kepada dinas kalau pernikahan P

  • Dimanja Suami Kontrakku   Ide Gila

    Suara gesekan sendok di cangkir kopi terdengar samar di kafe kecil dekat kampus.Anita menatap jam tangannya. Sudah lewat dua puluh menit dari janji yang dibuat Dita.Di depannya, dua kursi di meja itu masih kosong kecuali secangkir latte yang mulai dingin.“Nit .…”Dita datang tergopoh-gopoh, wajahnya berseri-seri seperti seseorang yang baru saja menemukan harta karun.“Sorry, macet. Tapi—ya Tuhan, kamu akan sangat berterima kasih sama aku.”Anita menaikkan satu alis. “Aku akan berterima kasih sama kamu kalau kamu bawain uang satu tas.”Dita cengar-cengir. “Lebih dari itu. Aku bawain calon suami buat kamu.”Suaranya dibuat sepelan mungkin, tapi tetap cukup untuk membuat dua mahasiswa di meja sebelah melirik.“Dita!” Anita menatapnya tajam.“Tenang, Nit. Dia orang baik. Teman kuliah aku dulu. Kerja di perusahaan kontraktor, stabil, rajin ibadah, enggak suka dugem.” Dita menjelaskan cepat.Dan seolah sesuai aba-aba, seorang pria datang menghampiri.“Maaf, saya terlambat,” k

  • Dimanja Suami Kontrakku   Married by Fate Challange

    “Dari mana Rex?” Papa Nicholas bertanya ketika Rex baru saja masuk dari lantai loby sementara beliau dari basement.“Abis makan siang sama bang Ezra, Papa dari mana kok jam segini balik ke kantor?” Rex balas bertanya.“Ketemu klien tadi, mau langsung pulang tapi hape Papa ketinggalan.” “Oooo ….” “Kamu lagi rekrut sekretaris baru ya?” Papa Nicholas bertanya lagi.“Eng … enggak, kenapa memang?” Kening Rex berkerut dalam, menatap bingung sang papa.“Itu di depan, ada beberapa pelamar … kata sekuriti, kamu lagi rekruitment.”Rex menepuk jidat, dia lupa dengan pesan Tika yang tadi siang dikirim kalau ada wawancara calon istri sore ini.“I … Iya, Pa … Rex lagi cari calon is … eh, calon sekretaris.” Rex menyengir.Papa Nicholas menganggukan kepalanya.Ting …Pintu lift terbuka.“Papa duluan ya, kamu jangan ngelayap … langsung pulang, besok ikut Papa ke Bandung.” “Ngapain ke Bandung, Pa?” Rex meninggikan suara karena sang papa sudah keluar dari dalam lift.“Ada masalah di c

  • Dimanja Suami Kontrakku   Mencari Pasangan

    Setelah Deni dan Yuli pergi membawa Nathan, tinggal lah Rex dan Anita berdua di ruang tamu rumah itu.Keduanya tampak sedang berpikir bagaimana caranya agar bisa mendapatkan hak asuh atas Nathan.“Yang nyebelin itu jangka waktunya cuma seminggu, ke mana coba gue harus cari cewek buat dikawinin?” Rex bergumam.Anita melirik pria itu.“Aku harus balik ke Surabaya besok,” kata Anita setengah mengusir.Rex mendongak menatap Anita. “Kamu enggak peduli banget sama Nathan ya?” Dia bangkit dari sofa.“Peduli lah, tapi aku harus kerja … aku cuma cuti tiga hari.”“Ya udah kalau gitu gini deh, siapa duluan yang bisa menemukan pasangan berarti dia yang dapet hak asuh Nathan.”Anita mendongak menatap Nathan yang berdiri menjulang di depannya.“Aku harap kamu bisa ngalah, Nathan itu keponakan aku … harus aku yang merawat Nathan, lagian kalau kamu nikah nanti—memangnya cewek kamu mau nerima Nathan?”Rex terkekeh. “Masih jauh itu mah, aku masih ingin seneng-seneng dulu … tapi aku sayang sam

  • Dimanja Suami Kontrakku   Sebuah Takdir

    “Silahkan masuk,” kata Anita sembari membuka pintu rumah kedua orang tuanya.Tadi bu Irma memberikan kunci rumah kepada Anita, semenjak kedua orang tuanya meninggal. Bu Irma dan keluarganya yang membersihkan rumah kecil di dalam gang itu.Dan tentunya Ayu yang membayar jasa mereka setiap bulannya.“Maaf sempit … tapi bersih kok,” kata Anita mempersilahkan ketiga tamunya duduk.“Saya Deni dan ini rekan saya Yuli,” kata pria berseragam dinas.Tatapan Anita lantas jatuh pada pria yang duduk di samping Yuli.Jemari pria itu digenggam Nathan, saat dalam perjalanan ke sini Nathan bangun dan tidak berhenti memandangi Rex, mungkin karena wajahnya familiar.“Gue … eh, saya … Rex Alder … saya sahabat sekaligus klien bisnisnya Anwar.” Rex mengulurkan tangan ke depan Anira.Dengan tatapan datar, Anita hanya mengangguk, seolah enggan bersalaman dengan Rex.Rex menarik tangannya kembali.“Judes banget sih.” Rex membatin.“Jadi begini Bu Anita, setelah kecelakaan … pak Anwar sempat dirawa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status