Share

Part 47

Mendengar penuturan Ratna, Ningroem langsung mengajak kedua anaknya untuk berpamitan. Rasanya Ningroem tidak sanggup jika terus disalahkan.

Satu tahun kemudian.

Tok! tok! tok!

Terdengar suara ketukan pintu, Ningroem segera bangkit dari duduknya yang sedang memainkan ponselnya. Wanita itu sedang menatap gambar putranya Yuda di layar ponsel. Ningroem merasa rindu. Namun, ia tidak berani untuk bertamu ke rumah Ratna. Karena Ratna sudah melarangnya tempo hari. Sehingga Ningroem hanya bisa menahan rindu. Wanita itu hanya bisa mendoakannya dari jauh.

Terlihat di depan pintu seorang pria telah berdiri.

"Pak Surya, tunggu sebentar saya ambil dulu botol susunya."

"Tunggu Mbak," tahan lelaki paruh baya menghentikan langkah kaki Ningroem.

Ningroem membalikan tubuhnya menghadap pak Surya.

"Ada apa pak?"

"Saya disuruh ibunya Non Ratna untuk mengabarkan jika Mbak Ratna telah berpulang."

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Mbak Ratna sakitkah?"

Ningroem terkejut dengan berita yang baru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status