Share

19

"Kamu kenapa melamun, Sunshine?"

Mendapati istrinya bengong di depan cermin, Ranggi segera mendekat. Mentari tetap tidak bereaksi sampai Ranggi merebut sisir dari tangannya, lalu merapikan rambut panjang perempuan itu.

"Bukan apa-apa," sahut Mentari.

Mendapat jawaban yang kurang memuaskan, Ranggi cemberut. Bibirnya benar-benar maju seperti bebek. "Apa kamu masih menganggapku orang asing, Sunshine? Sehingga kamu belum bisa percaya padaku."

Mentari mendongak menatap tepat di mata pria itu. Mentari mencari sesuatu dari sorot suaminya yang mungkin selama ini tersembunyi. Namun, yang Mentari temukan tetap kesungguhan, dan cinta yang terpancar.

"Sunshine, aku tahu aku ganteng. Tapi, ditatap seperti itu bikin aku salah tingkah," ucap Ranggi. Bola matanya bergulir ke kiri dan kanan karena tatapan Mentari sangat intens.

Mentari menghela napas. "Sasi pernah bilang kalau kamu mungkin mau-mau saja dibelah dadanya demi membuktikan cinta kamu."

Ranggi sontak membelalak. Dia refleks mundur satu lang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status