Share

17. Di Rumahnya Sean

Di rumah Omanya Sean, April sangat dimanja. Banyak makanan enak yang dihidangkan. Terlebih lagi Omanya Sean itu sangat baik hati. Bahkan Omanya sampai menciumi pipi April. Kalau sudah seperti ini, April jadi malas pulang ke rumah. Dia ingin tinggal di sini selamanya. Bodohnya Sean yang malahan mau-maunya tinggal di rumah kandang ayamnya tiga petak itu daripada tinggal di istana ini.

"Ah... nikmatinya. Berasa di syurga," ucap April sambil meregangkan tubuhnya sembari menikmati sejuknya angin sepoi-sepoi yang menerpa kulit tubuhnya.

Saat ini April sedang duduk santai di gazebo yang berada di dekat kolam renang rumah Sean sambil menunggui bocah itu selesai berenang.

Diseduhnya teh pemberian Oma yang sangat enak ini. Lidah April mengecap, meskipun memang rasa tehnya agak sepat seperti kebanyakan teh pada umumnya. Tapi teh ini segar. Mungkin karena masih alami tidak mengandung bahan pengawet seperti yang kebanyakan dijual di toko-toko.

"Makan terus. Dasar baab

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status