Share

13. Membaik

Hari demi hari berganti merajut bulan. Sudah beberapa bulan yang lalu Tara meninggal dunia. Kesedihan yang dirasakan April perlahan mulai memudar. Karena ada benarnya juga kata Sean. Sesedih apa pun seseorang, tetap saja hidup terus berlanjut, bukan?

“Pagi Mbak April. Lagi apa, nih, sama Masnya? Rajin banget jam segini udah bersih-bersih aja?” tanya Budhe Narsih—tetangga sebelah rumah—yang saat ini sedang berdiri melonggokkan kepalanya pada pagar pembatas rumah mereka.

“Ah, cuma lagi nyapu teras, kok, Budhe,” balas April sambil tersenyum ramah.

Sedangkan Sean yang saat ini sedang mencuci motornya pun hanya mengedikkan bahu, cuek.

Sebenarnya, sih, Sean bisa saja pergi ke tempat pencucian motor. Tapi Sean sedang malas keluar. Lebih enakan mencuci motor sendiri, tinggal disemprot saja menggunakan air keran, bukan? Gosok-gosok sedikit selesai.

Astaga. Apa jangan-jangan ini semua karena efek tinggal satu rumah dengan April yang perhitungan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
IkHe nda Mazaynrys
mulutny sean kl ngomong bikin ngakak....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status