Share

5. Foto

Author: Aksara Ocean
last update Huling Na-update: 2024-06-06 00:21:34

Bab 5 Foto

[Tadi aku mau nyamperin kamu, tapi kamu udah keburu pulang.]

Satu pesan masuk ke ponsel Heba dan pengirimnya adalah Kamila, Heba tersenyum. Walau sudah tidak lagi bekerja di perusahaan yang sama, tetapi hubungan persahabatan Heba dan Kamila sangat terjaga. Mereka akan meluangkan waktu sesekali di akhir pekan untuk bertemu.

Maklum saja, mereka sudah berteman saat masih berada di bangku SMA. Kuliah di tempat yang sama, jurusan yang diambil juga sama, dan pada akhirnya bekerja di perusahaan yang sama. Jika ada yang namanya saudara, maka Heba akan mengatakan … alih-alih Anya, Kamila lah yang paling pantas menjadi saudaranya.

“Aku buru-buru tadi, Mil. Next time kita ke cafe itu lagi, aku pengen makan cheesecake nya. Soalnya tadi nggak keburu,” tulis Heba sebagai balasan.

[Ya kamu sih, cepat kurang cepat pulangnya. Kenapa memangnya? Karena ada si Anya dan Tante Anisa, ya?] Balasan dari Kamila langsung masuk, Heba tersenyum.

Jika sedang bertukar pesan seperti sekarang ini, Kamila memang sangat fast respon. Temannya itu menunjukkan ketertarikan dan antusias, apapun yang Heba lakukan dan keputusan apapun yang Heba ambil selagi itu dalam hal kebaikan maka maka Kamila akan selalu mendukungnya.

“Kamu yang paling tahu, Mil.” Heba menyisipkan beberapa emoticon tertawa di belakang pesannya. “Kamu pasti paham lah apa yang aku rasakan. Toh, dari dulu kamu yang paling tahu dengan kehidupanku.” Heba mengirim bubble kedua.

[Ingin ku mengumpat, tapi anak baik dan cantik seperti kita tidak pantas mengumpat. Ayo bicara yang baik-baik, biar balik ke kita juga baik.] Kamila membalas bijak. 

“Biarin aja mereka mau apa juga,” balas Heba, walau ketikannya terlihat sangat lancar tapi tetap saja di dalam hatinya sana terasa sakit. “Gimana meeting kalian tadi? Lancar?” tanya Heba mengalihkan pembicaraan.

Balasan pesan dari Kamila sedikit lama, maka Heba mengisi waktunya sambil memoleskan make up tipis di wajahnya. Dia memang baru saja mandi dan akan bersiap untuk menyambut kepulangan Nathan, sebentar lagi jam 5 dan itu waktunya Nathan pulang kerja.

Bertepatan dengan selesainya Heba mengoleskan lip balm, ponselnya berbunyi dua kali dan itu artinya ada dua pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Setelah dicek, ternyata Kamila mengirim dua bubble chat.

[Selesai, Alhamdulillah.]

[Tapi kamu tahu nggak? Bos terlalu kaku, aku lebih suka ketika Pak Sanjaya yang menjabat.] 

Heba terkikik, lagi-lagi topik ini yang Kamila keluhkan. Temannya itu memang sudah berkali-kali curhat kalau dia tidak cocok dengan Noah, anak tunggal Pak Sanjaya yang sudah pensiun dini karena mau keliling dunia bersama istrinya. Pak Sanjaya tipikal pemimpin yang humoris, baik, dan sangat mengayomi bawahan.

Sangat berbanding terbalik dengan Noah, laki-laki itu berkarakter dingin, tegas, dan tidak suka bercanda. Kamila yang suka tertawa, harus menahan banyak hal di depan Noah.

[Ah, andai gajinya nggak gede … maka aku mau resign aja.] 

“Hust! Gaji dua digit setiap bulan kok malah mau resign, sayang. Mending kamu gebet saja si Bos, biar nggak jutek lagi,” canda Heba.

[Sorry ye, andai tinggal dia laki-laki di muka bumi ini pun … aku bakalan pikir-pikir dulu. Ganteng sih, kaya juga iya, taat beragama juga, tapi … dingin. Ogah banget!] Kamila cepat membalas. [Lagian aku masih bucin sama Sehun dan Taehyung, jadi nggak minat sama yang lokal!]

Heba sontak tertawa keras saat melihat balasan Kamila yang kedua, benar-benar pecinta cowok-cowok korea sejati.

[Sayangku, aku turun dulu, ya. Soalnya udah sampai ni di minimarket aku mau belanja dulu karena disuruh sama Ibu, aku dijemput Mas Kala dan setelah ini dia juga mau cepet-cepet jemput Mbak Aisyah jadi kita hentikan sampai di sini, ntar malam aku chat lagi. Bye, Heeeeebaaaa!]

“Okeeeee ….” Heba menyisipkan emoticon love sebanyak lima buah, dan kembali melihat jam di dinding.

Sudah hampir jam setengah enam, kenapa Nathan belum sampai juga, ya? Sedangkan Kamila saja yang rumahnya jauh sudah sampai, soalnya perusahaan Anya dan Noah bisa dibilang bertetangga. Hanya terpisah beberapa blok saja.

“Kenapa Mas Nathan belum pulang juga, ya? Tadi pagi dia juga nggak ada bilang bakalan lembur, kok.” Heba bergumam pelan.

Dia sudah masak makanan kesukaan Nathan, sengaja mau memperbaiki hubungan mereka setelah tadi malam cekcok dan pagi tadi tidak bertegur sapa. Heba tidak mau perselisihan mereka dibiarkan begitu saja, sebab Heba hanya mempunyai Nathan seorang setelah Mamanya selalu lebih berpihak pada Anya ketimbang dirinya.

PING!

[Baaaaa!]

Satu pesan masuk kembali, dari Kamila. Heba mengernyit, bukannya temannya itu mau belanja titipan ibunya? Kenapa malah ngechat lagi?

PING!

[Urgent!]

PING!

Pesan ketiga Kamila mengirim foto, isinya sukses membuat Heba terhenyak. Foto Nathan dan … Anya?

PING!

[Mereka terlihat sangat mesra, wait! Aku cari angle yang bagus dulu, biar aku foto lagi buat kamu.]

PING!

Foto kedua masuk, isinya lebih jernih dan jelas ketimbang foto pertama. Anya dan Nathan sedang tertawa, dengan tangan Anya yang berada di bahu Nathan.

******

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   134 (TAMAT)

    Bab 134Memaafkan dan memilih melanjutkan hidup, adalah pilihan terbaik bagi Heba dan Noah. Semenjak datang ke rumah Anisa dua bulan lalu, hubungan mereka sudah semakin membaik. Perlahan tapi pasti, Luqman juga sudah bersedia untuk ditemui, meski pertemuan itu sendiri harus selalu diadakan di rumahnya.Soal Anya dan Nathan, mereka belum resmi bercerai. Anya yang sudah mendapatkan kewarasannya, mengatakan kalau ia memang sangat mencintai Nathan dan tak bisa melepaskan lelaki itu, meski Nathan sudah menghujaninya dengan berbagai macam pengkhianatan.Tak ada satu pun yang bisa membuat Anya berubah pikiran, termasuk Heba yang sempat datang ke rumah sakit jiwa untuk menjenguk kakak tirinya. Di sana, Anya malah berkata kalau Heba tak boleh mengurusi hidupnya. Maka dari itu, Heba tak pernah menemui Anya secara langsung, dan hanya menanyakan bagaimana kondisi perempuan itu melalui perawat.Sementara untuk rumah tangga Heba sendiri, semuanya berjalan lancar. Heba tengah menikmati hari-hari men

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   133

    Bab 133"Kita ke rumah Mama Anisa sekarang," ucap Noah setelah Heba menceritakan ulang apa yang dikatakan oleh Anisa barusan."Tapi, Mas, gimana sama kita berdua?" tanya Heba bingung dan tak enak hati.Bukan hal yang aneh bagus kalau mereka sampai keluar dari hotel tengah malam begini. Apa kata orang? Semua orang yang melihat keduanya meninggalkan hotel dengan langkah tergesa, pasti akan berpikir macam-macam. Heba tak mau keluarga suaminya mendapatkan pandangan buruk karena masalah yang tengah dihadapi oleh Anisa."Masih ada malam-malam selanjutnya untuk kita berdua," jawab Noah dengan senyum.Noah berlalu, mengambilkan baju hangat serta sehelai kerudung untuk dikenakan oleh sang istri. Sementara itu, Heba masih diam di tempat. Ia tak mau merepotkan, tetapi mustahil juga andai dirinya pergi seorang diri ke rumah Anisa untuk melihat apa yang terjadi di sana."Ayo, Sayang," ajak Noah menggenggam hangat tangan sang istri, sehingga Heba mengangguk dan mengikuti langkah suaminya.Berjalan

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   132

    Bab 132Kebaya putih gading yang dilengkapi dengan kerudung serta untaian bunga melati, berhasil membuat penampilan Heba begitu memukau. Heba tampil sangat cantik dan manglingi, membuat Kamila tak henti memotret sahabatnya dari berbagai sudut."Udahlah, Mil, aku malu," gumam Heba seraya menatap ke sekeliling yang diisi oleh seorang fotografer dan dua staf wedding organizer, serta seorang MUA yang memang disewa oleh Heba untuk mempercantik dirinya di hari paling membahagiakan ini."Sorry, Ba, aku gak bisa berhenti, habisnya kamu cantik banget!" Kamila kembali mengangkat layar ponselnya dan mengarahkan benda tersebut ke wajah Heba, kemudian kembali memotretnya.Jika disimak lebih jauh, Kamila ini memang sangat heboh dan tampak lebih sibuk dari sang fotografer. Heba sampai menggelengkan kepala. Kendati sudah meminta agar Kamila duduk saja, tetapi sahabatnya itu tak mendengar sama sekali.Kamila baru bisa duduk dengan tenang, saat pembawa acara di ballroom hotel meminta Noah untuk duduk d

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   131

    Bab 131Suara tangis bayi mengakhiri perjuangan Anya yang sejak tadi mengikuti instruksi dari dokter yang membantu persalinannya. Perempuan itu memejamkan mata, merasakan lelah luar biasa karena ia telah melalui proses persalinan secara normal.Ya, Anya sejak awal kehamilan, Anya sudah bersikeras ingin melahirkan bayinya dengan cara normal, lantaran ia berpikir dirinya bisa dianggap sebagai seorang ibu sepenuhnya, jika menempuh cara tersebut. Padahal, proses apa pun yang dilalui oleh seorang ibu, tak bisa dibandingkan satu sama lain. Baik normal maupun caesar, keduanya sama-sama mempertaruhkan nyawa.Sementara di luar ruangan, Nathan sudah menunggu dengan perasaan sangat cemas. Ia tak bisa masuk ke dalam lantaran tak akan kuasa melihat banyak darah. Lelaki itu hanya menunggu seorang diri dengan sedikit rasa kesal, lantaran Ratih dan kedua saudaranya tak kunjung datang ke rumah sakit.Nathan telah berdiri. Ia ingin melihat bagaimana anaknya yang baru saja lahir. Sejenak ia mengintip, d

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   130

    Bab 130Tinggal di sebuah rumah besar adalah kebahagiaan untuk Ratih dan keluarganya. Harapan mereka menjadi kenyataan. Berkat naiknya Nathan menjadi pemegang perusahaan, kehidupan mereka pun berubah secara drastis.Sekarang, Ratih dan dua anaknya tinggal di sebuah rumah yang letaknya berada di perumahan elit. Tak ada tetangga julid, tak ada tatapan iri, dan itu membuat Ratih semakin jumawa."Hari ini aku mau ke luar kota, Ma," ucap Diana pada sang ibu."Mau ngapain lagi? Kamu baru aja pulang," sahut Ratih menatap curiga pada putri sulungnya.Diana sering mengatakan kalau ia tengah mencoba untuk menjalin bisnis dengan temannya yang kaya raya. Sudah berbulan-bulan Diana sering pergi ke luar kota dengan alasan serupa, tetapi tak ada satu pun hasil yang terlihat dari kerja kerasnya itu.Ya, Diana membohongi ibunya. Ia tak pergi ke luar kota, melainkan malah bergabung dengan teman-teman barunya di sebuah klub malam. Di sana, Diana menghamburkan uangnya demi menyenangkan beberapa lelaki ya

  • Dinikahi Bos Tampan, Setelah Diduakan   129

    Bab 129Seorang perempuan melihat datar kepergian Noah dan keluarganya dari rumah Anisa. Perempuan itu kemudian menutup kasar gorden panjang nan tebal, menyebabkan kamarnya menjadi temaram, padahal hari masih sore dan matahari masih menampakkan cahaya di atas langit."Heba udah bahagia," gumamnya seakan tak terima atas lamaran adik tirinya.Semua hantaran yang dibawa oleh orang tua Noah, jelas membuat Anya merasa iri. Dulu saat Nathan melamar dirinya, lelaki itu memang membawa banyak sekali barang mahal, tetapi uangnya berasal dari kantong Anya."Kenapa nasib Heba bisa jauh lebih baik daripada aku?" tanya Anya seraya hilir mudik di kamarnya.Tak seorang pun yang tahu, kalau rumah tangganya dengan Nathan kerap diterpa oleh ujian yang tak ada habisnya. Di awal pernikahan, sikap Nathan sangat baik dan lembut. Lelaki itu memenuhi semua keinginan Anya tanpa terkecuali.Akan tetapi, setelah Nathan memegang penuh perusahaan milik Luqman, suaminya itu menjadi dingin dan ketus. Nathan juga ser

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status